• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Mengapa Insecure Jika Aku Bersyukur?

Siti Khotijah Siti Khotijah
15/10/2021
in Personal
0
Insecure

Insecure

124
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Insecure sebuah kata trend kekinian untuk menggambarkan ketidakpercayaan diri. Lebih jelas lagi, insecure merupakan sebuah perasaan merasa tidak mampu, cemas, dan kurang percaya diri yang menjaadikan seseorang merasa tidak aman, biasanya ia akan sering menanyakan pendapat orang lain tentang dirinya. Perasaan itu diakibatkan oleh cara pandang yang salah, pengalaman buruk atau karena sifat perfeksionis dan kepribadian melankolis.

Kita pasti pernah merasa insecure, melihat orang lain lebih dalam segala hal dari kita, lebih pintar, lebih cantik, lebih berhasil. Kita tak sadar bahwa sejatinya, kita sedang menjadi seorang hamba yang berlari menjauhi oase rahmat-Nya. Kita sedang menjauh dari predikat mulia yang diberikan Allah yakni predikat “Hamba”, Allah swt berfirman dalam QS. Saba ayat 13:

وَقَلِيْلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ – ١٣

“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur”.

Sedikit hamba Allah yang bersyukur, padahal jika saja kita bersyukur, maka akan Allah tambahkan nikmat-nikmat yang lain, sebagaimana tertuang dalam QS. Ibrāhim ayat 7:

Baca Juga:

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ – ٧

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.

Jika kita bersyukur maka kita tidak akan merasa insecure, karena ketika kita bersyukur, artinya kita sedang berterimakasih terhadap nikmat yang telah diberikan-Nya dan menerima ketetapan-Nya. Berbeda ketika kita insecure, maka yang terjadi ialah membanding-bandingkan diri kita dengan yang lain.

Janji Allah itu pasti, jika kamu bersyukur, menerima kekuranganmu, maka Allah akan tambah nikmatmu, dan apa yang menurut kita adalah kekurangan, belum tentu menurut orang  lain adalah kekurangan, contoh ringannya saja, seseorang bernama A merasa malu karena telinganya terlihat besar, sehingga ia malu untuk keluar rumah dan bergaul dengan teman-temannya.

Maka kemungkinan yang terjadi ialah ia tidak akan terlalu disukai temannya, kalaupun ia memiliki potensi dan bakat yang luar biasa, ia akan terpendam bersama dirinya yang menarik diri dari masyarakat. Pada intinya A adalah orang yang tidak menerima bentuk dari telinganya yang besar, padahal bisa jadi telinga dalam bentuk apapun menjadi impian bagi mereka yang tidak memilikinya, baik fungsi atapun fisiknya.

Kamu boleh tidak cantik rupa, mungkin hidungnya pesek, kulitnya tidak glowing, atau tubuh pendek dan gendut, namun sadarilah, bahwa ada faktor lain yang membuatmu disukai dan disayangi yakni “Inner Beauty”, kecantikan dari dalam yang setiap orang memilikinya dan akan berbeda antara satu dengan yang lain.

Cantik dan ganteng itu relatif, bergatung pada siapa yang melihatnya, di mata orang yang tepat, kamu akan cantik dalam porsimu. tidak ada batasan dan ukuran cantik, pintar, hebat, dan semua kehebatan lainnya, kamu hebat di bidangmu, kamu pintar dibidangmu.

Namun ada kecantikan yang mahal dan tidak mudah dimiliki, yakni keecantikan batiniyah berupa kebaikan batin dan nurani yakni  akhklak yang mulia, yang disinggung oleh Nabi, bahwa sebaik-baik perhiasan adalah Wanita shalihah, dan masyhur hadistnya, jika kamu bersyukur kau tiada kenal insecure. []

Tags: CantikfisikInsecureperempuanSyukur
Siti Khotijah

Siti Khotijah

Siti Khotijah, lahir di kota nanas Pemelang pada tanggal 21 September 1998 Tercatat sebagai mahasiswi semester 7 prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir IAIN Pekalongan dan sekaranng aktif sebagai pengajar di International Boarding School Gondang Pekalongan. Jejak bisa ditemukan di akun facebook @Siti Khotijah dan instagram @siti.khotijah.5059, motivasinya dalam hidup ialah bahwa manusia tidak lain apa yang dia usahakan, dan usaha tiada pernah menghianati hasil.

Terkait Posts

Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kritik Tambang

    Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID