• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Mari Lawan Kultur Toleransi Kekerasan terhadap Perempuan

Fenomena pembunuhan perempuan tidak hanya terjadi di Kanada. Di Indonesia banyak perempuan juga terbunuh hanya karena ia perempuan

Hasna Azmi Fadhilah Hasna Azmi Fadhilah
06/12/2022
in Publik, Rekomendasi
0
Kekerasan terhadap Perempuan

Kekerasan terhadap Perempuan

517
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada 6 Desember hari ini, dunia internasional akan memperingati hari tidak ada toleransi bagi kekerasan terhadap perempuan. Peringatan 6 Desember ini juga menjadi bagian dari kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan yang mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh belahan dunia.

Sejarah Hari Tidak Ada Toleransi bagi Kekerasan terhadap Perempuan

Meski bertujuan mulia, latar belakang peringatan ini cukup kelam. Pada tanggal yang sama di tahun 1989, terjadi pembunuhan 14 mahasiswi di Ecole Polytechnique, Montreal Kanada. Pelakunya, Marc Lepine memisahkan murid perempuan dan laki-laki sebelum akhirnya secara spesifik mentargetkan pelajar perempuan untuk ia tembak hingga tewas.

Yang miris, Marc memborbardir para siswi di beberapa lokasi sekaligus, dari ruang kelas, koridor, hingga kantin. Dalam 20 menit, ia telah menghabisi belasan nyawa dan melukai puluhan perempuan lainnya sebelum akhirnya melakukan bunuh diri. Motifnya sendiri ia sampaikan dalam surat pendek yang memberikan tanda bahwa ketidaklulusannya karena pelajar perempuan dan ia membenci gerakan feminisme.

Ketika penelusuran lebih lanjut, Marc memiliki ayah yang bengis. Semasa kecil, ia berulang kali tersiksa secara fisik dan verbal oleh bapaknya. Dalam penyiksaan tersebut, sang ayah menerapkan doktrin bahwa perempuan layak ia siksa karena posisi perempuan yang lebih rendah dibandingkan laki-laki. Dari trauma tersebut, para psikolog memperkirakan bahwa aksi Marc terdorong oleh perlakuan buruk ayahnya di masa lalu.

Tindakan sadis yang Marc lakukan kemudian menjadi perhatian pemerintah yang kemudian membatasi kepemilikan senjata oleh perseorangan dan menjadikan insiden ini sebagai momentum untuk melawan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.

Baca Juga:

Tidak Ada Cinta Bagi Ali

Sunat Perempuan dalam Perspektif Moral Islam

Doa Rasulullah dan Ulama Salih di Akhir Ramadan

Ummu Mahjan: Representasi Peran Perempuan di Masjid pada Masa Nabi Saw

Fakta Femisida di Indonesia

Fenomena pembunuhan perempuan tidak hanya terjadi di Kanada. Di Indonesia banyak perempuan juga terbunuh hanya karena ia perempuan. Merujuk pada data dari Komnas Perempuan, kasus femisida (pembunuhan terhadap perempuan) terus meningkat dari tahun ke tahun. Laporan Komnas Perempuan di tahun 2021 bahkan kematian perempuan akibat femisida dalam tiga tahun terakhir melampaui 1.100 kasus per tahun.

Tragisnya pelaku dari kasus tersebut sebagian besar merupakan pasangan/suami korban yang awalnya melakukan tindakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Sisi gelap lainnya yaitu: kasus KDRT yang berujung pada penghilangan nyawa seringkali diacuhkan oleh tetangga dan kerabat korban.

Budaya yang melekat pada komunitas kita masih melihat bahwa mencegah KDRT sama saja mencampuri urusan rumah tangga orang. Padahal efek domino KDRT ini berupa tindakan sadisme yang menyebabkan korbannya meregang nyawa.

Salah satu contoh pembunuhan oleh suami terjadi pada November tahun lalu di Cianjur. Ketika Sarah (21 tahun) disiram air keras hingga meninggal dunia oleh suaminya sendiri yang merupakan warga Arab Saudi. Tersang bernama Abdul Latif mengaku bahwa ia cemburu buta pada Sarah. Ia kerap membentak Sarah dan tak segan untuk memukulnya tanpa alasan jelas.

Puncaknya, pada Sabtu, 11 November tahun 2021, Sarah telah Abdul aniaya secara membabi buta. Ia kemudian menyiramkan air keras ke sekujur tubuh istrinya. Meski Sarah sempat dibawa ke rumah sakit, sayangnya nyawa Sarah tak tertolong dan akhirnya meninggal dunia akibat luka bakar yang cukup serius.

Teladan Rasulullah dalam Memuliakan Perempuan

Apa yang Abdul Latif lakukan sebagai bagian dari Muslim, bukan hanya tindak kejahatan, tapi juga menyalahi prinsip Islam dalam memuliakan perempuan. Ia bukannya mencontoh teladan Nabi tapi malah melanggengkan praktik jahiliyah yang Rasulullah lawan.

Semasa hidupnya, Rasul tidak pernah sekalipun berbuat buruk kepada perempuan termasuk istri dan anak beliau. Bahkan secara tegas Rasul melarang membunuh anak perempuan dan menganjurkan agar umatnya untuk berbuat baik kepada tiap perempuan. Tak hanya memberikan nasihat, dalam praktiknya Rasul memuliakan perempuan dengan mendorong mereka untuk menimba ilmu demi kemaslahatan masyarakat.

Apa yang Rasul teladankan tersebut sejalan dengan keyakinan beliau bahwa perempuan berperan penting dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam mendidik generasi penerus. Oleh karenanya, dulu Rasulullah SAW sengaja menyempatkan waktu untuk mengajarkan ilmu agama kepada sekelompok perempuan.

Selain menekankan pada pentingnya pendidikan perempuan, Rasul juga menganjurkan untuk meminta izin kepada anak perempuan jika ingin menikahkannya. Pun ketika seorang laki-laki menjadi suami, ia menerima perintah untuk menunaikan hak-hak istri.

Sayangnya sunnah-sunnah tadi justru kurang popular di kalangan umat. Alih-alih membudayakan untuk berbuat baik kepada perempuan, kita masih kerap melihat perempuan dipandang sebelah mata dan direndahkan posisi hanya karena jenis kelaminnya. []

 

Tags: 16 HAKTPFemisidaKDRTkekerasan terhadap perempuanSunah Nabi
Hasna Azmi Fadhilah

Hasna Azmi Fadhilah

Belajar dan mengajar tentang politik dan isu-isu perempuan

Terkait Posts

Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version