Mubaadalahnews.com,- Dalam perspektif agama Islam, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu sudah benar-benar sesuai dengan syariat ajaran Islam. Sebab di dalamnya sudah tertanam pondasi yang didasarkan kepada kemaslahatan umat manusia seluruhnya. Berikut penjelasan KPK sejalan dengan syariat Islam.
Sekretaris Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (LAKPESDAM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Marzuki Wahid mengatakan, pondasi syariat Islam itu semuanya didasarkan kepada keadilan Allah bagi seluruh makhluk di muka bumi ini.
“Jadi pondasi dasar syariat Islam itu adalah kemaslahatan, keadilan, kebijaksanaa, dan kerahmatan untuk seluruh umat manusia. Kalau ada hal-hal yang bertentangan dengan nilai itu maka bukan syariat Islam, begitupun sama halnya dengan orang-orang yang ingin mengotak-atik KPK,” kata Kiai Marzuki.
Hukuman bagi koruptor
Penulis buku Jihad Nahdlatul Ulama Melawan Korupsi itu menyampaikan, balasan bagi koruptor sebagaimana yang dijelaskan di dalam al-Qur’an surat al-Maidah ayat 33 bahwa sesungguhnya bagi orang-orang yang menentang Allah dan melawan Rasulnya, dan membuat kerusakan di muka bumi adalah harus dibunuh, atau disalib, atau tangan dan kakinya dipotong dengan silang.
Dipotong silang, lebih lanjut, kata dia, jika dipotong tangan kanan maka dipotong kaki kiri. Serta ia diasingkan dari muka bumi ini.
“Kalau menurut Islam seperti ini. Kalau ini yang ditegakan menurut saya itu keren dan yang perlu ditegaskan kembali bahwa itu baru hukuman di dunia. Nanti diakhirat lebih berat lagi hukumannya,” jelasnya.
Selain itu, dalam pendekatan hukum Islam sendiri, Kiai Marzuki menuturkan para koruptor juga termasuk dalam jenis pidana hirabah (perampokan).
“Dalam jenis hukum pidana hirabah, para koruptor disebut sebagai orang yang merusak muka bumi artinya mereka orang yang merusak tatanan kehidupan, nilai-nilai serta merusak kebangsaan di negeri ini,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, ia mengingatkan, sesungguhnya ajaran Islam sendiri telah mengatur dengan sangat rinci bagi orang-orang yang melakukan kejahatan korupsi. Karena itu seharusnya ia bisa sadar bahwa akan ada balasan pedih yang akan ditimpa olehnya.
“Ajaran Islam dalam betuk nilai itu keadilan, kemaslahatan, kebenaraan, kesetaraan dan seterusnya. Nah koruptor itu melawan itu semua,” tutupnya.
Demikian penjelasan terkait KPK suadah sejalan dengan syariat Islam. Semoga bermanfaat. (RUL)