• Login
  • Register
Kamis, 30 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Keutamaan Shaf Pertama bagi Perempuan

Mubadalah Mubadalah
10/02/2017
in Hikmah
0
Ilustrasi Perempuan Shalat Berjamaah

Ilustrasi Perempuan Shalat Berjamaah

65
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Sembari menunggu beduk maghrib, Kang Rohim terlibat perbicangan dengan kang Rohman.

“Man, menurutmu, kenapa ya, tempat shalat perempuan di masjid kita berada sejajar dengan laki-laki, dan terpisah dinding kayu di sebelah kiri?”

“Ah masa gitu aja ditanyakan,” celah Rohim kurang bersemangat.

“Soalnya posisi shaf perempuan dan laki-laki di masjid tidak semuanya seragam.”

“Maksudmu apa, Him?”

Baca Juga:

Tetap Bangga dan Bahagia Menjadi Perempuan yang Tidak Sempurna

Ingin Nikah Muda? Jangan Gegabah Sebelum Memenuhi Syarat Berikut Ini!

Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda

Pentingnya Memberikan Dasar Pendidikan Islam bagi Anak-anak

“Minggu lalu saya shalat berjamaah di masjid kota. Saya lihat jamaah perempuan berada di bagian belakang dan hanya dibatasi kain setinggi badan”

[baca: https://mubaadalahnews.com/2017/01/tujuan-syariat-adalah-membebaskan-dan-melindungi-perempuan/ ]

“Aku jadi inget, masjid di kampung mertuaku juga begitu. Bahkan di tempat lain saya pernah mendapati batas pemisahnya hanya kisaran satu meter,” sahut Rohman, sembari menerawang.

Keduanya sejenak hening. Sama-sama memikirkan, kenapa berbeda konsep shof untuk perempuan? Apakah ada perbedaan pendapat soal penempatan shaf perempuan dengan penyesuaian desain masjid? Kalau selama ini shaf terdepan diyakini punya keutamaan yang lebih, berarti masjid di kota memonopoli keuataman shaf hanya untuk laki-laki? Pikiran-pikiran itu kini menggelayuti mereka berdua.

Hening pecah karena salam kyai Manaf. Keduanya begegas mencium tangan kyai setelah membalas salam.

“Kebetulan nih, Him, kita bisa nanya soal ini ke Kyai.”

Melihat keduanya berbisik, Kyai Manaf melempar tanya, “ada apa?”

“Hmm begini kyai,” cerita Rahim, “kami bingung, sebenarnya mana yang dianjurkan dalam shaf shalat untuk perempuan, apakah sejajar atau di belakang laki-laki?”

Kyai mengambil duduk di antara Rohman dan Rahim lalu bertutur. Kyai memulai dengan menyitir sebuah hadits,
“Sebaik-baiknya shaf pria adalah shaf terdepan dan seburuk-buruknya adalah shaf yang terakhir, dan sebaik-baiknya shaf wanita adalah shaf yang terakhir, dan seburuk-buruknya adalah shaf terdepan.” (HR. Ahmad). Ada yang berpendapat bahwa shaf paling belakang adalah baik untuk perempuan untuk menghindari hal-hal yang bersifat maksiat antar keduanya, atau dengan kata lain menjaga kehormatan keduanya. Namun, menurut hemat saya,” ucap kyai sambil mengelus jenggotnya, “hal itu untuk menjaga ketertiban shaf berjamaah saja. Menurut Imam Maliki, Hambali dan Syafi’i, hadits yang menyebutkan tentang urutan shaf perempuan di belakang laki-laki adalah sunnah dan tidak membatalkan shalat seandainya shaf perempuan sejajar dengan laki-laki. Demikian pula jika ada seorang perempuan atau barisan perempuan berada di shaf laki-laki tidak batal shalatnya orang yang berada di sampingnya atau belakangnya atau di depannya maupun shalat si perempuan itu sendiri, melainkan hanya berkurang kesempurnaannya. (Fiqhul Islam Wa ‘Adillatuhu Jilid 2 Hal. 361).”

Lalu bagaimana jika di masjid atau mushola ada pembatas (tabir) yang memisahkan? Menurut Syaikh Abdullah bin Jibrin [Fatawa Ash-Shiyam, Syaikh Abdullah Al-Jibrin, hal. 94], jika keadaannya demikian (terpisah tabir), sehingga perempuan mengandalkan pengeras suara dalam mengikuti imam shalat, maka shaf pertama adalah yang lebih utama daripada shaf yang belakangnya. Laki-laki maupun perempuan sama-sama dianjurkan untuk mendapat keuatamaan shaf pertama sebagaimana HR Abu Dawud “Sesungguhnya Allah dan malaikat bersalawat untuk shaf-shaf pertama”.
Rohman dan Rahim masih khusyu’ menyimak. Kyai Manaf kemudian berdiri dan melangkah masuk masjid. Ia menghentikan kaki di langkah ketiga, menengok ke arah Rohman dan Rohim sembari menukil sebuah hadits, “Seandainya orang-orang mengetahui besarnya pahala adzan dan shaf pertama, kemudian untuk mendapatkannya harus diundi, niscaya mereka akan mengadakan undian.” (Muttafaq ‘alaih).

Tags: keluargaKeutamaan Shaf Pertama bagi Perempuanperempuan
Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

masa tua

Masa Tua adalah Masa Menua Bersama Pasangan

29 Juni 2022
Jumrah

Makna Jumrah: Simbol Perjuangan Manusia Bersihkan Hati

29 Juni 2022
6 Pola Pendidikan Anak Sesuai Ajaran Islam

6 Pola Pendidikan Anak Sesuai Ajaran Islam

29 Juni 2022
jamarat

Jamarat dan Kurban : Membebaskan Egoisme

28 Juni 2022
keutamaan bekerja

Keutamaan Bekerja Menurut Al-Qur’an dan Hadis

28 Juni 2022
Dalil Al-Qur'an dan Hadis Tentang Bekerja

Dalil Al-Qur’an dan Hadis Tentang Bekerja

28 Juni 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • istri taat suami tidak kunjungi ayah yang sakit

    Kisah Istri Taat Suami tidak Kunjungi Ayah yang Sakit sampai Wafat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fikih Haji Perempuan: Sebuah Pengalaman Pribadi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Jumrah: Simbol Perjuangan Manusia Bersihkan Hati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Melihat Relasi Gender Melalui Kacamata Budaya Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tetap Bangga dan Bahagia Menjadi Perempuan yang Tidak Sempurna

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Masa Tua adalah Masa Menua Bersama Pasangan
  • Bacaan Doa Ketika Melempar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah
  • Peran Anak Muda Dalam Mencegah Krisis Iklim
  • Makna Jumrah: Simbol Perjuangan Manusia Bersihkan Hati
  • Tetap Bangga dan Bahagia Menjadi Perempuan yang Tidak Sempurna

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist