• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Menuju Pemilu 2024: Pentingnya Belajar Demokrasi dari Gus Dur

Gus Dur menyatakan demokrasi adalah ruang kemaslahatan untuk bangsa. Bagi Gus Dur demokrasi harus berlandaskan kedaulatan hukum dan persamaan setiap warga negara

Revalina Setyaningrum Revalina Setyaningrum
25/01/2024
in Publik
0
Demokrasi

Demokrasi

602
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Tak terasa kita sudah mendekati musim pemilihan presiden dan wakil presiden serta calon legislatif yang akan diselenggarakan nanti pada tanggal 14 februari 2024. Sejak tahun 1955, Indonesia telah melaksanakan pemilihan umum (Pemilu) untuk calon anggota legislatif dan sejak 2004 telah melaksanakan pemilihan presiden dan wakil presiden. Itulah sebabnya Indonesia dikenal sebagai negara demokrasi.

Demokrasi biasa diartikan sebagai sistem pemerintahan yang rakyatnya ikut serta dalam penentuan kebijakan dan bebas bersuara untuk negara. Di Indonesia terdapat sistem pemilihan, dimana rakyat memiliki hak untuk memilih wakil-wakil dan pemimpin negara mereka. Dengan demikian bisa dikatakan Indonesia adalah negara demokrasi karena kekuasaan berada di tangan rakyat.

Indonesia memiliki masyarakat yang beragam, baik secara budaya, agama dan bahasa. Oleh karena itu, demokrasi adalah sebagai sistem pemerintahan yang baik karena dapat menghargai perbedaan atau keberagaman.

Pada dasarnya demokrasi sendiri memiliki prinsip dasar yaitu mengikut sertakan semua orang menyusun langkah bersama dan tidak ada yang tertinggal. Sederhananya seperti yang Abraham Lincoln katakan yakni “dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat”.

Akhir akhir ini kita mengetahui bahwa sistem demokrasi di Indonesia sedang menurun. Banyak sekali faktor yang menyebabkan menurunnya demokrasi di Indonesia seperti, masalah korupsi, supremasi hukum yang lemah dan lemahnya kebebasan sipil. Tidak itu juga masalah Covid 19, karena pada saat pandemi Covid 19 respon pemerintah belum optimal menangani kasus tersebut dan pemerintah membatasi informasi kepada publik.

Baca Juga:

Alarm Bahaya Pencabulan Anak: Belajar dari Kasus Keluarga di Garut

Humor Kritis di Layar Televisi: Menjaga Ruang Demokrasi

Hifdh An-Nafs, Al-‘Aql dan An-Nasl dalam Interpretasi Gus Dur

Konsep Al-Ushul Al-Khamsah dalam Tafsir Gus Dur

Karena itu aku rasa Indonesia harus banget memperbaiki konsisi demokrasi saat ini. Di samping itu, sebagai warga negara yang merdeka kita juga pelu mengenali karakteristik demokrasi.

Negara Demokrasi

Melansir dari sindonews.com negara demokrasi memiliki beberapa karakteristik, di antaranya:

Pertama, partisipasi rakyat dalam pemilihan yang bebas dan adil. Rakyat memiliki hak dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan pemerintah baik melalui pemilihan umum petisi demonstrasi atau partisipasi dalam lembaga lembaga demokratis. Dalam memilih rakyat memiliki hak untuk memilih pemimpin pilihan mereka secara bebas dan pemilihan harus kita awasi dan laksanakan dengan jujur.

Kedua, kebebasan berpendapat. Dalam sebuah negara demokrasi warga negara memiliki kebebasan untuk berbicara berpendapat dan mengekspresikan pendapat mereka tanpa takut akan represi atau penindasan.

Ketiga, pemisahan kekuasaan. Di negara demokrasi pemisahan kekuasaan dibagi menjadi tiga: Eksekutif (Pemerintah), Legislatif (Parlemen), Yudikatif (Peradilan). Pemisahan kekuasaan ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan.

Keempat, supremasi hukum. Dengan adanya supremasi hukum ini menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan antara individu (rakyat biasa) maupun pemerintah. Mereka sama-sama tunduk pada aturan hukum yang sama, tidak ada yang kita beda-bedakan.

Beberapa elemen lainnya yang mendukung atau menguatkan untuk menjadi negara demokrasi adalah penegakan Hak Asasi Manusia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memberdayakan masyarakat spil.

Pendapat Gus Dur Tentang Demokrasi

Berbicara soal demokrasi di Indonesia tak lengkap jika tidak membahas sosok Gus Dur. Gus Dur menyatakan demokrasi adalah ruang kemaslahatan untuk bangsa. Bagi Gus Dur demokrasi harus berlandaskan kedaulatan hukum dan persamaan setiap warga negara di depan undang- undang tanpa menbedakan ras, suku, dan agama.

Para pemimpin harus mengambil keputusan dengan memikirkan kemaslahatan rakyatnya. Karena dengan cara itu, para pemimpin tidak akan menyalah gunakan kekuasaan atau memanfaatkan sumber daya Indonesia untuk kepentingan pribadi.

Di sisi lain, Gus Dur juga beranggapan bahwa mustahil dapat tercapainya demokrasi yang ideal. Jika tanpa adanya korelasi antara pemerintah sebagai pemegang kekuasaan dengan rakyat. Begitupula untuk terwujudnya sistem pemerintahan yang baik, harus berlandas dengan sikap moralitas yang tinggi dari kedua belah pihak tersebut.

Di negara Indonesia khususnya, sistem demokratis bangsa saat ini masih belum bisa berdiri dengan tegak dan kokoh. Penyebabnya karena para pemegang kekuasaan yang masih belum bisa menjalankan seluruh peraturan. Hal ini terbukti dengan maraknya orang-orang yang duduk di kursi petinggi terjerat kasus-kasus korupsi.

Dengan demikian, masih banyak PR yang harus diselesaikan bagi setiap individu baik dari kalangan penguasa maupun rakyat biasa dalam upaya menyempurnakan sistem demokrasi bangsa ini yakni dengan cara menumbuhkan moralitas yang melibatkan penguasa dalam mengatasi penderitaan rakyat kelas bawah khususnya. Gus Dur telah meneladankan, saatnya kita melanjutkan. []

Tags: belajardemokrasigus durPemilu 2024
Revalina Setyaningrum

Revalina Setyaningrum

Saya adalah Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia, ISIF Cirebon

Terkait Posts

Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Nakba Day

Nakba Day; Kiamat di Palestina

15 Mei 2025
Nenek SA

Dari Kasus Nenek SA: Hukum Tak Lagi Melindungi yang Lemah

15 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

    KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version