• Login
  • Register
Jumat, 11 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Mengapa Insecure Jika Aku Bersyukur?

Siti Khotijah Siti Khotijah
15/10/2021
in Personal
0
Insecure

Insecure

124
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Insecure sebuah kata trend kekinian untuk menggambarkan ketidakpercayaan diri. Lebih jelas lagi, insecure merupakan sebuah perasaan merasa tidak mampu, cemas, dan kurang percaya diri yang menjaadikan seseorang merasa tidak aman, biasanya ia akan sering menanyakan pendapat orang lain tentang dirinya. Perasaan itu diakibatkan oleh cara pandang yang salah, pengalaman buruk atau karena sifat perfeksionis dan kepribadian melankolis.

Kita pasti pernah merasa insecure, melihat orang lain lebih dalam segala hal dari kita, lebih pintar, lebih cantik, lebih berhasil. Kita tak sadar bahwa sejatinya, kita sedang menjadi seorang hamba yang berlari menjauhi oase rahmat-Nya. Kita sedang menjauh dari predikat mulia yang diberikan Allah yakni predikat “Hamba”, Allah swt berfirman dalam QS. Saba ayat 13:

وَقَلِيْلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ – ١٣

“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur”.

Sedikit hamba Allah yang bersyukur, padahal jika saja kita bersyukur, maka akan Allah tambahkan nikmat-nikmat yang lain, sebagaimana tertuang dalam QS. Ibrāhim ayat 7:

Baca Juga:

Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

Hingga Saat Ini Perempuan Masih Dipandang sebagai Fitnah

Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ – ٧

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.

Jika kita bersyukur maka kita tidak akan merasa insecure, karena ketika kita bersyukur, artinya kita sedang berterimakasih terhadap nikmat yang telah diberikan-Nya dan menerima ketetapan-Nya. Berbeda ketika kita insecure, maka yang terjadi ialah membanding-bandingkan diri kita dengan yang lain.

Janji Allah itu pasti, jika kamu bersyukur, menerima kekuranganmu, maka Allah akan tambah nikmatmu, dan apa yang menurut kita adalah kekurangan, belum tentu menurut orang  lain adalah kekurangan, contoh ringannya saja, seseorang bernama A merasa malu karena telinganya terlihat besar, sehingga ia malu untuk keluar rumah dan bergaul dengan teman-temannya.

Maka kemungkinan yang terjadi ialah ia tidak akan terlalu disukai temannya, kalaupun ia memiliki potensi dan bakat yang luar biasa, ia akan terpendam bersama dirinya yang menarik diri dari masyarakat. Pada intinya A adalah orang yang tidak menerima bentuk dari telinganya yang besar, padahal bisa jadi telinga dalam bentuk apapun menjadi impian bagi mereka yang tidak memilikinya, baik fungsi atapun fisiknya.

Kamu boleh tidak cantik rupa, mungkin hidungnya pesek, kulitnya tidak glowing, atau tubuh pendek dan gendut, namun sadarilah, bahwa ada faktor lain yang membuatmu disukai dan disayangi yakni “Inner Beauty”, kecantikan dari dalam yang setiap orang memilikinya dan akan berbeda antara satu dengan yang lain.

Cantik dan ganteng itu relatif, bergatung pada siapa yang melihatnya, di mata orang yang tepat, kamu akan cantik dalam porsimu. tidak ada batasan dan ukuran cantik, pintar, hebat, dan semua kehebatan lainnya, kamu hebat di bidangmu, kamu pintar dibidangmu.

Namun ada kecantikan yang mahal dan tidak mudah dimiliki, yakni keecantikan batiniyah berupa kebaikan batin dan nurani yakni  akhklak yang mulia, yang disinggung oleh Nabi, bahwa sebaik-baik perhiasan adalah Wanita shalihah, dan masyhur hadistnya, jika kamu bersyukur kau tiada kenal insecure. []

Tags: CantikfisikInsecureperempuanSyukur
Siti Khotijah

Siti Khotijah

Siti Khotijah, lahir di kota nanas Pemelang pada tanggal 21 September 1998 Tercatat sebagai mahasiswi semester 7 prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir IAIN Pekalongan dan sekaranng aktif sebagai pengajar di International Boarding School Gondang Pekalongan. Jejak bisa ditemukan di akun facebook @Siti Khotijah dan instagram @siti.khotijah.5059, motivasinya dalam hidup ialah bahwa manusia tidak lain apa yang dia usahakan, dan usaha tiada pernah menghianati hasil.

Terkait Posts

Berhaji

Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

11 Juli 2025
Ikrar KUPI

Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan

11 Juli 2025
Life After Graduated

Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

10 Juli 2025
Pelecehan Seksual

Stop Menormalisasi Pelecehan Seksual: Terkenal Bukan Berarti Milik Semua Orang

9 Juli 2025
Pernikahan Tradisional

Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional

8 Juli 2025
Menemani dari Nol

From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

7 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kopi yang Terlambat

    Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata
  • Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam
  • Peran Perempuan dan Perjuangannya dalam Film Sultan Agung
  • Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam
  • Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID