• Login
  • Register
Selasa, 15 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Menilik Konflik Palestina, Sebaik-baik Teman adalah Yaman

Tidak ada yang mampu memecah belah Islam. Umat Islam harus bersatu membela Palestina atas nama kemanusiaan

mahdiyaazzahra mahdiyaazzahra
03/10/2024
in Publik
0
Yaman

Yaman

765
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Siapa yang berdiri bersama Palestina dari awal hingga saat ini? Siapakah yang menghalangi kapal komersil menuju Israel di Laut Merah? Siapa yang membela Palestina sejak 7 Oktober 2023? Negara mana yang diserang oleh Israel, Amerika Serikat, dan Sekutu karena memblokade Laut Merah? Negara mana yang diserang Israel karena membela Palestina?

Yaman yang sudah dikuasai Houthi adalah negara yang berdiri membela Palestina sejak awal. Yaman bahkan mengancam Israel akan terus memblokade Laut Merah jika Israel terus menyerang Gaza. Adakah yang berani mengancam Israel?

Yaman adalah negara yang mengalami perang sejak tahun 2014, namun semangat perjuangannya tidak pernah padam. Yaman yang kesulitan sejak beberapa tahun lalu tetap menolong saudaranya di Palestina. Kemanakah kita sejak 7 Oktober 2023? Yaman sibuk membajak kapal, menyerang Israel, dan mengurusi tentara serta warganya yang terluka akibat serangan Israel.

Kondisi Ekonomi Sulit

Akibat perang berkepanjangan, Yaman termasuk dalam negara paling miskin menurut PBB. Kondisi di sana memang sangat memprihatinkan, banyak anak kekurangan gizi, dan banyak warga harus mengungsi. Namun, dengan kondisi seperti itu mereka tetap berjuang bersama Palestina.

Mereka merasakan betul apa yang sedang Palestina alami hingga mereka tidak pernah berhenti mendampingi Palestina. Siapa sangka negara yang miskin justru masih bisa membela saudaranya dengan sepenuh hati. Sedangkan kita sendiri tak mampu mengambil tindakan.

Baca Juga:

Iran dan Palestina: Membaca Perlawanan di Tengah Dunia yang Terlalu Nyaman Diam

Nelayan Perempuan Madleen, Greta Thunberg, dan Misi Kemanusiaan Palestina

Two State Solution: Solusi Perdamaian bagi Palestina-Israel atau Tantangan Integritas Nasional Terhadap Pancasila?

Mitos Israel di Atas Penderitaan Warga Palestina

Negara yang masih harus mengurus warga dan menata negerinya memilih untuk angkat senjata melawan kezaliman. Sambil terseok-seok membangun negaranya, mereka tetap berjuang untuk tetap mendampingi Palestina.

Tahukah kalian bahwa Palestina merasa sepi dan sendiri karena tak ada yang menolong? Seringkali mereka hampir menyerah tapi Houthi dan Hizbullah datang membantu. Semoga kondisi di Yaman segera membaik dan Palestina segera merasakan kemenangan.

Mencinta dengan Perlawanan

Kita tentu selalu mengatakan bahwa kita mencintai Palestina. Kita tentu selalu mendoakan dan menyalurkan donasi ke Palestina. Namun Yaman berbeda, ia menunjukkan cinta dengan perlawanan terhadap penjajah. Mereka melakukan segala upaya yang bisa mereka perjuangkan untuk membela Palestina dan menghentikan Israel.

Ketika dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat, mereka bisa menjawab dengan lantang bahwa mereka berdiri membela Palestina. Sedang kita mungkin kebingungan mencari jawaban.

Perasaan sedih dan kecewa melanda kita karena tidak mampu melakukan perlawanan terhadap Israel. Namun kita juga sadar, sebagai warga sipil kita tak mampu berbuat apa-apa. Semoga cinta kita untuk Palestina kelak tetap bisa menolong di hari pertanggungjawaban.

Persatuan Islam

Kita tentu tahu bahwa Houthi adalah kelompok bermazhab Syiah di Yaman, sedangkan Hamas dan penduduk Palestina bermazhab Sunni. Sudah kita ketahui bersama bahwa isu Sunni-Syiah sudah sering menjadi alat adu domba oleh Amerika Serikat dan Sekutu untuk memecah belah Islam. Namun tindakan Houthi menunjukkan bahwa Syiah dan Sunni tidak bisa terpisahkan.

Tidak ada yang mampu memecah belah Islam. Umat Islam harus bersatu membela Palestina atas nama kemanusiaan. Jangan mau lagi kita dipecah-belah hanya karena isu yang sengaja dibuat-buat oleh Amerika Serikat. Kita sudah pernah menyaksikan peperangan berkepanjangan di negara-negara Timur Tengah karena ulah Amerika Serikat. Apakah kita akan terus menjadi budak Amerika Serikat?

Jangan ada lagi perdebatan Sunni-Syiah apalagi perang saudara karena perbedaan mazhab. Kita sudah merasakan kepedihan berkepanjangan akibat adu domba ini. Yang ada hanyalah agama Islam yang bersatu melawan kezaliman. []

 

 

Tags: Jalur GazaPalestinaPerang DuniasunnisyiahYaman
mahdiyaazzahra

mahdiyaazzahra

Tahsin teacher, gender enthusiast at Pusat Studi Benome Zerowaste enthusiast, soapmaker at Benomesoapery Bisa disapa di akun instagram @mahdiyaazzahro

Terkait Posts

Kekerasan Berbasis Gender Online

Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO); Pentingnya Keberpihakan Pada Korban

15 Juli 2025
Krisis Ekologi

Empat Prinsip NU Ternyata Relevan Membaca Krisis Ekologi

14 Juli 2025
Merawat Bumi

Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman

14 Juli 2025
Disabilitas Mental

Titik Temu Antara Fikih dan Disabilitas Mental

14 Juli 2025
Mas Pelayaran

Kedisiplinan Mas Pelayaran: Refleksi tentang Status Manusia di Mata Tuhan

13 Juli 2025
Perempuan dan Pembangunan

Perempuan dan Pembangunan; Keadilan yang Terlupakan

12 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Berbasis Gender Online

    Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO); Pentingnya Keberpihakan Pada Korban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yang Terjadi Jika Miskin, Tapi Ngotot Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Fondasi Pernikahan dengan Sakinah, Mawaddah, dan Rahmah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inklusivitas yang Terbatas: Ketika Pikiran Ingin Membantu Tetapi Tubuh Membeku

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perkosaan: Kekerasan Seksual yang Merendahkan Martabat Kemanusiaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Mengapa Kasus Perkosaan Terhadap Perempuan Masih Sering Terjadi?
  • Ketika Disiplin Menyelamatkan Impian
  • Perkosaan: Kekerasan Seksual yang Merendahkan Martabat Kemanusiaan
  • Inklusivitas yang Terbatas: Ketika Pikiran Ingin Membantu Tetapi Tubuh Membeku
  • Merawat Fondasi Pernikahan dengan Sakinah, Mawaddah, dan Rahmah

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID