Mubadalah.id– Sejarah dan peradaban manusia pasti tidak terlepas dengan kejadian masa lalu. Sejarah makhluk hidup di masa lalu biasanya terabadikan di museum-museum. Setidaknya hal baik dan buruk yang terekam jejaknya bisa kita ambil pelajaran untuk generasi berikutnya. Banyaknya kisah-kisah dalam al Qur’an, dan biografi tokoh yang dibukukan, menunjukkan betapa pentingnya mengingat sejarah yang terjadi di masa lalu.
Tanpa kita sadari, ayat Al-Quran sendiri banyak mengisahkan kejadian-kejadian yang telah lalu supaya bisa jadi pelajaran bagi umat berikutnya. Bahkan Allah Swt sendiri bersumpah di dalam surah Al-Ashr dengan kata “demi masa.” Menandakan bahwa begitu pentingnya waktu sekarang untuk menjadi pelajaran di masa yang akan datang.
Allah Swt berfirman di ayat terakhir surah Yusuf ayat 111,
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ [يوسف: 111]
Artinya: ”Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (Al-Qur’an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman (Q.S. yusuf :111)
Jika kita lihat secara keseluruhan, kisah dalam Al-Quran dapat kita kelompokkan kedalam beberapa kategori, kategori ini tentu menyangkut kejadian yang telah terjadi (masa lalu), bukan kejadian yang akan datang.
Pengelompokkan kisah yang saya maksud adalah;
Pertama, kisah para Nabi terdahulu
Pengisahan tentang para nabi ini terdapat banyak di dalam ayat Al-Quran. Mulai dari kisah Nabi Adam As, sampai dengan Nabi Muhammad Saw. Namun kisah tentang Nabi terdahulu ini banyak didominasi oleh kisah Nabi Musa As, Nabi Ibrahim As, dan Nabi Adam As. Bahkan kisah tentang Nabi Yusuf As diceritakan secara utuh di dalam surah Yusuf.
Kisah-kisah tentang nabi ini banyak memberikan informasi dan menjadi motivasi untuk sikap yang harus kita ambil sebagai seorang muslim. Bahkan secara tidak langsung, pengisahan ini mewajibkan seorang muslim untuk meneladaninya jika ingin selamat dunia akhirat.
Kedua, kisah orang-orang pilihan (bukan Nabi) terdahulu
Orang-orang pilihan yang dimaksud iyalah seperti Siti Maryam, Dzul Qarnain, Ashabul Kahfi, dll. Sama seperti kisah para nabi, pengisahan mereka di dalam Al-Quran sendiri karena keistimewaan dan kelebihan yang mereka miliki. Dan kisah mereka bisa kita jadikan sebagai motivasi dan pelajaran untuk umat pada masa berikutnya.
Ketiga, kisah para pembangkang
Yaitu kisah yang menyangkut umat-umat yang durhaka dan menentang perintah Allah Swt dan Rasulnya. Seperti kisah Qarun, Fir’aun, Bani Israil, dll. Pengisahan kisah mereka tidak patut kita ikuti dan jadi peringatan keras untuk kita jauhi. Kisah ini juga bisa menjadi perbandingan antara baik dan buruknya suatu perbuatan di sisi Allah Swt.
Keempat, Kisah yang terjadi pada masa Rasulullah Saw
Yakni kisah yang menyangkut kejadian kehidupan Rasul tercinta, seperti kisah burung Ababil, hijrahnya Rasul, Perang Badar, dll. Kisah-kisah tersebut dapat kita gunakan untuk memantapkan keyakinan dan keimanan kita agar benar-benar mencontoh kebaikan yang para sahabat lakukan. Di mana mereka telah berjuang dengan penuh semangat.
Menurut Sayyid Quthb di dalam buku Indahnya Al-Quran Berkisah pada halaman 159. Tujuan dari kisah dalam Al-Quran adalah antara lain untuk menetapkan wahyu dan risalah Nabi Muhammad Saw, menerangkan bahwa agama seluruhnya dari Allah Swt dan bahwa kaum mukminin seluruhnya adalah umat yang satu, menerangkan bahwa agama seluruhnya adalah satu dasar.
Kemudian menjelaskan bahwa cara para Nabi dalam berdakwah itu satu. Yakni sebagai pemberitaan Allah bahwa pada akhirnya Allah selalu menolong para Nabi dan menghancurkan musuh-musuhnya. Lalu mengungkapkan janji dan ancaman, menunjukkan betapa besar pemberian nikmat Tuhan kepada Nabi-Nya, dan memperingatkan Bani adam akan tipu daya dan godaan syetan. Terakhir, menunjukkan bahwa Allah telah membuat hal-hal yang luar biasa untuk menolong nabi-Nya.
Teringat kata yang pernah bapak proklamator Indonesia sampaikan, “jangan pernah sesekali melupakan sejarah,” (Ir. Soekarno). Itulah sekilas penjelasan tentang klasifikasi dan tujuan kisah dalam Al-Quran. Semoga kita senantiasa menjadi orang yang selalu mengambil pelajaran dari kisah yang telah lalu. []