• Login
  • Register
Selasa, 8 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Keadilan Menjadi Prinsip Dasar Gagasan KH. Husein Muhammad

Selain prinsip-prinsip dasar, Kiai Husein juga mengajukan nilai-nilai dasar dari agama Islam sebagai rahmat dan kemaslahatan, seperti yang diungkapkan Imam al-Ghazali sebagai kulliyatul al-khams. Yaitu, hifdz ad-din (menjamin kebebasan beragama), hifdz al-'aql (menjamin kebebasan berfikir),

Redaksi Redaksi
20/11/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
prinsip dasar

prinsip dasar

560
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam mengusung gagasannya pada prinsip-prinsip dasar Islam, KH. Husein Muhammad sangat berpegang pada fundamen atau landasan prinsip Islam yakni keadilan (‘adalah), musyawarah (syura), dan persamaan (musawah).

Kemudian, menghargai kemajemukan (ta ‘addudiyah), bertoleransi terhadap perbedaan (tasamuh), dan perdamaian (ishlah).

Selain prinsip-prinsip dasar, Kiai Husein juga mengajukan nilai-nilai dasar dari agama Islam sebagai rahmat dan kemaslahatan, seperti yang diungkapkan Imam al-Ghazali sebagai kulliyatul al-khams.

Yaitu, hifdz ad-din (menjamin kebebasan beragama), hifdz al-‘aql (menjamin kebebasan berfikir), hifdz al-mal (menjamin keamanan harta milik), hifdz al-irdh (menjaga nama baik), dan hifdz an-nasl (menjaga kesehatan reproduksi).

Gagasan HAM dan Demokrasi

Gagasan-gagasan HAM dan demokrasi yang dasarnya dalam Islam itulah yang melandasi semangat pembelaan Husein terhadap kaum perempuan. Karena menurut Husein agama memberikan ruang yang sama terhadap semua manusia, termasuk perempuan.

Baca Juga:

Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

Dari sinilah kita bisa melihat secara langsung gagasan-gagasan pembelaan Husein terhadap perempuan dengan perspektif agama Islam (tradisi Islam pesantren/ Islam klasik).

Ini tampak sekali, misalnya dalam tulisan-tulisan Husein yang dalam buku Fiqh Perempuan Refleksi Kiai atas Wacana Agama dan Jender. Buku ini diterbitkan oleh LKiS Yogyakarta, Rahima Jakarta, dan Ford Foundation, yang membahas soal jender dalam perspektif agama Islam.

Juga tampak dalam buku Wajah Baru Relasi Suami Istri Telaah Kitab Uqud al-Lujjayn. Buku ini sebuah kajian dan penelitian tentang kitab yang menjadi rujukan utama pesantren dalam membahas tentang kewajiban perempuan terhadap suaminya.

Dalam dua buku itu, sangat jelas dalam memberikan pandangan tentang gagasan-gagasan Husein sebagai kiai pesantren.

Bahkan sebagai feminis laki-laki yang melakukan pembelaan terhadap perempuan dari sisi teks-teks agama, terutama teks-teks klasik. *

*Sumber: tulisan karya M. Nuruzzaman dalam buku Kiai Husein Membela Perempuan.

Tags: DasarGagasanislamkeadilanKH Husein Muhammadmenjadiprinsip
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kodrat Perempuan

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

8 Juli 2025
relasi laki-laki dan perempuan yang

Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

8 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

8 Juli 2025
IBu

Kasih Sayang Seorang Ibu

7 Juli 2025
Kasih Sayang Orang Tua

Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

7 Juli 2025
Amalan Muharram

Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

7 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Retret di sukabumi

    Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasih Sayang Seorang Ibu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menanamkan Jiwa Inklusif Pada Anak-anak
  • Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan
  • Menimbang Kebijakan Nikah Massal
  • Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID