Mubadalah.id – Nabi kaum muslimin, Muhammad Saw pernah bersabda, “tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut?”
Para sahabat menjawab, “Ia adalah orang yang tidak lagi punya kekayaan.”
“Oh, bukan!” kata Nabi Muhammad Saw. (Baca juga: Menekuk Konstruk “Semua Lelaki Sama Saja” dalam Sajian Film Redeeming Love)
Nabi Muhammad Saw melanjutkan, “Ia adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa daftar pahala shalat, puasa, dan zakat.”
“Dalam waktu yang sama, ia juga membawa daftar kezhaliman. Ia mengecam si A, menuduh si B, memakan harta si C, menumpahkan darah si D, dan memukul si E.”
“Kepada mereka yang terzhalimi, ia harus membayar dengan kebaikannya sampai habis. Manakala ia belum bisa melunasinya, maka dosa mereka yang dizhalimi ditimpakan kepadanya. Sesudah itu, ia dilemparkan ke dalam apineraka.”
Pernyataan Nabi Muhammad Saw tersebut memperlihatkan betapa kesalehan personal, seperti shalat, puasa, dan zakat. (Baca juga: Melihat Relasi Pertemanan dalam Lagu “Teman-temanku Udah Nikah Aku Masih Nonton SpongeBob”)
Kemudian juga termasuk haji dengan pahalanya yang begitu besar, bisa gugur dan ia gusur oleh perilaku-perilaku kezhaliman sosial.
Kezhaliman sosial yang kita maksud adalah tindakan-tindakan yang melanggar dan merampas hak-hak manusia.
Nabi Muhammad Saw datang untuk memberi peringatan kepada mereka yang zhalim akan masa depan mereka di neraka dan kabar gembira kepada mereka yang menjalani kesalehan secara penuh dengan janji Surga. []