Mubadalah.id – Siapa yang berdiri bersama Palestina dari awal hingga saat ini? Siapakah yang menghalangi kapal komersil menuju Israel di Laut Merah? Siapa yang membela Palestina sejak 7 Oktober 2023? Negara mana yang diserang oleh Israel, Amerika Serikat, dan Sekutu karena memblokade Laut Merah? Negara mana yang diserang Israel karena membela Palestina?
Yaman yang sudah dikuasai Houthi adalah negara yang berdiri membela Palestina sejak awal. Yaman bahkan mengancam Israel akan terus memblokade Laut Merah jika Israel terus menyerang Gaza. Adakah yang berani mengancam Israel?
Yaman adalah negara yang mengalami perang sejak tahun 2014, namun semangat perjuangannya tidak pernah padam. Yaman yang kesulitan sejak beberapa tahun lalu tetap menolong saudaranya di Palestina. Kemanakah kita sejak 7 Oktober 2023? Yaman sibuk membajak kapal, menyerang Israel, dan mengurusi tentara serta warganya yang terluka akibat serangan Israel.
Kondisi Ekonomi Sulit
Akibat perang berkepanjangan, Yaman termasuk dalam negara paling miskin menurut PBB. Kondisi di sana memang sangat memprihatinkan, banyak anak kekurangan gizi, dan banyak warga harus mengungsi. Namun, dengan kondisi seperti itu mereka tetap berjuang bersama Palestina.
Mereka merasakan betul apa yang sedang Palestina alami hingga mereka tidak pernah berhenti mendampingi Palestina. Siapa sangka negara yang miskin justru masih bisa membela saudaranya dengan sepenuh hati. Sedangkan kita sendiri tak mampu mengambil tindakan.
Negara yang masih harus mengurus warga dan menata negerinya memilih untuk angkat senjata melawan kezaliman. Sambil terseok-seok membangun negaranya, mereka tetap berjuang untuk tetap mendampingi Palestina.
Tahukah kalian bahwa Palestina merasa sepi dan sendiri karena tak ada yang menolong? Seringkali mereka hampir menyerah tapi Houthi dan Hizbullah datang membantu. Semoga kondisi di Yaman segera membaik dan Palestina segera merasakan kemenangan.
Mencinta dengan Perlawanan
Kita tentu selalu mengatakan bahwa kita mencintai Palestina. Kita tentu selalu mendoakan dan menyalurkan donasi ke Palestina. Namun Yaman berbeda, ia menunjukkan cinta dengan perlawanan terhadap penjajah. Mereka melakukan segala upaya yang bisa mereka perjuangkan untuk membela Palestina dan menghentikan Israel.
Ketika dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat, mereka bisa menjawab dengan lantang bahwa mereka berdiri membela Palestina. Sedang kita mungkin kebingungan mencari jawaban.
Perasaan sedih dan kecewa melanda kita karena tidak mampu melakukan perlawanan terhadap Israel. Namun kita juga sadar, sebagai warga sipil kita tak mampu berbuat apa-apa. Semoga cinta kita untuk Palestina kelak tetap bisa menolong di hari pertanggungjawaban.
Persatuan Islam
Kita tentu tahu bahwa Houthi adalah kelompok bermazhab Syiah di Yaman, sedangkan Hamas dan penduduk Palestina bermazhab Sunni. Sudah kita ketahui bersama bahwa isu Sunni-Syiah sudah sering menjadi alat adu domba oleh Amerika Serikat dan Sekutu untuk memecah belah Islam. Namun tindakan Houthi menunjukkan bahwa Syiah dan Sunni tidak bisa terpisahkan.
Tidak ada yang mampu memecah belah Islam. Umat Islam harus bersatu membela Palestina atas nama kemanusiaan. Jangan mau lagi kita dipecah-belah hanya karena isu yang sengaja dibuat-buat oleh Amerika Serikat. Kita sudah pernah menyaksikan peperangan berkepanjangan di negara-negara Timur Tengah karena ulah Amerika Serikat. Apakah kita akan terus menjadi budak Amerika Serikat?
Jangan ada lagi perdebatan Sunni-Syiah apalagi perang saudara karena perbedaan mazhab. Kita sudah merasakan kepedihan berkepanjangan akibat adu domba ini. Yang ada hanyalah agama Islam yang bersatu melawan kezaliman. []