• Login
  • Register
Selasa, 8 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kekerasan Dalam Rumah Tangga Tidak Sejalan Dengan Ajaran Islam

Bagi mereka yang mencintai Nabi Muhammad Saw, seharusnya berusaha keras untuk menjauhi segala tindak kekerasan dalam rumah tangga, sekecil apa pun dan kepada siapa pun.

Redaksi Redaksi
10/02/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Kekerasan Dalam Rumah Tangga

997
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam beberapa catatan hadis, Nabi Muhammad Saw menegaskan bahwa Beliau menolak segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan dalam rumah tangga.

Penolakan Nabi Muhammad Saw terhadap kekerasan dalam rumah tangga itu mengacu pada salah satu hadis dari Sunan Abi Dawud. Isi hadis tersebut sebagai berikut:

Nu’man bin Basyir Ra berkata, “Suatu saat, Abu Bakar Ra meminta izin untuk bertandang ke rumah Nabi Muhammad Saw.

Lalu, ia mendengar Aisyah mengangkat suaranya (di hadapan Nabi Muhammad Saw).

Ketika sudah masuk, Abu Bakar Ra hendak menempeleng Aisyah dan menghardik, “Kamu tidak pantas mengangkat suaramu di hadapan Rasulullah Saw.”

Baca Juga:

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

Tetapi, Nabi Muhammad Saw menghalanginya, sehingga ia keluar ruangan sambil marah.

Ketika Abu Bakar sudah keluar, Nabi Muhammad Saw berbicara kepada Aisyah, “Bagaimana, tidakkah kamu melihat, aku telah menyelamatkanmu dari lelaki itu?”

Selang beberapa hari, Abu Bakar Ra datang lagi, dan meminta izin (untuk masuk) kepada Nabi Muhammad Saw.

Dan ternyata, Abu Bakar mendapati Nabi Muhammad Saw dan Aisyah sudah berdamai.

Abu Bakar lalu berkata, “Bisakah aku diizinkan masuk saat kalian berdamai sebagaimana dulu pernah diizinkan saat kalian bertengkar? Beliau menjawab, Ya, kami izinkan, silahkan masuk” (Sunan Abi Dawud).

Hadis Nu’man bin Basyir Ra ini, menurut Faqihuddin Abdul Kodir di dalam buku 60 Hadis Shahih, merekam catatan lain mengenai kehidupan rumah tangga Rasulullah Saw.

Tidak Boleh Melakukan Kekerasan

Saat bertengkar, suara melenting dari sang istri tidak boleh suami balas dengan hardikan, cemoohan, pelecehan, apalagi kekerasan.

Ini semua karena jiwa Nabi Muhammad Saw telah menyatu dengan nilai-nilai Islam yang damai, menenangkan, dan penuh cinta kasih. Nabi Muhammad Saw ingin menunjukkan prinsip ini kepada sang istri, para sahabat, dan seluruh umat.

Kemudian, bagi mereka yang mencintai Nabi Muhammad Saw, seharusnya berusaha keras untuk menjauhi segala tindak kekerasan dalam rumah tangga, sekecil apa pun dan kepada siapa pun.

Keluarga adalah tempat menumbuhkan rasa cinta di antara seluruh anggota, menyemai kasih sayang, dan merangkai kebahagiaan. Tindak kekerasan bisa menghancurkan pondasi kasih sayang ini dalam rumah tangga. []

Tags: ajarandalamDenganislamkekerasanrumah tanggasejalanTidak
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kodrat Perempuan

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

8 Juli 2025
relasi laki-laki dan perempuan yang

Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

8 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

8 Juli 2025
IBu

Kasih Sayang Seorang Ibu

7 Juli 2025
Kasih Sayang Orang Tua

Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

7 Juli 2025
Amalan Muharram

Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

7 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Retret di sukabumi

    Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasih Sayang Seorang Ibu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menanamkan Jiwa Inklusif Pada Anak-anak
  • Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan
  • Menimbang Kebijakan Nikah Massal
  • Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID