Mubaadalahnews.com,- Nabi Muhammad SAW telah memerintahkan untuk lindungi warga negara dari segala tindak kekerasan seksual. Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU P-KS) sejalan dengan yang telah dipesankan Nabi .
“RUU P-KS untuk konteks kita sekarang adalah salah satu bentuk perlindungan yang dipesankan Nabi SAW,” kata salah satu pendiri Yayasan Fahmina, DR KH Faqihuddin Abdul Kodir, Rabu 30 Januari 2019.
Dalam sebuah hadis sahih, Nabi pernah berpesan pada saat haji perpisahan (wada’). Nabi mengatakan agar selalu berbuat baik kepada perempuan karena para perempuan sering berada pada posisi rentan.
Melalui pesan tersebut, lanjut Kiai Faqih, Nabi ingin mengajarkan untuk menciptakan kemaslahatan yang sesuai dengan prinsip Islam. Artinya memberikan segala upaya untuk kebaikan publik, terutama orang orang yang lemah dan dilemahkan.
“Perlindungan, penguatan, dan pelayanan adalah misi utama Islam dalam aspek sosial. Perempuan dan anak korban kekerasan adalah orang yang berada pada posisi paling lemah, sehingga memerlukan dukungan dan penguatan,” ungkapnya.
Dengan demikian kekerasan seksual menurut Kiai Faqih adalah sebuah kejahatan terhadap prinsip agama untuk tidak melakukan kerusakan kepada orang lain
Oleh sebab itu, Kiai Faqih mengingatkan, dengan adanya RUU P-KS jika ada tindak kejahatan seksual bisa langsung memberikan perlindungan dan pelayanan. Kemudian bisa mendapatkan pemulihan dan penguatan, terutama dari pihak negara dan aparat hukum.
“Karena memberikan perlindungan terhadap perempuan, dari segala segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual, adalah bagian dari implementasi pesan Nabi SAW,” jelas Kiai Faqih.
Kiai Faqih berharap, RUU P-KS agar segera disahkan, karena tujuan RUU ini sangat penting untuk memberi perlindungan bagi seseorang, terutama perempuan dan anak, agar tidak menjadi korban kekerasan.
Demikian penjelasan terkait Nabi perintahkan kita lindungi warga dari kekerasan seksual. Semoga bermanfaat. (RUL)