Mubadalah.id – Menghidupkan kembali sikap saling melindungi, menghargai, dan menghormati menjadi penting dalam menciptakan kemaslahatan, keadilan dan kesetaran bagi umat manusia, baik laki-laki dan juga perempuan.
Pengarah Eksekutif Sisters In Islam (SIS) Malaysia, Rozana Isa menilai, dengan memberikan sikap saling melindungi dan memberikan dukungan untuk membela hak-hak perempuan dari segi undang-undang dan dari segi realitas kehidupan ini menjadi tugas bersama.
“Di Malaysia kita mengalami situasi dimana kita mempunyai resistance (perlawanan). Jadi ini lah tantangan kita untuk terus membela hak-hak perempuan,” kata Ibu Rozana, panggilan akrabnya saat memberikan materi pada Bengkel (Kursus) Mubadalah.
Dalam membela hak-hak perempuan, kata dia, SIS terus mendukung para perempuan di Malaysia terutama untuk mengahadapi perundang-undangan. Sebab, dari segi peraturan itu, menurutnya, masih belum membawa kebaikan kepada perempuan.
“Perundangan (aturan) harus berdasarkan pada life reality (realitas kehidupan) supaya apa pun dasar perundangan akan membawa kepada kebaikan dan keadilan kepada perempuan,” ungkapnya.
Selain itu, SIS juga terus melakukan pendampingan dan advokasi dalam meminimalisir terjadinya perkawinan anak di Malaysia.
“Jadi inilah ikhtiar-ikhtiar kami. Marilah kita bersama-sama memikirkan mereka (sebagai) korban pernikahan anak. Bagaimana supaya hidup mereka lebih aman dan damai,” ucap Ibu Rozana.
Ibu Rozana berharap semua kasus-kasus yang menimpa perempuan untuk segera bisa diminimalisir. “Saya dan teman-teman di SIS mengajak kamu semua untuk (sama-sama) menyokong, membantu dan berikhtiar untuk melakukan kebaikan untuk mengangkat hak-hak perempuan,” tutupnya. (RUL)