• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kekerasan Dalam Rumah Tangga Tidak Sejalan Dengan Ajaran Islam

Bagi mereka yang mencintai Nabi Muhammad Saw, seharusnya berusaha keras untuk menjauhi segala tindak kekerasan dalam rumah tangga, sekecil apa pun dan kepada siapa pun.

Redaksi Redaksi
10/02/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Kekerasan Dalam Rumah Tangga

986
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam beberapa catatan hadis, Nabi Muhammad Saw menegaskan bahwa Beliau menolak segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan dalam rumah tangga.

Penolakan Nabi Muhammad Saw terhadap kekerasan dalam rumah tangga itu mengacu pada salah satu hadis dari Sunan Abi Dawud. Isi hadis tersebut sebagai berikut:

Nu’man bin Basyir Ra berkata, “Suatu saat, Abu Bakar Ra meminta izin untuk bertandang ke rumah Nabi Muhammad Saw.

Lalu, ia mendengar Aisyah mengangkat suaranya (di hadapan Nabi Muhammad Saw).

Ketika sudah masuk, Abu Bakar Ra hendak menempeleng Aisyah dan menghardik, “Kamu tidak pantas mengangkat suaramu di hadapan Rasulullah Saw.”

Baca Juga:

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Waisak: Merayakan Noble Silence untuk Perenungan Dharma bagi Umat Buddha

Islam Hadir untuk Gagasan Kemanusiaan

Tetapi, Nabi Muhammad Saw menghalanginya, sehingga ia keluar ruangan sambil marah.

Ketika Abu Bakar sudah keluar, Nabi Muhammad Saw berbicara kepada Aisyah, “Bagaimana, tidakkah kamu melihat, aku telah menyelamatkanmu dari lelaki itu?”

Selang beberapa hari, Abu Bakar Ra datang lagi, dan meminta izin (untuk masuk) kepada Nabi Muhammad Saw.

Dan ternyata, Abu Bakar mendapati Nabi Muhammad Saw dan Aisyah sudah berdamai.

Abu Bakar lalu berkata, “Bisakah aku diizinkan masuk saat kalian berdamai sebagaimana dulu pernah diizinkan saat kalian bertengkar? Beliau menjawab, Ya, kami izinkan, silahkan masuk” (Sunan Abi Dawud).

Hadis Nu’man bin Basyir Ra ini, menurut Faqihuddin Abdul Kodir di dalam buku 60 Hadis Shahih, merekam catatan lain mengenai kehidupan rumah tangga Rasulullah Saw.

Tidak Boleh Melakukan Kekerasan

Saat bertengkar, suara melenting dari sang istri tidak boleh suami balas dengan hardikan, cemoohan, pelecehan, apalagi kekerasan.

Ini semua karena jiwa Nabi Muhammad Saw telah menyatu dengan nilai-nilai Islam yang damai, menenangkan, dan penuh cinta kasih. Nabi Muhammad Saw ingin menunjukkan prinsip ini kepada sang istri, para sahabat, dan seluruh umat.

Kemudian, bagi mereka yang mencintai Nabi Muhammad Saw, seharusnya berusaha keras untuk menjauhi segala tindak kekerasan dalam rumah tangga, sekecil apa pun dan kepada siapa pun.

Keluarga adalah tempat menumbuhkan rasa cinta di antara seluruh anggota, menyemai kasih sayang, dan merangkai kebahagiaan. Tindak kekerasan bisa menghancurkan pondasi kasih sayang ini dalam rumah tangga. []

Tags: ajarandalamDenganislamkekerasanrumah tanggasejalanTidak
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

    KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version