Mubadalah.id – Setelah pernikahan dilaksanakan, sepasang mempelai mempersiapkan fisik dan mental untuk memiliki keturunan.
Salah satu yang didambakan dari sebuah pernikahan, selain memperoleh kasih sayang dari pasangannya, juga mendapatkan keturunan agar tercipta sebuah harapan terwujudnya keluarga yang sakinah dan penuh kasih sayang (mawaddah wa rahmah).
Sebagaimana janji Allah Swt bahwa setelah menemukan pasangan yang ia idamkan. Ia juga mendapat kesempatan untuk menghasilkan keturunan. Sebagaimana tercantum dalam al-Qur’an:
“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu, dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya. Dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak (QS. an-Nisa’ ayat 1).
Masa kehamilan merupakan masa yang membahagiakan bagi pasangan yang akan memiliki keturunan. Sebab, kehamilan berarti memberikan kebahagiaan bagi pasangan suami istri dan kedua keluarga besar.
Kehamilan merupakan pintu dari sebuah fase kehidupan keluarga, saat suami dan istri akan menjalani proses kehidupan sebagai orang tua. Kehamilan juga merupakan masa ketika calon orang tua harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk memulai mendidik anak sejak berada dalam kandungan.
Pada tahap ini dukungan serta semangat harus timbul dari dalam diri pasangan istri dan suami, serta dari kedua keluarga besarnya. Sebagaimana dalam al-Qur’an:
“Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah.” (QS. Luqman ayat 14).
Perkembangan kondisi anak yang belum dilahirkan tidak hanya bergantung dari si ibu, tetapi juga bergantung pada sikap anggota keluarga lainnya.
Kondisi ibu hamil dengan janin atau bayi yang masih dalam kandungannya sangat terpengaruhi oleh sikap ayah (suami) dan keluarga mereka.
Kondisi Bahagia
Jika ibu dalam kondisi bahagia selama masa kehamilannya, janin yang ia kandung pun akan tumbuh sehat. Sebaliknya, kondisi ibu hamil yang dalam tekanan psikologis, apalagi dalam keadaan stres atau depresi berat, akan sangat berpengaruh pada kondisi bayi dalam kandungannya.
Sikap pengertian dari lingkungan ibu hamil akan sangat memengaruhi kondisi kehamilannya, baik secara fisik maupun psikis.
Setiap tahap proses kehamilan yang ibu hamil lewati merupakan hari-hari yang penuh dengan gejolak emosi yang bercampur baur antara rasa bahagia, cemas, takut, dan khawatir.
Dalam waktu sekitar 9 bulan, ibu hamil mengalami dan merasakan fase-fase pertumbuhan janin yang membutuhkan dorongan mental dari lingkungannya. []