Mubadalah.id – Dalam Islam, ada satu kata kunci yang disebutkan al-Qur’an untuk bisa menumbuhkan kehangatan dalam relasi pasangan suami istri. Kata itu adalah sakinah yang memiliki arti ketenangan, ketenteraman, dan kedamaian.
Kehangatan dan sikap romantis bisa tumbuh dalam relasi pasangan suami istri yang menenangkan dan menenteramkan atau kehangatan dan keromantisan mudah tumbuh dari relasi suami istri yang sakinah.
Kata sakinah dalam QS. ar-Rum (30): 21 berupa fiil mudhari’ atau kata kerja aktif untuk waktu sekarang (al-hal) dan akan datang (al-mustaqbal).
Artinya, sakinah harus diusahakan agar dirasakan di masa sekarang dan masa yang akan datang. Modal sakinah, kata ayat tersebut, adalah rasa suka cinta (mawadah) dan kasih sayang (rahmah).
Kondisi sakinah menjadi konsekuensi dari berjalannya dan menguatnya dua modal ini (mawadah dan rahmah). Jika yang pertama dampaknya pada kebahagiaan diri, yang kedua berdampak pada kebahagiaan pasangan.
Suami dan istri harus berpikir dan aktif mengelola dua modal tersebut untuk menumbuhkan kehangatan dan kebahagiaan bersama. Tidak bisa hanya bermodal mawadah saja atau rahmah saja.
Tidak hanya suami atau istri saja yang melakukan, melainkan suami istri harus memperhatikan kebutuhan bagi kebahagiaan diri (mawadah). Sekaligus yang menjadi kebahagiaan pasangan (rahmah).
Melalui konsepsi sakinah dengan modal mawadah dan rahmah, Islam memberikan tips untuk relasi suami istri agar tetap hangat dan romantis dengan segala dinamikanya.
Setidaknya ada tiga kebiasaan yang perlu dilakukan terkait kehangatan relasi pasangan suami istri.
Yaitu bersikap terbuka tentang kebutuhan diri sendiri, bertanggung jawab pada kualitas relasi dan berdoa kepada Allah Swt. Ketiga hal ini jika kita singkat menjadi TTD (terbuka, tanggung jawab, dan doa). []