• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

KH. Husein Muhammad: Kiai Pejuang Kesetaraan Gender dari Pesantren

Kiai Husein layak disebut feminis Islam, karena kesadaran akan ketertindasan terhadap perempuan yang dia miliki membuatnya mau menggagas wacana tandingan dengan basis keilmuan yang sama dalam pesantren

Redaksi Redaksi
04/11/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
setara gender

setara gender

448
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam beberapa pandangan kitab kuning terhadap perempuan, lalu nilai-nilai hidup yang berkembang dan budaya yang dipertahankan di dalam pesantren, membuat KH. Husein Muhammad layak diposisikan sebagai sekutu dan teman yang baik dalam memperjuangkan gagasan dan gerakan kesetaraan gender terhadap perempuan.

Kiai Husein telah melakukan perlawanan dan pembelaan di tengah-tengah budaya dan wacana pesantren yang menimbulkan ketidakadilan dan subordinasi terhadap perempuan.

Kiai Husein layak menjadi sebagai feminis Islam, karena kesadaran akan ketertindasan terhadap perempuan yang ia miliki membuatnya mau menggagas wacana tandingan dengan basis keilmuan yang sama dalam pesantren.

Dengan kondisi budaya dan nilai hidup yang pesantren miliki. Maka Kiai Husein sebagai laki-laki, kiai dan pembela hak perempuan merupakan aset yang harus kita pertahankan.

Hal ini utamanya untuk mensosialisasikan gagasan-gagasan dan gerakan pembelaan terhadap perempuan.

Baca Juga:

Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi

Tauhid sebagai Dasar Kesetaraan

Kafa’ah yang Mubadalah: Menemukan Kesepadanan dalam Moral Pasutri yang Islami

Melampaui Batasan Tafsir: Membebaskan Narasi Gender dalam Islam Menurut Mernissi dan Wadud

Apa yang Kiai Husein lakukan akan membantu perjuangan yang sedang dan terus para aktifis perempuan lakukan.

Kiai Husein adalah feminis laki-laki yang memilihi kesadaran akan ketimpangan dan ketidakadilan gender. Dan merupakan teman dari gagasan di masyarakatnya, yaitu pesantren.

Sebagai orang yang bergelut dalam dunia pesantren, pendirian Kiai Husein tersebut dapat menjadi rujukan sebagai otokritik terhadap tradisi yang ia geluti.

Kalau hendak mencari padanannya dalam teori ilmu sosial, apa yang Kiai Husein dapat menjadi setara dengan metode refleksi Kiai Husein, yang kerap ia praktikkan oleh ilmuwan aktifis pengikut aliran Frankfurt atau teori kritis dalam menemukan masalah dan jalan keluarnya.

Hebatnya, proses refleksi Kiai Husein ini berhasil menemukan jalan keluar yang sama sekali tidak terbayang oleh kebanyakan feminis.*

*Sumber : tulisan karya Septi Gumiandari dalam buku Menelusuri Pemikiran Tokoh-tokoh Islam.

Tags: dariGenderKesetaraanKH Husein MuhammadkiaiPejuangpesantren
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID