Mubadalah.id- Kekerasan seksual atau KS jadi permasalahan yang masih mengakar hingga kini. Walau sudah banyak masyarakat yang peduli akan isu ini, tetapi masalah KS tetap ada setiap tahunnya. Masalah ini pula masih dianggap oleh sebagian masyarakat sebagai hal yang memalukan. Dan jika ada yang mengalami, tak sedikit dari pihak keluarga memilih untuk diam karena dianggap memalukan. Terkadang jika kita melihat lebih jauh, korban dari KS yang berakhir menikah dengan pelaku masih banyak.
Stereotip Korban KS
Kekerasan seksual sendiri tidak hanya dialami oleh para perempuan. Laki-laki juga dapat memperoleh pengalaman yang sama terkait hal ini. Walau memang, perempuan dan anak-anak yang paling rentan terhadap kasus KS sendiri.
Korban KS pada dasarnya masih banyak yang takut untuk melaporkan pelaku. Bukan karena korban menerima dan memaafkan pelaku, tetapi seringnya korban merasa bahwa ini juga kesalahan dirinya. Padahal ini adalah hal yang salah besar.
Kini, KS tidak hanya dilakukan oleh orang lain, banyak kasus kekerasan yang dilakukan oleh keluarga sendiri. Kasus tak manusiawi ini sepertinya banyak kalian temukan melalui linimasa sosial media kalian. Dan jika diingat ada berapa kasus kekerasan terutama kekerasan seksual oleh anggota keluarga yang sudah kalian dengar dan lihat melalui media sosial?
Darurat KS sendiri tampaknya jadi hal yang harus masyarakat sadari. Saat ini korban bukan hanya memerlukan perhatian saja, tetapi pada tahapan pendampingan. Kerjasama melalui berbagai pihak harus dapat kita lakukan sebagai penanganan utama permasalahan ini. Baik dari pihak pemerintah, swasta, hingga masyarakat harusnya dapat jadi pendamping para korban KS.
Layanan Pendamping dan Pengaduan KS
Oleh karena itu, dari tulisan ini penulis mencoba memberikan beberapa layanan pengaduan hingga pendampingan bagi para korban KS. Penulis harap KS harusnya hilang dari dunia ini. Tetapi persoalan pasti akan selalu ada, dan yang harus kita lakukan adalah mencari solusinya, bukan menyalahkan kenapa permasalahan itu ada. Dan berikut adalah layanan pengaduan hingga pendampingan untuk korban kekerasan seksual.
Salah satu usaha dari pihak pemerintah melalui kementerian KPPA yaitu adanya call center SAPA. Kementerian KPPA sendiri menyatakan bahwa SAPA bertujuan untuk mempermudah korban KS dalam pelaporan dan juga pendataan kasus. Selain melalui call center, SAPA juga dapat kita akses melalui nomor WhatsApp 081-1129-1219.
- Komnas Perempuan
Komisi nasional perempuan juga menerima aduan dalam bentuk kekerasan seksual. Korban dapat mengirimkan laporan melalui pengaduan@komnasperempuan.go.id atau media sosial komnas perempuan.
- LP-PAR terdekat
Selain layanan online, korban kekerasan seksual juga dapat melakukan pelaporan di LP-PAR atau Lembaga Perlindungan Perempuan, Anak dan Remaja ini juga lembaga pemerintah yang berfokus pada perlindungan korban kekerasan seksual. Terdapat juga rumah aman bagi korban yang mereka sediakan. Bantuan hukum juga korban dapatkan dengan beberapa mekanisme tertentu.
- Yayasan Samahita
Ini adalah salah satu yayasan yang dibangun oleh penyintas kekerasan seksual. Secara fisik yayasan ini hanya ada di Bandung. Tetapi melalui sosial media mereka kalian dapat melakukan pengaduan kekerasan seksual yang harapnya mendapatkan bantuan lebih lanjut.
- Lembaga terkait di kampus
KS nyatanya dapat terjadi di mana saja dan oleh siapa saja. Tak terkecuali pada lingkungan kampus. Saat ini, jika kalian seorang mahasiswa dan mendapati KS di lingkungan kampus kalian dapat langsung melakukan pelaporan dan mendapat perlindungan. Walau tak banyak lembaga serupa yang efektif tetapi langkah awal ini perlu.
Krusialnya Isu KS
Tadi hanya beberapa lembaga yang bisa jadi awal dari bantuan yang dapat korban KS dapatkan. Walau pada praktiknya, mendobrak stigma dan ketakutan pada korban KS adalah hal yang sangat sulit. Tapi dengan adanya beberapa lembaga ini baik dari pemerintah maupun non pemerintah harapannya korban KS mendapat pertolongan dan perlindungan pertama.
Sebagai masyarakat yang paham terkait krusialnya isu ini kalian dapat menjadi pendengar bagi mereka semua. Ketakutan yang mereka alami pasti tidak dapat kita bayangkan, saya pun berpikir demikian. Tetapi menjadi pendengar bagi mereka adalah salah satu usaha terbaik yang dapat kita lakukan. Para korban pastinya tidak ingin hal tersebut terjadi pada mereka, apalagi jika pelakunya adalah orang terdekat, maka bantulah mereka dan jadilah pendengar bagi mereka.[]
