• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Mengapa Insecure Jika Aku Bersyukur?

Siti Khotijah Siti Khotijah
15/10/2021
in Personal
0
Insecure

Insecure

124
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Insecure sebuah kata trend kekinian untuk menggambarkan ketidakpercayaan diri. Lebih jelas lagi, insecure merupakan sebuah perasaan merasa tidak mampu, cemas, dan kurang percaya diri yang menjaadikan seseorang merasa tidak aman, biasanya ia akan sering menanyakan pendapat orang lain tentang dirinya. Perasaan itu diakibatkan oleh cara pandang yang salah, pengalaman buruk atau karena sifat perfeksionis dan kepribadian melankolis.

Kita pasti pernah merasa insecure, melihat orang lain lebih dalam segala hal dari kita, lebih pintar, lebih cantik, lebih berhasil. Kita tak sadar bahwa sejatinya, kita sedang menjadi seorang hamba yang berlari menjauhi oase rahmat-Nya. Kita sedang menjauh dari predikat mulia yang diberikan Allah yakni predikat “Hamba”, Allah swt berfirman dalam QS. Saba ayat 13:

وَقَلِيْلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ – ١٣

“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur”.

Sedikit hamba Allah yang bersyukur, padahal jika saja kita bersyukur, maka akan Allah tambahkan nikmat-nikmat yang lain, sebagaimana tertuang dalam QS. Ibrāhim ayat 7:

Baca Juga:

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Tafsir Hadits Perempuan Tidak Boleh Jadi Pemimpin Negara

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ – ٧

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.

Jika kita bersyukur maka kita tidak akan merasa insecure, karena ketika kita bersyukur, artinya kita sedang berterimakasih terhadap nikmat yang telah diberikan-Nya dan menerima ketetapan-Nya. Berbeda ketika kita insecure, maka yang terjadi ialah membanding-bandingkan diri kita dengan yang lain.

Janji Allah itu pasti, jika kamu bersyukur, menerima kekuranganmu, maka Allah akan tambah nikmatmu, dan apa yang menurut kita adalah kekurangan, belum tentu menurut orang  lain adalah kekurangan, contoh ringannya saja, seseorang bernama A merasa malu karena telinganya terlihat besar, sehingga ia malu untuk keluar rumah dan bergaul dengan teman-temannya.

Maka kemungkinan yang terjadi ialah ia tidak akan terlalu disukai temannya, kalaupun ia memiliki potensi dan bakat yang luar biasa, ia akan terpendam bersama dirinya yang menarik diri dari masyarakat. Pada intinya A adalah orang yang tidak menerima bentuk dari telinganya yang besar, padahal bisa jadi telinga dalam bentuk apapun menjadi impian bagi mereka yang tidak memilikinya, baik fungsi atapun fisiknya.

Kamu boleh tidak cantik rupa, mungkin hidungnya pesek, kulitnya tidak glowing, atau tubuh pendek dan gendut, namun sadarilah, bahwa ada faktor lain yang membuatmu disukai dan disayangi yakni “Inner Beauty”, kecantikan dari dalam yang setiap orang memilikinya dan akan berbeda antara satu dengan yang lain.

Cantik dan ganteng itu relatif, bergatung pada siapa yang melihatnya, di mata orang yang tepat, kamu akan cantik dalam porsimu. tidak ada batasan dan ukuran cantik, pintar, hebat, dan semua kehebatan lainnya, kamu hebat di bidangmu, kamu pintar dibidangmu.

Namun ada kecantikan yang mahal dan tidak mudah dimiliki, yakni keecantikan batiniyah berupa kebaikan batin dan nurani yakni  akhklak yang mulia, yang disinggung oleh Nabi, bahwa sebaik-baik perhiasan adalah Wanita shalihah, dan masyhur hadistnya, jika kamu bersyukur kau tiada kenal insecure. []

Tags: CantikfisikInsecureperempuanSyukur
Siti Khotijah

Siti Khotijah

Siti Khotijah, lahir di kota nanas Pemelang pada tanggal 21 September 1998 Tercatat sebagai mahasiswi semester 7 prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir IAIN Pekalongan dan sekaranng aktif sebagai pengajar di International Boarding School Gondang Pekalongan. Jejak bisa ditemukan di akun facebook @Siti Khotijah dan instagram @siti.khotijah.5059, motivasinya dalam hidup ialah bahwa manusia tidak lain apa yang dia usahakan, dan usaha tiada pernah menghianati hasil.

Terkait Posts

Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Noble Silence

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

17 Mei 2025
Suami Pengangguran

Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban

16 Mei 2025
Keadilan Semu

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

15 Mei 2025
Memahami Disabilitas

Memahami Disabilitas: Lebih Dari Sekadar Tubuh

14 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version