• Login
  • Register
Rabu, 29 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah Saat Nabi Khidr As Menemui Pelayan Perempuan

Dalam catatan Ibn al-Atsir (Usdul Ghabah) dan Ibn Hajar (al-Ishabah), sebagaimana diriwayatkan Sayyidah ‘Aisyah ra, disebutkan bahwa Zaidah ra datang menemui Nabi Muhammad Saw menceritakan tentang kisahnya ditemui Nabi Khidr as

Redaksi Redaksi
03/02/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Nabi Khidr as

Nabi Khidr as

431
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada masa Nabi Muhammad Saw ada seorang perempuan pekerja rumah tangga yang ditemui Nabi Khidr as. Perempuan tersebut bernama Zaidah ra. Dia adalah seorang hamba sahaya yang hidup bersama keluarga Umar bin Khattab ra. Sehari-hari, dia menjadi pelayan keluarga ini.

Di samping melakukan pekerjaan rumah tangga untuk keluarga Umar bin Khattab ra ini, Zaidah juga terkenal sebagai perempuan yang banyak beribadah. Banyak sahabat yang kagum dengan ibadahnya. Bahkan, Nabi Khidr as juga sempat menemuinya, karena ketulusan kerja layanan dan ibadahnya kepada Allah Swt.

Dalam catatan Ibn al-Atsir (Usdul Ghabah) dan Ibn Hajar (al-Ishabah), sebagaimana diriwayatkan Sayyidah ‘Aisyah ra, disebutkan bahwa Zaidah ra datang menemui Nabi Muhammad Saw menceritakan tentang kisahnya ditemui Nabi Khidr as. (Baca juga: Film Hamid tentang Cinta, Ketulusan dan Kemanusiaan)

“Ya Rasul, suatu hari ketika sedang membuat makanan dari tepung, aku keluar rumah untuk mencari kayu bakar. Di jalan, aku bertemu dengan seorang laki-laki yang sangat bersih pakainya, harum sekali bau parfumnya, dan cerah sekali wajahnya laksana purnama. Ia naik di atas kuda yang indah,” kata Zaidah ra kepada Nabi Muhammad Saw.

“Assalamu ‘alaik, wahai Zaidah,” ucap laki-laki tersebut, masih dalam cerita Zaidah ra.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Laki-laki dan Perempuan Dilarang Saling Merendahkan
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan
  • Salahkah Memilih Childfree?

Baca Juga:

Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Laki-laki dan Perempuan Dilarang Saling Merendahkan

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan

Salahkah Memilih Childfree?

“Wa’alaikassalam,” jawab Zaidah ra. (Baca juga: Mengapa Pemimpin Disebut Pelayan?)

“Apakah kamu mau menyampaikan apa yang akan aku katakan padamu,” tanya laki-laki ganteng tersebut.

“Ya, bersedia, insya Allah,” jawab Zaidah ra terhadap laki-laki tersebut.

“Kalau kamu berjumpa dengan Muhammad, sampaikan bahwa salamku pada beliau, aku Nabi Khidr as. Aku tidak pernah berbahagia mendengar seseorang Allah Swt angkat menjadi Nabi melebihi bahagiaku mendengar kamu (wahai Muhammad) Allah Swt angkat menjadi Nabi. Karena Allah Swt memberimu umat yang terkasihi, doa yang terijabahi, serta sungai di surga kelak nanti,” kata laki-laki tersebut dalam cerita Zaidah ra. []

Tags: kisahMenemuiNabi Khidr AsPelayanperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Imam Malik

Pendirian Imam Malik Menghargai Tradisi Lokal

29 Maret 2023
Imam Malik

Imam Malik: Sosok yang Mengapresiasi Tradisi Lokal

28 Maret 2023
Flexing Ibadah

Flexing Ibadah selama Ramadan, Bolehkah?

28 Maret 2023
Prinsip Hidup Bersama

Piagam Madinah: Prinsip Hidup Bersama

27 Maret 2023
kehidupan bersama

Pentingnya Memahami Prinsip Kehidupan Bersama

27 Maret 2023
Batasan Sakit yang Membolehkan tidak Puasa

Q & A: Apa Batasan Sakit yang Membolehkan Tidak Puasa di Bulan Ramadan?

27 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sittin al-‘Adliyah

    Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Pada Awalnya Asing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Imam Malik: Sosok yang Mengapresiasi Tradisi Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kewajiban Orang Tua Menjadi Teladan Ibadah bagi Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ini Rahasia Sukses Hubungan dengan Kasih Sayang Ala Islam
  • Berikan Ruang Anak Muda Dalam Membangun Kotanya
  • Pendirian Imam Malik Menghargai Tradisi Lokal
  • Kewajiban Orang Tua Menjadi Teladan Ibadah bagi Anak
  • Islam Pada Awalnya Asing

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist