• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Mengapa Kita Masih Takut dengan Asing (Barat)?

Menurut mereka, istilah-istilah semacam ini mengandung konsep atau pikiran asing. “Asing” dalam hal ini lebih sering mereka konotasikan sebagai “Barat” yang sekuler dan mereka anggap musuh kaum Muslimin.

Redaksi Redaksi
12/01/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Asing

Asing

587
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sampai hari ini, masih ada kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi keagamaan yang menolak apa saja yang berbau asing, seperti hermeneutika, gender, dan hak asasi manusia (HAM).

Menurut mereka, istilah-istilah semacam ini mengandung konsep atau pikiran asing. “Asing” dalam hal ini lebih sering mereka konotasikan sebagai “Barat” yang sekuler dan mereka anggap musuh kaum Muslimin.

Istilah-istilah tersebut sering mereka curigai karena mengandung konsep asing, yang secara konotasi khusus sebagai “Barat” itu dengan segala stereotipnya. Lalu secara apriori, ia langsung menolak seluruhnya, tanpa mau terlebih dahulu mengkaji muatan-muatannya secara intelektual. Saya mengalami stigmatisasi seperti ini.

Pada tahun 2006, institusi sosial-keagamaan saya, Fahmina Institute, diserbu sejumlah orang (kira-kira 50 orang), dan mereka menyegel kantor karena dianggap sebagai antek-antek asing.

Dalam tradisi keilmuan klasik Islam, amat sering atau bahkan selalu dijumpai perbedaan ulama dalam menyebut sesuatu untuk mengungkapkan suatu maksud. Padahal, maksud mereka sama.

Baca Juga:

Membongkar Bias: Mengapa Kesaksian Perempuan Selalu Diragukan?

Takut Berzina Bukan Alasan untuk Berpoligami

Mustofa Akyol: Bagaimana Kita Kehilangan Universalisme?

Tiga Hal yang Membuat Pernikahan Tidak Menakutkan

Ketika saya belajar di pesantren, seorang kiai saya mengatakan dengan mengutip ucapan ulama klasik: Laa masyahhata fil isthilah. Secara harfiah, ungkapan ini berarti “istilah atau bahasa tidak pelit.”

Lalu, kiai mengatakan, “Tidak seyogianya seseorang melarang orang lain menggunakan suatu istilah tertentu untuk memberi makna sesuatu jika ia menjelaskan maksudnya.”

Terlepas dari penjelasan tersebut, entah karena apa, orang-orang yang menolak bahasa dan konsep asing sepertinya tidak menyadari atau tidak mau menyadari bahwa siapa pun mengetahui bahwa bangsa atau negara “asing” bisa juga berarti bangsa. Atau negara Rusia dan Tiongkok yang komunis, atau Jepang yang Shinto, Thailand yang Buddha, India yang Hindu, dan sebagainya.

Mereka juga sering kali lupa atau melupakan bahwa sistem kehidupan kebangsaan dan kenegaraan kita hari ini telah mengadopsi. Sekaligus menerima secara konsensus istilah-istilah dan konsep-konsep asing.

Beberapa di antaranya adalah soal pembagian kekuasaan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif), demokrasi, presidensial atau parlementer, dan sebagainya. []

Tags: AsingbaratMengapatakut
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Menyusui Anak

Menyusui Anak dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi
  • Menyusui Anak dalam Pandangan Islam
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version