• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Mudik: Tradisi Khas Ala Orang Indonesia

Jutaan orang dari tempat yang jauh berhamburan dalam suasana seperti diimpit rasa rindu yang mencekam akan kampung halaman, rindu ibu, ayah, saudara-saudara, tetangga, dan teman-temannya. Banyak orang menyebut fenomena tradisi mudik setahun sekali itu adalah budaya khas Indonesia

Redaksi Redaksi
17/04/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Mudik

Mudik

458
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam konteks Indonesia, lebaran hari raya Idulfitri dipersepsikan secara beragam. Sebagian orang mengingat kata “mudik”. Sebuah tradisi pulang kampung untuk bersilaturahim dengan orangtua, kerabat, teman-teman bermain atau sekolah, dan sebagainya.

Tradisi mudik di negeri ini mengesankan, fenomenal, dan sangat kolosal. Ia bukan lagi hanya menjadi milik orang-orang yang berpuasa, tetapi juga menjadi milik semua orang.

Jutaan orang dari tempat yang jauh berhamburan dalam suasana seperti diimpit rasa rindu yang mencekam akan kampung halaman, rindu ibu, ayah, saudara-saudara, tetangga, dan teman-temannya. Banyak orang menyebut fenomena tradisi mudik setahun sekali itu adalah budaya khas Indonesia.

Di negeri-negeri muslim yang lain, sepanjang pengalaman saya, peristiwa mudik menyambut hari raya seperti itu, tak semasif dan sekolosal di Indonesia.

Mudik mengekspresikan makna Idulfitri sendiri. Yakni kembali ke fitrah, kembali ke asal kejadian. Mudik juga bermakna kembali ke rumah asal sekaligus mempertemukan kembali hubungan persaudaraan.

Baca Juga:

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

Merebut Tafsir: Membaca Kartini dalam Konteks Politik Etis

Sebagian orang mengingat Lebaran/Hari Raya sebagai momen kegembiraan dan makan ketupat.

Lihatlah, ketika hari raya tiba, hampir semua orang bergembira ria, wajah-wajah tampak begitu ceria. Semua orang laki-laki-perempuan, tua muda dan anak-anak mengenakan baju baru dan ramai-ramai membuat atau membeli dan makan ketupat.

Ini mengekspresikan kegembiraan, sebuah suasana hati yang lepas dari rasa lapar atau haus di siang hari selama satu bulan dan hadir kembali serasa sebagai manusia baru. Mereka berbagi kegembiraan dengan pesta makan ketupat plus opor ayam. Ini tradisi khas Indonesia.*

*Sumber: tulisan KH. Husein Muhammad dalam buku Merayakan Hari-hari Indah Bersama Nabi.

Tags: alaIndonesiakhasMudikorangTradisi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Poligami dalam

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kehamilan Tak Diinginkan

    Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version