• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Kesetaraan Gender dalam Perspektif Tokoh Perempuan Nahdlatul Ulama Masa Kini

Hilda Rizqi Elzahra Hilda Rizqi Elzahra
02/07/2022
in Figur
0
Kesetaraan Gender

Kesetaraan Gender

426
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Baca Juga:

Kontekstualisasi Ajaran Islam terhadap Hari Raya Waisak

Persoalan Gender dalam Fikih Kesaksian

Wajah Perempuan Bukan Aurat, Tapi Keadilan yang Tak Disuarakan

Bagaimana Gerakan Kesalingan Membebaskan Laki-laki Juga?

Mubadalah.id – Gagasan perempuan NU saat ini semakin banyak menjadi rujukan konsep kesetaraan gender untuk sebagian aktivis perempuan muslim di Indonesia. Gagasan tersebut kemudian menjadi lokomotif yang tersebar melalui karya diantaranya buku dan publikasi lain, seperti yang dilakukan oleh Shinta Nuriyah Wahid, Khofifah Indar Parawansa, dan Siti Musdah Mulia.

Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid

Shinta Nuriyah, isteri KH. Abdurrahman Wahid adalah tokoh perempuan NU yang memunculkan perspektif ketidakadilan gender timbul dari relasi yang dibangun dalam keluarga. Bahwa nilai patriarki yang perempuan alami karena ajaran agama yang misoginis yang dianggap kebenaran mutlak. Hal ini termaktub dalam karyanya bersama Forum Kajian Kitab Kuning (FK3). Karya ini berjudul “Wajah Baru Relasi Suami Isteri : Telaah Kitab Uqud al-Lujjayn.”

Buku tersebut berisi tentang telaah ulang atau kajian kembali tentang kitab Uqud al-Lujjayn, karya Muhammad Ibn Umar al-Banten al-Jawy pada tahun 1877 M. Kitab tersebut membahas Hak dan Kewajiban suami isteri.

Khofifah Indar Parawansa

Salah satu tokoh perempuan NU yang bergerak dalam bidang politik, Khofifah Indar Parawansa juga terkenal sebagai pelopor nilai kesetaraan gender bagi kaum nahdilyyin masa kini. Pemikiran kesetaraan gender termaktub dalam bukunya yang berjudul “Mengukur Paradigma Menembus Tradisi : Pemikiran tentang Keserasian Gender”.

Bahwa untuk mewujudkan kesetaraan gender (laki-laki dan perempuan), keadilan sosial dan penjaminan Hak Asasi Manusia, kita memerlukan perbaikan kualitas, status, dan dan peran perempuan dalam pembangunan agar meningkatnya keadilan sosial dan Hak Asasi Manusia yang setara.

Menurut pendapatnya, kualitas perempuan penting untuk menunjang pembangunan Indonesia. Sementara itu, pembangunan yang mengabaikan keserasian dan keadilan (gender) akan berakibat pada upaya peningkatan kualitas perempuan. (Parawansa, 2006).

Selain itu, dalam buku “NU, Perempuan, Indonesia, Sudut Pandang Islam Tradisional” Khofifah menuliskan perlunya perempuan NU untuk menyebar dan menggeluti berbagai profesi di ruang publik, agar bisa turut serta membantu menyelesaikan masalah yang Indonesia hadapi.

Bahkan dalam buku yang berjudul “Memimpin, Melayani” karangannya, Khofifah menegaskan bahwa dengan adanya latar belakang keberagaman, menilai laki-laki dan perempuan itu memiliki peluang yang sama untuk memimpin baik itu di tingkat nasional maupun internasional.

Maka dari itu kita memerlukan keterbukaan dan dukungan dari berbagai pihak, terutama pimpinan organisasi dan tokoh masyarakat untuk mendorong perempuan agar bisa memimpin. (Parawansa, 2015).

Musdah Mulia

Selain itu, dalam bidang teks keagamaan, tokoh perempuan NU yang lain adalah Siti Musdah Mulia. Yang terkenal dengan karya best sellernya berjudul “Muslimah Reformis: Perempuan Baru Keagamaan”. Buku yang mengungkapkan tentang kesetaraan gender, seksualitas dan politik perempuan.

Musdah Mulia mengajak para perempuan untuk menyuarakan Islam yang ramah perempuan dan peduli akan masalah-masalah kemanusiaan. Terungkap juga bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan penghormatan dan memuliakan sesama tanpa melihat jenis kelamin, gender, suku, ras dan ikatan primordial lainnya.

Pembahasan kesetaraan gender lebih mendetail adalah pada buku Musdah Mulia yang berjudul “Kemuliaan Perempuan dalam Islam”. Bahwa laki-laki dan perempuan adalah makhluk yang memiliki martabat yang sama, penciptaan dari unsur yang satu (nafs wahidah).

Bahwa keduanya tercipta dengan tujuan untuk menjadi pemimpin untuk mengelola kehidupan di muka bumi. Laki-laki dan perempuan menerima beban atas tugas yang sama yaitu amar ma’ruf nahi munkar untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera, damai, bahagia dalam ridha Allah.

Patriarki Akar Ketidakadilan Gender

Dari keempat tokoh tersebut, menganggap bahwa patriarki merupakan sumber kompleks bagi perempuan. Perspektif yang terlahir dari pemikiran mereka itu, adalah bersumber dari kajian ulang.

Perjuangan kesetaraan gender adalah perjuangan yang menuntut penyetaraan, baik dari segi hak hukum, hak ekonomi, hak reproduksi, hak politik, dan segala bentuk hak asasi manusia antara laki-laki, perempuan, dan eksistensi gender lainnya.

Substansi dari feminisme dan kesetaraan gender adalah terwujudnya keadilan berdasarkan gender. Masyarakat yang bebas dari segala bentuk diskriminasi, eksploitasi, dan kekerasan. Lalu, mengacu pada substansi tersebut, apakah terdapat pertentangan dengan perjuangan Nabi?

Bukankah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah tokoh yang paling vokal dalam menentang penindasan manusia atas manusia? Perbudakan terhapus, kaum mustadh’afin terangkat derajatnya, poligami terbatasi. Dan menghilangkan sekat-sekat identitas sempit manusia berdasarkan asal usul yang sama, yakni Adam dan Hawa. []

Tags: GenderkeadilanKesetaraanKesetaraan GenderKesetaraan Laki-laki PerempuanNahdlatul UlamaPrinsip Kesetaraan
Hilda Rizqi Elzahra

Hilda Rizqi Elzahra

Mahasiswi jelata dari Universitas Islam Negeri Abdurrahman Wahid, pegiat literasi

Terkait Posts

Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Nyai Ratu Junti

Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

17 Mei 2025
Nyi HIndun

Mengenal Nyi Hindun, Potret Ketangguhan Perempuan Pesantren di Cirebon

16 Mei 2025
Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi

Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi: Singa Podium dari Bojonegoro

9 Mei 2025
Rasuna Said

Meneladani Rasuna Said di Tengah Krisis Makna Pendidikan

5 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version