Mubadalah.id – Baru-baru ini publik terkejut oleh kasus yang menyeret nama aktor Korea Selatan yakni Kim Soo Hyun. Dia telah melakukan Child Grooming kepada Kim Sae Ron sejak ia usia 15 tahun, sementara Kim Soo Hyun saat itu berusia 27 tahun. Hal ini publik ketahui bermula dari unggahan video akun Youtube Garosero Research Institute pada 10 Maret 2025.
Dalam video youtube nampak keluarga dari Kim Sae Ron menjelaskan hubungan keduanya terjalin saat Kim Sae Ron di bawah umur. Lalu bukti foto-foto Kim Soo Hyun mencium Kim Sae Ron semakin memperkuat dugaan tersebut. Foto mereka ambil ketika Kim Sae Ron duduk di kelas 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dari situlah terbilang bahwa kasus Kim Sae Ron ini merupakan Child Grooming.
Sebenarnya apa sih Child Grooming itu?
Mengenal Istilah Child Grooming
Child Grooming menurut National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC), Grooming merupakan upaya seseorang berusia dewasa mendekati anak atau remaja untuk membangun hubungan emosional. Sehingga mereka dapat memanipulasi, mengekspolitasi hingga melakukan kekerasan terhadap korbannya.
Pelaku Grooming tak hanya memanipulasi korban tapi juga memanipulasi orang tua atau orang dewasa sekitar korban. Grooming tak selalu melibatkan aktivitas seksual melainkan bisa juga sekadar ingin menjalin hubungan dengan korban. Sebagian besar korban Child Grooming tidak sadar bahwa dia telah menjadi korban.
Pelaku Grooming bisa siapapun, baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu juga dapat dilakukan oleh orang asing, orang dekat bahkan keluarga sendiri.
Taktik Child Grooming yang dilakukan oleh Kim Soo Hyun
Taktik Grooming yang Kim Soo Hyun lakukan antara lain:
Pertama, terus mendekati dan membangun kepercayaan. Berdasarkan video di Youtube akun Garosero Research Institute keluarganya mengatakan bahwa Kim Soo Hyun terus mendekatinya dan mengatakan tulus mencintai Kim Sae Ron.
Kedua, Menjalin hubungan dan mengajak Kim Sae Ron masuk ke agensi yang ia dirikan. Kim Soo Hyun melakukan grooming kepada Kim Sae Ron dengan menjalin hubungan serta mengajak Kim Sae Ron untuk masuk dalam agensi yang ia bangun sendiri. Kim Sae Ron yang saat itu masih muda di mana kondisi remaja biasanya masih belum dapat mengetahui hal yang benar dan tidak. Remaja cenderung labil dan mudah untuk termanipulasi.
Berhubung Kim Sae Ron saat itu kontrak dengan agensi sebelumnya hampir selesai dan sedang mencari agensi baru. Lalu Kim Soo Hyun mengajaknya bergabung ke agensi yang dia punya, akhirnya Kim Sae Ron mau untuk masuk dalam agensi Gold Medalist.
Bisa saja Kim Soo Hyun sengaja membawa Kim Sae Ron ke agensinya agar Kim Sae Ron tak berani mengungkapkan hubungan yang mereka jalin. Selain itu, agar dia dapat mengontrol aktivitas Kim Sae Ron.
Ketiga, Mengeskploitasi Kim Sae Ron. Selain bergabung ke agensi yang Kim Soo Hyun dirikan, Kim Sae Ron bukan hanya sebagai artis tapi juga membantu agensi. Yakni untuk mengcasting artis baru dan menjadi visual directing tanpa mendapatkan gaji. Kim So Hyun yang terkenal sebagai salah satu aktor termahal di Korea ini jelas menciptakan ketimpangan relasi kuasa. Di mana hal ini membuat Kim Sae Ron lebih rentan tereksploitasi serta sulit melawan ketidakadilan.
Child Grooming Berbeda dengan Perbedaan Usia
Seringkali Child Grooming kita sepelekan dan anggapannya “suka sama suka” sehingga kita normalisasi. Komentar-komentar seperti di bawah ini kerap kali bermunculan:
“Ya kan cuma perbedaan usia, wajar saja”.
“Mereka kan saling suka”.
“Perempuannya aja mau kenapa jadi dipermasalahkan”.
Dan masih banyak lagi.
Child Grooming berbeda dengan “perbedaan usia”, kalau perbedaan usia memang tak masalah selama hubungan terjalin ketika usianya bukan di bawah umur. Berapapun usia dan jaraknya pada saat menjalin hubungan usia keduanya termasuk usia dewasa ya nggak masalah. Sedangkan jika child grooming ini dilakukan bukan karena perbedaan usia. Melainkan hubungan terjalin ketika orang dewasa dengan anak di bawah umur atau belum usia legal.
Di Indonesia sendiri menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 Tentang Perlindungan anak, yang kita sebut anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun. Sementara yang terjadi pada Kim Sae Ron dengan Undang-Undang yang berlaku di Korea Selatan anak itu adalah seseorang yang berumur di bawah 18 tahun. Kim Sae Ron menjalin hubungan dengan Kim Soo Hyun ketika usianya belum dewasa.
Secara hukum, anak di bawah umur belum dapat kita katakan bisa memberikan persetujuan. Alias masih di bawah tanggung jawab orang tua. Itu sebabnya anak rentan mudah termanipulasi.
Standar Ganda yang dialami Selebriti Perempuan Korea Selatan
Selain Child Grooming, Kim Sae Ron banyak mengalami ketidakdilan yang terjadi semasa hidupnya sebelum ia memutuskan untuk mengakhiri hidup. Budaya Patriarki di Korea Selatan masih mengakar kuat yang mempengaruhi aspek kehidupan. Tak terkecuali dalam industri hiburan.
Dalam beberapa kasus atau skandal para selebriti yang terjadi, seperti Lee Jung Jae yang pernah menyebabkan kecelakaan lalu lintas akibat mengemudi di bawah pengaruh alkohol (DUI). Lalu tuduhan penyerangan yang terjadi di tahun 2002, namun skandalnya tetap sama tidak mendapat cancel culture. Bahkan di tengah kasusnya ia tetap membintangi sejumlah film.
Sementara yang terjadi pada Kim Sae Ron berbeda. Sejak kasus DUI ia medapatkan cancel culture. Bahkan mendapatkan tekanan dari publik. Tak hanya karirnya meredup, ia mencoba bekerja part time di Kafe untuk melunasi hutang-hutangnya saja dianggap menarik simpati dan hanya berpura-pura. Jadi selama masa cancel culture dari industri hiburan Kim Sae Ron juga kesulitan untuk bertahan pada bidang yang lain.
Termasuk saat ia mempublish foto dirinya bersama Kim Soo Hyun pun dia yang mendapatkan banyak tekanan, cibiran dan komentar negatif. Padahal ketika itu ia cuma ingin pihak dari Kim Soo Hyun dapat ia hubungi, karena berkaitan dengan agensi. Sementara publik tidak memberikan komentar apapapun pada pihak laki-laki.
Kasus yang terjadi pada Kim Sae Ron ini menggambarkan adanya standar ganda. Di mana perempuan mendapatkan penghakiman lebih kejam dan tidak mendapatkan kesempatan untuk dia bangkit kembali setelah melakukan kesalahan.
Dari kasus ini sendiri, Kim Soo Hyun masih belum mendapatkan cancel culture juga, karena ia bisa tetap hadir pada acara televisi Korea Selatan. Padahal kasusnya ramai menjadi pembicaraan di mana-mana. []