Minggu, 31 Agustus 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Gus Dur yang

    Saat Para Pemikir dan Tokoh Agama Bicara Warisan Besar Gus Dur, Membumikan Nilai Kemanusiaan

    Media Alternatif

    Publik Diminta Terus Bersuara sebagai Media Alternatif, Jadi Kekuatan Rakyat Ketika Pemerintah kian Represif

    Keamanan Digital

    TUNAS Learning Space: Asia Centre Tekankan Urgensi Keamanan Digital dalam Penyalahgunaan Data

    Kekerasan

    Orba Jilid II: Kekerasan, Intimidasi, dan Pembungkaman

    DPR

    Alissa Wahid: Rakyat Kerap Dikecewakan oleh DPR dan Pemerintah

    Jaringan Gusdurian

    Jaringan GUSDURian Ingatkan DPR dan Pemerintah, Jatuhnya Korban saat Aksi Demonstrasi Peringatan Serius bagi Demokrasi

    Pendidikan Inklusi

    Pendidikan Inklusi Indonesia Masih Jauh dari Harapan: Mari Belajar dari Finlandia hingga Jepang

    Pendidikan Inklusi

    Pendidikan Inklusi: Jalan Panjang Menuju Sekolah Ramah Disabilitas

    Tunas Gusdurian 2025

    TUNAS GUSDURian 2025 Hadirkan Ruang Belajar Pencegahan Kekerasan Seksual di Pesantren hingga Digital Security Training

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Pendidikan Inklusi di Indonesia

    Menghidupkan Kembali Gagasan Piaget dan Vygotsky dalam Pendidikan Inklusi di Indonesia

    Ketimpangan Gaji Guru

    Ketimpangan Gaji Guru dan Tunjangan DPR, Realitas Negara Penguasa

    Affan Kurniawan

    Hannah Arendt: Antara Affan Kurniawan, Negara, dan Kekerasan

    Anak di Luar Perkawinan

    Benarkah Anak di Luar Perkawinan Berhak Mendapat Nafkah?

    Srikandi Lintas Iman

    Satu Dekade Srikandi Lintas Iman: Peran dan Perjuangan Perempuan Dalam Menjaga Perdamaian

    Berani Gagal

    Berani Gagal: Kunci Awal Meraih Mimpi Besarmu

    Pratama Arhan dan Azizah Salsha

    Perceraian Artis Terjadi Lagi, Kini Pratama Arhan dan Azizah Salsha

    AI

    Pentingnya Etika Digital di Era AI: Kasus Foto Asusila di Cirebon Jadi Peringatan

    Menjadi Perempuan Adalah Cobaan

    “Menjadi Perempuan Adalah Cobaan” Ini Jelas Sesat Logika!

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Janin dari

    Tahapan Pertumbuhan Janin: Dari Mudghah hingga Khalqan Akhar

    Pertumbuhan

    Memahami Proses Pertumbuhan Janin dalam Al-Qur’an

    Perubahan Ibu hamil

    4 Perubahan Fisik dan Psikis yang Dialami Ibu Hamil

    Maulid Nabi

    Maulid Nabi dan Solidaritas Perempuan Lintas Dimensi

    Kekurangan Gizi

    6 Risiko Kekurangan Gizi Pada Masa Kehamilan

    Gizi bayi

    Ketika Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil dapat Mengancam Kehidupan Ibu dan Bayi

    gizi

    Empat Sehat Lima Sempurna: Kunci Asupan Gizi Ibu Hamil

    Gizi

    Menjaga Kesehatan Ibu dan Janin melalui Asupan Gizi yang Tepat

    Istri Hamil

    Pentingnya Menjaga Kesehatan Istri Hamil

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Gus Dur yang

    Saat Para Pemikir dan Tokoh Agama Bicara Warisan Besar Gus Dur, Membumikan Nilai Kemanusiaan

    Media Alternatif

    Publik Diminta Terus Bersuara sebagai Media Alternatif, Jadi Kekuatan Rakyat Ketika Pemerintah kian Represif

    Keamanan Digital

    TUNAS Learning Space: Asia Centre Tekankan Urgensi Keamanan Digital dalam Penyalahgunaan Data

    Kekerasan

    Orba Jilid II: Kekerasan, Intimidasi, dan Pembungkaman

    DPR

    Alissa Wahid: Rakyat Kerap Dikecewakan oleh DPR dan Pemerintah

    Jaringan Gusdurian

    Jaringan GUSDURian Ingatkan DPR dan Pemerintah, Jatuhnya Korban saat Aksi Demonstrasi Peringatan Serius bagi Demokrasi

    Pendidikan Inklusi

    Pendidikan Inklusi Indonesia Masih Jauh dari Harapan: Mari Belajar dari Finlandia hingga Jepang

    Pendidikan Inklusi

    Pendidikan Inklusi: Jalan Panjang Menuju Sekolah Ramah Disabilitas

    Tunas Gusdurian 2025

    TUNAS GUSDURian 2025 Hadirkan Ruang Belajar Pencegahan Kekerasan Seksual di Pesantren hingga Digital Security Training

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Pendidikan Inklusi di Indonesia

    Menghidupkan Kembali Gagasan Piaget dan Vygotsky dalam Pendidikan Inklusi di Indonesia

    Ketimpangan Gaji Guru

    Ketimpangan Gaji Guru dan Tunjangan DPR, Realitas Negara Penguasa

    Affan Kurniawan

    Hannah Arendt: Antara Affan Kurniawan, Negara, dan Kekerasan

    Anak di Luar Perkawinan

    Benarkah Anak di Luar Perkawinan Berhak Mendapat Nafkah?

    Srikandi Lintas Iman

    Satu Dekade Srikandi Lintas Iman: Peran dan Perjuangan Perempuan Dalam Menjaga Perdamaian

    Berani Gagal

    Berani Gagal: Kunci Awal Meraih Mimpi Besarmu

    Pratama Arhan dan Azizah Salsha

    Perceraian Artis Terjadi Lagi, Kini Pratama Arhan dan Azizah Salsha

    AI

    Pentingnya Etika Digital di Era AI: Kasus Foto Asusila di Cirebon Jadi Peringatan

    Menjadi Perempuan Adalah Cobaan

    “Menjadi Perempuan Adalah Cobaan” Ini Jelas Sesat Logika!

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Janin dari

    Tahapan Pertumbuhan Janin: Dari Mudghah hingga Khalqan Akhar

    Pertumbuhan

    Memahami Proses Pertumbuhan Janin dalam Al-Qur’an

    Perubahan Ibu hamil

    4 Perubahan Fisik dan Psikis yang Dialami Ibu Hamil

    Maulid Nabi

    Maulid Nabi dan Solidaritas Perempuan Lintas Dimensi

    Kekurangan Gizi

    6 Risiko Kekurangan Gizi Pada Masa Kehamilan

    Gizi bayi

    Ketika Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil dapat Mengancam Kehidupan Ibu dan Bayi

    gizi

    Empat Sehat Lima Sempurna: Kunci Asupan Gizi Ibu Hamil

    Gizi

    Menjaga Kesehatan Ibu dan Janin melalui Asupan Gizi yang Tepat

    Istri Hamil

    Pentingnya Menjaga Kesehatan Istri Hamil

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Nilai Kecantikan Perempuan: Budaya, Media, Islam dan Luka

Nilai kecantikan perempuan memiliki ragam sudut pandang, namun nyatanya cantik juga dapat membawa luka

rahmaditta_kw rahmaditta_kw
5 April 2024
in Personal
0
Nilai Kecantikan Perempuan

Nilai Kecantikan Perempuan

979
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – “Cantik itu Kata Aku” Satu kata yang sedikit saya ubah dari sebuah iklan shampho “Rambutku Kata Aku”. Kata-kata ini sudah menjadi afirmasi yang kuat bagi saya sebagai perempuan. 

Hal ini menegaskan rasa syukur saya dalam memandang citra diri yang telah Tuhan anugrahkan kepada saya. Terlepas kekurangan dan kelebihan yang saya miliki dalam bentuk fisik. 

Namun pikir saya, timbul permasalahan sosial lain yaitu, adanya persaingan antar sesama perempuan. Jika kita melihat di lingkungan terdekat, tak sedikit pula, perempuan satu sama lain saling adu menilai kecantikan perempuan, membandingkan diri dengan yang lain.

Perempuan dengan cara pandang tersebut senantiasa terobsesi menjadi sosok nomer satu dan memandang seseorang lebih rendah dari dirinya. Kalau dalam istilah psikologi, ini dinamakan fenomena queen bee syndorm. Syndorm yang selalu memnginginkan diri menjadi seorang ratu yang memiliki daya tarik menawan serta pemegang otoritas tertinggi. 

Kecantikan Sebagai Budaya VS Media

Jika melihat historis kecantikan perempuan, setiap budaya memiliki keunikan masing-masing. Masyarakat Afrika jaman dahulu, menganggap perempuan cantik adalah ia yang memiliki badan gemuk penuh lemak.

Masyarakat Romawi mengklaim bahwa perempuan cantik adalah perempuan yang tinggi semampai, tubuh  berisi/ gempal.

Orang Thailand jaman dahulu menilai kecantikan perempuan, jika perempuan tersebut mempunyai leher yang panjang, sehingga mereka memasangkan kalung seperti per yang dapat membuat lehernya bertambah panjang.

Potret budaya tersebut menjadi bagian dari potret ragam kecantikan tiap daerah tertentu. Bahwa tiap budaya memiliki keunikan dan keragaman dalam mendefinisikan cantik itu sendiri.

Namun karena modernisasi dan perkembangan media informasi, kecantikan peninggalan leluhur hanya menjadi bagian dari tradisi masa lampau. Otentitas kecantikan diri perempuan telah tergerus oleh pasar kecantikan. 

Berbagai jenis perawatan yang membuat perempuan menginginkan kecantikan paripurna versi iklan-iklan sosial media.  Jika perempuan merasa tidak cantik sesuai dengan versi media, maka tak sedikit pula mereka merasa kurang percaya diri ketika berada di ruang publik. 

Dalam benak saya mulai bertanya-tanya, sebenarnya cantik itu yang seperti apa?  Bukankah cantik menutut si A belum tentu cantik menurut si B? Bagaimana pandangan islam mengenai cantik? Lalu apakah benar memiliki diri yang cantik sesuai versi media adalah sebuah privilege tersendiri? Adakah kerugian menjadi seorang yang cantik?

Cantik dalam Pandangan Islam

Tentu manusia memiliki kecondongan hati untuk merasa bahagia ketika melihat sesuatu yang indah. Pun demikian manusia merasa cinta akan keindahan manusia lain ciptaanNya. Bahkan Rasulullah bersabda: “Yang kucintai di dunia ini ada tiga hal, yaitu wewangian, wanita dan salat”. 

Sebagaimana fungsi indra penglihatan, manusia akan merasa senang dan bahagia ketika melihat keindahan dan kecantikan perempuan.

Lalu pertanyaannya, sebenarnya bagaimana pandangan islam mengenai kecantikan perempuan? Beberapa hal pokok yang dapat membuat perempuan cantik dan menarik saya kutip dari buku Quraisish Shihab berjudul Perempuan yaitu:

Pertama, sesuatu yang melekat pada dirinya, bukan tambahan. Seperti bentuk badan, warna kulit, telinga, hidung, dan sebagainya adalah hal – hal yang melekat pada dirinya. Hal ini bersifat kodrati, tentu apa yang sudah melekat sudah selayaknya kita syukuri anugrahNya. Tugas manusia adalah menjaga anggota tubuh kita agar jauh dari keburukan. 

Kedua, sesuatu yang ditambahkan pada tempat – tempat tertentu pada badan perempuan. Gelang, cincin, kalung, dan semacamnya adalah hiasan demi menampakan keindahan dan kecantikan. 

Kalau istilah anak muda jaman sekarang, perempuan yang cantik adalah seseorang yang bisa mix and match OOTD (Outfit Of The Day). Perempuan yang cantik juga sudah selayaknya menjaga kebersihan dan rapi tentu saja.

Dengan demikian, Islam menganjurkan umatnya untuk memadukan keindahan jasmani dan rohani. Kenapa memadukan keduanya? Karena kedua hal itu merupakan hal yang penting. Jasmani karena dalam agama Islam memerintahkan kepada umatnya untuk selalu menjaga kebersihan, dan cara berpakaian yang menutup aurat.  Sedangkan, maksud dari keindahan rohani adalah perilaku atau akhlak kita.

Perempuan cantik adalah mereka yang mempunyai inner beuaty kecantikan dari dalam seperti akhlak terpuji, suka tolong menolong, dan tutur katanya lembut. kecantikan hati tidak akan pernah luntur termakan usia. Untuk itu, penting bagi muslimah untuk menyeimbangkan antara cantik jasmani, dan cantik rohani. Karena keduanya termasuk kriteria dari kesempurnaan cantik itu sendiri. 

Cantik bisa menjadi Luka

Sebuah judul buku karangan Eka Kurniawan, “Cantik Itu Luka”. Novel pertama Eka Kurniawan tahun 2002 yang mampu menggembrak pasar buku internasional. 

Buku ini telah mengajarkan bahwa nyatanya kecantikan perempuan tidak hanya membawa keberuntungan semata. Kecantikan perempuan juga dapat menjadi kesialan jika, perempuan itu menikmati dirinya sebagai objek seksual semata. 

Sebagaimana yang cerita dalam  karakter Rengganis, ia yang cantik jelita menggunakan dan menikmati kecantikannya menjadi santapan para serigala laki-laki. 

Ada lagi sebuah kisah sejarah pilu kecantikan perempuan, mereka adalah gadis gadis muda korban Jugun Ianfu yang pada masa penjajahan jepang ia menjadi korban budak seks serdadu jepang. Mereka disekap di camp-camp tentara jepang.

Korban jugun ianfu yang begitu lemah, setiap pagi-siang-malam tak kenal waktu harus bekerja melayani kebutuhan seksual para serdadu jepang.

Satu kata ungkapan dari korban Jugun Ianfu yang diceritakan Mbok Dewi Candraningrum ketika saya berkunjung di galeri “Jejer Wadon” 2021 lalu, “Jika saya tidak cantik kala itu, saya tidak akan mungkin diculik oleh serdadu jepang”. Ungkap seorang nenek paruh baya korban Jugun Ianfu. 

Lukisan-Lukisan Mbok Dewi di galeri jejer wadon telah menceritakan bagaimana kisah pilu perempuan cantik di masa penjajahan Jepang. Benar bahwa peristiwa itu sudah terjadi puluhan tahun lalu, namun raut wajah dan mata nenek-nenek korban Jugun Ianfu masih menyiratkan rasa sakit yang begitu dalam.

Dari kisah tersebut kita belajar bahwa cantik tentu dapat membawa luka ketika perempuan hanya kita pandang sebagai makhluk fisik layaknya daging lezat disantap. Konfirmasi atas kecantikan perempuan dalam beberapa konteks tertentu telah mendorong relasi kuasa menghancurkan kecantikan dan keindahan perempuan, berubah menjadi malapetaka.

Ingat bahwa perempuan bukan sebatas makhluk fisik, melainkan juga makhluk intelektual dan spiritual. Menjadi bukti bahwa perempuan adalah bagian dari Khalifatul fil ‘ard. []

 

Tags: islamkecantikankemanusiaannilaiperempuan
rahmaditta_kw

rahmaditta_kw

Alumni Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga tahun 2023, Prodi Interdisciplinary Islamic Studies, Konsentrasi Bimbingan dan Konseling Islam. Sekarang ini aktif sebagai pengajar dan pembelajar bersama anak millenial.

Terkait Posts

Gus Dur yang
Aktual

Saat Para Pemikir dan Tokoh Agama Bicara Warisan Besar Gus Dur, Membumikan Nilai Kemanusiaan

30 Agustus 2025
Menjadi Perempuan Adalah Cobaan
Personal

“Menjadi Perempuan Adalah Cobaan” Ini Jelas Sesat Logika!

28 Agustus 2025
Maulid Nabi
Hikmah

Maulid Nabi dan Solidaritas Perempuan Lintas Dimensi

28 Agustus 2025
Film The Substance
Film

Film The Substance: Saat Tubuh Perempuan Bukan Lagi Komoditas Visual

27 Agustus 2025
KB
Keluarga

Keluarga Berencana (KB) dalam Pandangan Islam

27 Agustus 2025
Nyai Hindun Anisah
Figur

Nyai Hindun Anisah Torehkan Prestasi Lewat Disertasi tentang Gerakan Ulama Perempuan Indonesia

24 Agustus 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Affan Kurniawan

    Hannah Arendt: Antara Affan Kurniawan, Negara, dan Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Orba Jilid II: Kekerasan, Intimidasi, dan Pembungkaman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketimpangan Gaji Guru dan Tunjangan DPR, Realitas Negara Penguasa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghidupkan Kembali Gagasan Piaget dan Vygotsky dalam Pendidikan Inklusi di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • TUNAS Learning Space: Asia Centre Tekankan Urgensi Keamanan Digital dalam Penyalahgunaan Data

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menghidupkan Kembali Gagasan Piaget dan Vygotsky dalam Pendidikan Inklusi di Indonesia
  • Saat Para Pemikir dan Tokoh Agama Bicara Warisan Besar Gus Dur, Membumikan Nilai Kemanusiaan
  • Ketimpangan Gaji Guru dan Tunjangan DPR, Realitas Negara Penguasa
  • Publik Diminta Terus Bersuara sebagai Media Alternatif, Jadi Kekuatan Rakyat Ketika Pemerintah kian Represif
  • Hannah Arendt: Antara Affan Kurniawan, Negara, dan Kekerasan

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID