• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Meneladani Dakwah Toleran Nyai Walidah Ahmad Dahlan

Dakwah perempuan inspiratif yang bernama lengkap Siti Walidah tersebut penuh dengan kehati-hatian dan berfokus pada penguatan pengetahuan perempuan, bukan dengan pemberlakuan pemaksaan agar semua mengikuti gaya berpikirnya

Hasna Azmi Fadhilah Hasna Azmi Fadhilah
07/09/2022
in Figur, Rekomendasi
0
Dakwah Toleran

Dakwah Toleran

954
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – “Pernah nggak sih, ngerasa takut tiba-tiba kalau seandainya Allah manggil kita tiba-tiba. Nafas kita udah nggak ada, pernah nggak mikir kaya gitu. Tapi kita masih belum punya amal yang siap. Ibadah kita masih kurang. Sedangkan kita, kita sama-sama pendosa, kita sama-sama pendosa 24 jam,” ujar perempuan bercadar bernama Zavilda itu kepada perempuan di sebelahnya yang tidak berjilbab.

Dengan nada meyakinkan, ia juga mendorong itu si perempuan terus merefleksikan bahwa selama ini tindakannya kurang mencerminkan akhlak sebagai muslimah. Bahkan sebelum rangkaian nasihat panjang tadi, perempuan asal Nusa Tenggara Barat tadi lebih tertarik mengenai agama dan keseharian individu yang diajak diskusi daripada mengetahui namanya.

Hal ini membuktikan bahwa Zavilda hanya fokus pada konten yang akan dia buat tanpa dakwah toleran, yang betul-betul ingin menjalin komunikasi dengan baik, apalagi hingga mau bersilaturahmi.

Meski begitu, dalam berbagai kesempatan Zavilda selalu mengklaim bahwa apa yang ia lakukan sejatinya merupakan upaya untuk berbuat baik dengan menyebarkan nasihat menutup aurat. Namun, tahukah ia bahwa berdakwah juga memiliki etikanya tersendiri.

Etika Berdakwah Ala Nyai Walidah Ahmad Dahlan

Etika berdakwah toleran dengan memperhatikan kondisi lingkungan jug menjadi landasan para ulama zaman dulu. Bahkan ulama perempuan sekelas Nyai Ahmad Dahlan, istri pendiri Muhammadiyaah sekalipun tidak luput dari mempertimbangkan karakteristik dan nilai-nilai yang masyarakat pegang pada waktu itu.

Baca Juga:

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

Tafsir Sakinah

Bahkan dalam dakwah tolerannnya tak sekalipun ia memaksakan kehendak. Dakwah perempuan inspiratif yang bernama lengkap Siti Walidah tersebut penuh dengan kehati-hatian dan berfokus pada penguatan pengetahuan perempuan, bukan dengan pemberlakuan pemaksaan agar semua mengikuti gaya berpikirnya. Pendekatan Siti Walidah pun ia lakukan secara bertahap, ia tidak langsung datang dan menceramahi warga di sekitarnya. Tapi, terlebih dulu ia mulai dari tingkatan keluarga.

Apa yang dipraktikkan oleh salah satu pahlawan nasional tersebut menggambarkan bagaimana aplikasi prinsip-prinsip agama yang sesungguhnya. Bukan agama yang hanya menjadi kedok untuk meningkatkan kondisi finansial. Dakwah Nyai Ahmad Dahlan tadi jika kita lihat melalui perspektif sosiologis memiliki fungsi konstruktif.

Dakwah Toleran untuk Kedamaian

Mengapa konstruktif? Karena agama dapat menjalin hubungan antara satu orang dengan orang lain melebihi hubungan saudara sekandung. Sehingga dapat tercipta kerukunan, damai, dan toleransi. Sedangkan apa yang  Zavilda praktikkan dengan tim kreatornya merupakan contoh riil bagaimana akhirnya agama mereka promosikan melalui cara destruktif.

Di mana agama dapat memporak-porandakan ikatan tali persaudaraan bahkan bisa memutuskannya. Sebab agama didakwahkan dengan pemaksaan, bukan dengan cara lemah lembut. Agama yang harusnya menjadi sumber ketenangan hati malah disyiarkan dengan ancaman penuh ketakutan. Di mana syiar itu membuat pendengar bukannya malah simpati, namun justru ingin menjaga jarak dan lalu menjauhkan diri.

Dakwah pendidikan Siti Walidah tadi menyiratkan bahwa beliau adalah sosok insan beragama yang toleran mampu menerima, menghargai, dan memberi kebebasan kelompok lain baik yang seagama maupun yang berbeda agama. Ia juga memiliki kesabaran dan mampu bekerjasama terhadap kelompok lain.

Teladan Nyai Walidah

Beberapa usaha dakwah Nyai Siti Walidah antara lain:  menghidupkan masyarakat dengan menguatkan budaya tolong-menolong, memelihara dan memakmurkan tempat-tempat ibadah dan wakaf, mendidik dan mengasuh anak-anak dan kaum muda perempuan supaya kelak menjadi putri Islam yang berarti, hingga mengadakan siaran penerbitan.

Pun ketika suaminya, Ahmad Dahlan meninggal pada tahun 1923, ia tak begitu saja terus berlarut-larut dalam kepedihan. Ia justru semakin tergerak untuk berdakwah dan memajukan Islam hingga pada tahun 1926, ia mendapat mandat untuk memimpin Kongres Muhammadiyah ke-15 di Surabaya.

Sepak terjang lanjutannya juga tak terbatas pada pendidikan Islam saja. Selama masa penjajahan Jepang, ia tetap menggalang kekuatan dan melakukan perlawanan lewat aksi-aksi sosial. Puncaknya, ia sempat ikut berpartisipasi aktif dalam perundingan perang dengan Jenderal Soedirman dan Presiden Soekarno.

Teladan dakwah toleran Nyai Siti Walidah tadi membuktikan bahwa dakwah yang efektif bukanlah dakwah yang hanya mengandalkan untaian nasihat semata, namun perlu disertai dengan tindakan nyata internalisasi nilai-nilai Islam dari segala aspek. Tak heran, apa yang dilakukan Nyai Siti Walidah tak lekang oleh zaman, pergerakannya kini masih diteruskan oleh kader-kader Muhammadiyah yang tidak lelah merajut amal-amal kebaikan. []

 

Tags: Ahamd DahlandakwahislamModerasi BeragamaNyai WalidahtoleransiZavilda TV
Hasna Azmi Fadhilah

Hasna Azmi Fadhilah

Belajar dan mengajar tentang politik dan isu-isu perempuan

Terkait Posts

Gerakan KUPI

Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

4 Juli 2025
Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Kebencian Berbasis Agama

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

2 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Geng Motor

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

29 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kritik Tambang

    Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID