Mubaadalahnews.com,- Mewujudkan keluarga sakinah merupakan salah satu tujuan dari setiap pasangan suami-istri. Karena keluarga sakinah akan menciptakan ketenangan jiwa setiap pasangan.
Untuk menciptakan keluarga sakinah, DR Nyai Hj Nur Rofiah Bil Uzm mengatakan, keluarga sakinah adalah keluarga yang tentram jiwanya untuk seluruh anggota keluarga. Sehingga tidak boleh salah satu pihak dalam keluarga itu merasa tidak tentram jiwanya.
“Sakinah itu jiwa ini bisa menyatu dalam ketenangan, maka yang sakinah itu harus kepada seluruh anggota keluarga,” kata Bu Nur, pada sebuah video yang beredar belum lama ini. (Baca juga: Bekerja dan Relasi Seksual Menurut Kiai Husein Muhammad).
Kata sakinah berdasarkan al-Qur an, surat Al-Baqarah 2;248, at-Taubah 9;26 dan 40, al-Fath 48;4, 18, dan 26, secara sederhana dapat diterjemahkan sebagai kedamaian yang didatangkan Allah ke dalam hati para Nabi dan orang-orang yang beriman agar tabah ketika menghadapi banyak cobaan dan ujian kehidupan.
Maka sakinah di dalam keluarga adalah sebagai keadaan yang tetap tenang meskipun menghadapi banyak rintangan apapun dan ujian kehidupan.
Karena itu, Bu Nur menuturkan, sebelum menikah hendaklah pertimbangkan terlebih dahulu apakah jiwa dan hatinya ketika berhadapan semakin tenang atau sebaliknya.
Kemudian mawaddah, menurutnya adalah mencintai dan peduli kepada kemaslahatan yang mencintainya.
“Saya ingin menikahimu karena saya bahagia ketika bersamamu. Ini contoh dari mawaddah,” tutur Bu Nur.
Istilah mawaddah memberi makna bahwa orang yang memiliki cinta di hatinya penuh harapan, lapang dada dan berusaha menjauhkan dari sifat buruk. Dia akan senantiasa menjaga cinta, baik dalam keadaan susah ataupun sedih.
Mawaddah saja tentu tidak cukup, sebab untuk menciptakan kemaslahatan tidak hanya mencintai tetapi juga butuh kasih sayang. Maka mawaddah harus bersama dengan rahmah.
Bu Nur mengungkapkan, rahmah ini membuat seseorang berusaha untuk memberikan kebaikan, kekuatan dan kebahagiaan bagi keluarganya.
“Karenanya mawaddah wa rahmah adalah saling mencintai dan saling menyanyangi,” tutupnya. (RUL)
(Baca juga: Apa yang Dimaksud Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah?)