• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah saat Nabi Muhammad Saw Berkawan Dengan Berbeda Agama

Dalam Islam, prinsip dan dasar keislaman adalah persaudaraan dan relasi yang baik antar manusia. Terutama pada kondisi damai atau tidak dalam peperangan, sesungguhnya kita dituntut untuk mengembangkan lebih banyak lagi perdamaian dan kebaikan

Redaksi Redaksi
06/01/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
1
berbeda agama

berbeda agama

533
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam berbagai catatan kitab hadits, Nabi Muhammad Saw berkawan dan memiliki tetangga yang berbeda agama. Mereka saling berkunjung dan mengundang untuk makan bersama (Musnad Ahmad, hadits nomor 13403 dan 14068).

Dalam pergaulan ini, tentu saja akan terjadi saling memulai atau menjawab salam. Dalam hal menjawab salam, Nabi Saw selalu berpesan untuk senantiasa bersikap lembut dan baik. Sekalipun terhadap umat yang berbeda agama (Shahih al-Bukhari, hadits nomor 6093).

Teks-teks tersebut bercerita tentang teladan Nabi Muhammad Saw yang mengajarkan kepada kita tentang pergaulan sosial dengan golongan yang berbeda agama.

Artinya, prinsip dasarnya adalah Islam menganjurkan pergaulan sosial yang baik dengan umat yang berbeda agama.

Pandangan yang melarang salam dan sejenisnya hanya berlaku pada musuhmusuh Islam dalam peperangan.

Baca Juga:

Luka di Balik Panggung: Kisah Tragis Para Pemain Sirkus OCI Jadi Korban Eksploitasi

Nabi Saw Janjikan Pahala Bagi Orang Tua yang Mengasuh Anak Perempuan

5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili

Keadilan untuk Perempuan Menjadi Komitmen Nabi Muhammad Saw Sejak Awal

Dalam Islam, prinsip dan dasar keislaman adalah persaudaraan dan relasi yang baik antar manusia.

Terutama pada kondisi damai atau tidak dalam peperangan, sesungguhnya kita dituntut untuk mengembangkan lebih banyak lagi perdamaian dan kebaikan.

Prinsip inilah yang menjadi inspirasi yang terekam dari teladan Nabi Muhammad Saw.

Mengelola Perbedaan

Dalam pergaulan sosial, tentunya perlu disadari penegasan al-Qur’an dan fakta-fakta sosial bahwa manusia diciptakan berbeda agama.

Karena diciptakan berbeda, maka yang dibutuhkan adalah bagaimana mengelola perbedaan tersebut dengan tetap mengutamakan persaudaraan dan kebersamaan.

Mengucapkan atau menjawab salam merupakan bagian dari penguatan sosial dan persaudaraan antarsesama manusia.

Beberapa ayat al-Qur’an sudah menegaskan bahwa perbedaan agama di dunia ini adalah bagian dari keputusan Allah Swt (QS. al-Maa’idah (5): 48), agar setiap orang saling mengenal satu sama lain (QS. al-Hujuraat (49): 13).

Bahkan bisa saling berlomba-lomba antarumat yang berbeda agama dalam mewujudkan kebaikan (QS. al-Baqarah (2): 148).

Beberapa ayat juga menegaskan bahwa berbuat baik terhadap umat yang berbeda agama itu tidak terlarang (QS. al-Mumtahanah (60): 8).*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Relasi Mubadalah Muslim Dengan Umat Berbeda Agama.

Tags: berbeda agamaBerkawankisahNabi Muhammad SAW
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Azl menurut Fiqh

KB dalam Pandangan Fiqh

21 Mei 2025
Hadits-hadits Membolehkan Azl

Hadits-hadits yang Membolehkan Azl

21 Mei 2025
Azl dilarang

Pengertian dan Hadits Larangan Melakukan Azl

21 Mei 2025
Dalam Hadits

KB dalam Hadits

21 Mei 2025
Menyusui Anak

Menyusui Anak dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pengepungan di Bukit Duri

    Film Pengepungan di Bukit Duri : Kekerasan yang Diwariskan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Fiqh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadits-hadits yang Membolehkan Azl

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KB dalam Pandangan Fiqh
  • Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?
  • Hadits-hadits yang Membolehkan Azl
  • Film Pengepungan di Bukit Duri : Kekerasan yang Diwariskan
  • Pengertian dan Hadits Larangan Melakukan Azl

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version