• Login
  • Register
Senin, 12 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kesaksian Nabi Muhammad Saw tentang Persaudaraan Manusia

Di dalam doa yang selalu diucapkan di akhir shalat ini, Nabi Muhammad Saw tegas dan jelas menyatakan: “Aku bersaksi bahwa seluruh manusia, hamba-hamba Allah itu, adalah bersaudara.”

Redaksi Redaksi
12/12/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Persaudaraan Manusia

Persaudaraan Manusia

441
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam menjelaskan asas persaudaraan antar manusia ini, KH. Afifuddin Muhajir merujuk berbagai ayat al-Qur’an dan hadits. Salah satunya, yang masih jarang terdengar oleh banyak kalangan, adalah doa Nabi Muhammad Saw. yang sering dipanjatkan pada akhir shalat.

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal dalam Musnad-nya dan Imam Abu Dawud dalam Sunan-nya:

“Dari Zaid bin Arqam, berkata: Nabi Muhammad Saw, berdoa pada akhir shalat: Ya Allah, Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu. Aku bersaksi bahwa Engkau adalah Tuhan, satu-satunya Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu. Wahai Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu, aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Mu dan rasul-Mu. Wahai Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu, aku bersaksi bahwa seluruh manusia, hamba-hamba-Mu itu, adalah bersaudara.”

“Ya Allah, Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu, jadikanlah aku dan keluargaku orang-orang yang tulus kepada-Mu setiap saat, dalam hal dunia dan akhirat. Wahai Tuhan yang Mahaagung dan Mahamulia, dengarkanlah dan perkenankanlah.”

“Allah Mahabesar, Mahabesar. Allah adalah Mahacahaya bagi langit dan bumi. Allah Mahabesar, Mahabesar. Cukuplah bagiku adalah Allah sebagai sebaik-baik tempat bergantung. Allah Mahabesar, Mahabesar.” (HR. Ahmad (Musnad Ahmad bin Hambal, hadits nomor 19601) dan Abu Dawud (Sunan Abu Dawud, hadits nomor 1510).

Bersaudara

Di dalam doa yang selalu diucapkan di akhir shalat ini, Nabi Muhammad Saw tegas dan jelas menyatakan: “Aku bersaksi bahwa seluruh manusia, hamba-hamba Allah itu, adalah bersaudara.”

Baca Juga:

Membongkar Bias: Mengapa Kesaksian Perempuan Selalu Diragukan?

Persoalan Gender dalam Fikih Kesaksian

Tafsir Ulang Hadits Kesaksian Perempuan

Menimbang Ulang Kesaksian Perempuan: Antara Teks dan Konteks

Ini kalimat syahadah yang ketiga tentang persaudaraan antar manusia. Setelah dua kalimat syahadah yang sudah sering diucapkan, yaitu tentang ketauhidan Allah Swt dan kerasulan Nabi Muhammad Saw, tiga kalimat syahadah ini, semuanya, tercantum di dalam doa tersebut.

Kesaksian mengenai persaudaraan antar manusia ini menjadi dasar dan inspirasi bagi penerapan syariat Islam yang lebih relevan pada konteks negara-bangsa saat ini, dengan mengedepankan semangat dan perspektif hadharah atau peradaban dalam fiqh, bukan memperbesar perspektif ghazawah atau peperangan dan permusuhan.

Peperangan hanya Allah Swt izinkan, sebagaimana dalam al-Qur’an (QS. al-Hajj ayat 39), ketika untuk mempertahankan negara yang sudah ada (al-maujud). Kemudian yang bertugas melindungi para warganya dari tindakan-tindakan zalim yang para musuh maksud untuk memerangi para warga tersebut.

Selain itu, yang harus kita kembangkan dan besarkan adalah perdamaian dan kerja sama antar manusia. Baik dalam skala lokal, nasional, maupun global, dalam kerangka fiqh peradaban. []

Tags: KesaksianNabi Muhammad SAWPersaudaraan Manusia
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Islam

Islam Hadir untuk Gagasan Kemanusiaan

11 Mei 2025
Menyusui

Menyusui adalah Pekerjaan Mulia

10 Mei 2025
Bekerja adalah

Bekerja adalah Ibadah

10 Mei 2025
Mengapa Bekerja

Perempuan Bekerja, Mengapa Tidak?

10 Mei 2025
perempuan di ruang domestik

Perempuan di Ruang Domestik: Warisan Budaya dan Tafsir Agama

9 Mei 2025
PRT

Mengapa PRT Identik dengan Perempuan?

9 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pekerja Rumah Tangga

    Ibu, Aku, dan Putriku: Generasi Pekerja Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Barak Militer Bisa Menjadi Ruang Aman bagi Siswi Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tidak Ada Cinta bagi Arivia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vasektomi untuk Bansos: Syariat, HAM, Gender hingga Relasi Kuasa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Waisak: Merayakan Noble Silence untuk Perenungan Dharma bagi Umat Buddha
  • Islam Hadir untuk Gagasan Kemanusiaan
  • Apakah Barak Militer Bisa Menjadi Ruang Aman bagi Siswi Perempuan?
  • Ibu, Aku, dan Putriku: Generasi Pekerja Rumah Tangga
  • Tidak Ada Cinta bagi Arivia

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version