• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Siapa Berkata Apa

Mengajak Anak Kembali ke Alam

Napol Napol
04/05/2018
in Siapa Berkata Apa
0
72
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Baca Juga:

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

Mubadalah.id – Ketika kita percaya bahwa Tuhan memperhatikan kita, kita memperhatikan diri kita sendiri, memperhatikan sesama, memperhatikan semua makhluk hidup dan alam semesta. Percaya bahwa Tuhan punya tujuan untuk kita semua dalam rencana-Nya. Kita tidak terpisah dari Tuhan.

Ketika seorang anak merasakan konsep menakjubkan ini, dia menerima ‘kesucian’ semua orang di mana saja. Dia memiliki potensi untuk berbagi energi Tuhan dengan kita, dengan teman-temannya, dan dengan dunia. Prinsip ini berfokus pada dunia alami dan pada keterkaitan dan nilai semua makhluk hidup.

Kesibukan sehari-hari anak yang dipenuhi dengan kegiatan di sekolah, les, persahabatan, dan permainan digital, pelan-pelan membuat mereka melupakan hubungan mereka yang kaya dengan alam.

Untuk menguatkan kembali hubungan ini, Mimi Doe dan Marsha Walch dalam 10 Prinsip Spiritual Parenting menawarkan beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua:

  1. Bawa alam ke dalam rumah dan biarkan anak-anak mengamati pertumbuhan. Ajarkan anak-anak cara menanam tumbuh-tumbuhan, memelihara tanaman di pekarangan atau di kamar mereka sendiri.
  2. Sedikit demi sedikit mulailah menggunakan bahan-bahan alami dalam rumah Anda. Tunggul pohon dengan permukaan yang sudah diampelas, bisa menjadi meja kecil yang bagus untuk anak-anak. Sebuah cabang dari pohon berbunga membuat pengaruh dramatis ketika dibawa ke dalam rumah dan mekar di sana. Kelilingi anak dengan keindahan alami, itu akan mengasah indera mereka dan meningkatkan penghargaan mereka terhadap alam.
  3. Ajarkan anak memelihara kebersihan lingkungan. Beri contoh dan ajak mereka menyapu/memungut sampah dan daun-daun kering di halaman.
  4. Ajaklah anak berjalan-jalan ke dalam hutan, ke dekat sungai, tepi laut atau danau, ke air terjun. Ke mana saja yang dekat dengan pemandangan alam.
  5. Belikan anak-anak Anda buku-buku bacaan menarik tentang flora dan fauna.
  6. Libatkan anak-anak saat memasak sayur, tahu-tempe dan ikan. Ajarkan cara memasaknya, dan biarkan mereka bereksperimen di kemudian hari.
  7. Jika memungkinkan, izinkan anak mengembangkan hubungan dengan hewan piaraan. Berbagi cinta dengan makhluk hidup memberikan ketenangan, mengajarkan tanggung jawab, dan memperkuat keyakinan betapa pentingnya seluruh makhluk hidup antara satu sama lain. []
Tags: alamanakdekat dengan alamkeluargaparentingpola asuhprinsip mengajari anak
Napol

Napol

Terkait Posts

Sosok Nyai Hj. Hindun Anisah; Sosok Ulama Perempuan

Sosok Nyai Hj. Hindun Anisah; Sosok Ulama Perempuan

30 Desember 2022
Visi Gus Dur tentang Islam, Demokrasi, dan HAM

Visi Gus Dur tentang Islam, Demokrasi, dan HAM

24 Desember 2022
Kunci Sukses Berbisnis Bersama Pasangan

Kunci Sukses Berbisnis Bersama Pasangan

27 Oktober 2022
Hakikat Pernikahan Menurut Islam

Hakikat Pernikahan Menurut Islam Bukan Soal Kepemilikan

27 Oktober 2022
Menjamak Shalat Saat Resepsi Pernikahan

Bolehkah Menjamak Shalat Saat Resepsi Pernikahan?

21 Oktober 2022
Adab Menggelar Resepsi Pernikahan

Niat dan Adab Menggelar Resepsi Pernikahan Menurut Islam

21 Oktober 2022
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version