Judul: Santri Nikah Jomblo Punah
Penulis: Anifatul jannah
Penerbit: BELIBIS PUSTAKA
Cetakan I, November 2018
Cetakan II, April 2019
Jumlah halaman: xvi+ 189 hlm ;20,5 x 14cm
ISBN:978-602-5653-29-2
Mubadalah.id – Selama hampir satu bulan ini saya tengah asik membaca buku “Santri Nikah Jomblo Punah” Karya Anifah Hambali, seorang aktivis perempuan yang senang menulis dan berbisnis.
Buku “Santri Nikah Jomblo Punah” berisi 189 halaman dan memuat sembilan belas judul mengenai kehidupan santri, tips dan trik menuju pernikahan serta tantangan yang mesti dihadapi anak muda agar lebih berdaya saing.
Dalam bab Santri Milenial, Anifa mengulas bagaimana seharusnya santri menempatkan diri agar menjadi sosok ideal demi meraih masa depan, salah satunya dengan berkarya.
Buku ini secara gamblang memang untuk santri. Namun ketika saya membaca bukunya hingga akhir, saya kira apa yang Anifah sampaikan ini penting juga untuk anak-anak pada umumnya. Baik yang di pesantren, maupun di luar pesantren.
Salah satu pembahasan yang cukup menarik untuk saya bagikan melalui tulisan sederhana ini ialah tentang “Berkarya tanpa batas”. Menurut Anifah Hambali, berkarya itu tidak ada batasnya dan tidak ada ruginya menghabiskan waktu dengan berkarya.
Karena dengan cara inilah seseorang bisa menikmati dan menghargai dirinya sendiri. Jadi siapapun, laki-laki maupun perempuan harus terus berkarya. Baik sebelum maupun setelah menikah.
Tidak Perlu Merasa Galau
Selain itu, Anifah Hambali dalam buku yang sama juga ingin menyampaikan bahwa seseorang tidak perlu merasa galau hanya karena dia masih sendiri atau bahasa sekarang single. Justru menurutnya, kesendirian tersebut harus kita manfaatkan sebaik mungkin untuk berkarya dan membahagiakan diri sendiri.
Meskipun karya atau hal baik yang ia lakukan masih sedikit dan belum terlihat hasilnya. Namun hal tersebut sedikitnya bisa membantu kita mengurangi rasa galau dalam diri.
Kata-kata Anifah Hambali tersebut menginspirasi saya yang masih berada di lingkungan pendidikan untuk memanfaatkan waktu muda sebaik mungkin. Karena memang tidak bisa kita pungkiri bahwa rasa galau itu seringkali menimpa anak-anak muda saat ini, termasuk saya.
Entah galau karena belum punya pasangan, atau pun galau karena hal lainnya. Dengan begitu, inspirasi yang Anifah Hambali sampaikan di atas sangat penting untuk terus kita sampaikan dan suarakan. Sehingga anak-anak muda bisa terus semangat untuk menciptakan sebuah karya.
Sejalan dengan itu, dalam buku yang sama Anifah Hambali juga mengutif salah satu quote dari KH. Maimun Zubair yang mengatakan “Mari kita selalu berusaha dengan pikiran dan perilaku positif, semangat meraih hasil terbaik serta saling mendoakan akan keberkahan”.
Menurut pemahaman Anifah Hambali kata-kata tersebut adalah sebuah nasihat bagi anak muda untuk terus semangat belajar, berjuang, berkarya agar terus menumbuhkan pikiran dan prilaku yang positif.
Dengan begitu, tidak ada lagi alasan untuk menghabiskan waktu dengan kegiatan yang tidak penting. Seperti malas-malasan, nyinyirin kesuksesan orang lain, atau galau karena tidak punya pasangan. Justru selagi masih muda, kita harus memanfaatkan waktu yang kita punya untuk berkarya dan mengenali potensi diri sendiri. []