• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Korupsi dan Tanda Kebangkrutan Beragama

Zahra Amin Zahra Amin
14/12/2019
in Publik
0
kebangkrutan, agama

Perilaku Korupsi merupakan bagian dari tanda kebangkrutan beragama.

4.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Setiap tanggal 9 Desember, diperingati sebagai Hari Anti Korupsi di Indonesia. Hingga saat ini, perilaku tindakan korupsi masih saja merajalela, bahkan tanpa malu lagi ketika berhadapan dengan media, para pelaku tersenyum tanpa perasaan bersalah. Belum ditambah dengan atribut keagamaan yang melekat. Seakan menjadi tanda, setelah mendapatkan sanksi dan hukuman, lantas terlihat lebih saleh dan agamis.

Padahal, sebagaimana dituturkan Buya KH. Husein Muhammad, dalam buku Pendar-Pendar Kebijaksaan, perilaku korupsi merupakan bagian dari kebangkrutan beragama. Mengapa demikian?. karena kesalehan individual yang diajarkan Islam selalu menuntut lahirnya efek-efek kesalehan sosial.

Sehingga, manakala ritual personal tersebut, seperti ibadah individual tidak melahirkan efek kesalehan sosial dan kemanusiaan, maka itu adalah tanda kebangkrutan agama, untuk tidak dikatakan sebagai keberagamaan yang sia-sia. Apalagi jika sikap begitu melahirkan kehidupan yang destruktif terhadap kepentingan sosial kemasyarakatan.

Nabi pernah bertanya kepada para sahabatnya, “Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut?” Mendengar pertanyaan Nabi yang sangat mudah ini, para sahabat dengan cepat menjawab, “Dia adalah orang-orang yang tidak lagi punya kekayaan”.

Lalu beliau mengatakan, “Seorang yang bangkrut ialah orang yang datang pada hari kiamat dengan daftar pahala shalat, puasa dan zakat. Tetapi dalam waktu yang sama, dia juga membawa daftar kezaliman. Dia mengecam si A, menuduh si B, memakan harta si C, menumpahkan darah si D, dan memukul si E.

Baca Juga:

Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

Kepada mereka yang dizalimi, terampas hak-hak asasinya. Dia (pelaku) dihukum dengan membayar pahala atas kebaikan-kebaikan atau kesalehan-kesalehan personalnya. Manakala dengan semua pahala kebaikan dan kesalehan tersebut dia belum bisa melunasinya, maka dosa mereka yang dizalimi ditimpakan kepadanya. Sesudah itu dia (pelaku), dilemparkan ke dalam api neraka.

Pernyataan Nabi di atas memperlihatkan kepada kita betapa kesalehan personal seperti shalat, puasa dan haji dengan pahalanya yang begitu besar, bisa digugurkan dan digusur oleh perilaku-perilaku kezaliman sosial.

Kezaliman sosial adalah tindakan-tindakan yang melanggar hukum publik, merampas hak milik manusia, melukai kehormatannya, seperti mencaci maki, menuduh, memfitnah, melakukan kekerasan korupsi dan lain-lain.

Nabi datang untuk memberi peringatan kepada mereka yang zalim, tentang masa depan mereka di neraka, dan menyampaikan kabar gembira kepada mereka yang menjaga kesalehan personal dan sosial bahwa mereka akan memperoleh surga.

Jadi, agar tak mengalami kebangkrutan beragama, maka lebih baik kita melakukan pencegahan dan melawan tindakan korupsi serta kejahatan kemanusian lainnya, yang merupakan bagian dari jihad sosial. Karena tak hanya berimplikasi pada masa depan kita di negeri akhirat nanti, tetapi juga masa depan anak bangsa yang akan menikmati keberlanjutan pembangunan di negara ini.[]

Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

Peran Aisyiyah

Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

20 Mei 2025
Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

20 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version