• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Nilai Pakaian Muslimah dalam Pandangan Islam

Dari ketiga nilai tersebut, Kata Nyai Badriyah, tujuan pakaian muslimah bukan untuk menonjolkan kemolekan tubuh perempuan, karena tubuh perempuan bukanlah komoditas publik.

Redaksi Redaksi
04/09/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Pakaian muslimah

Pakaian muslimah

335
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Salah satu ketua Majelis Musyawarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (MM KUPI), Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA menjelaskan bahwa dalam Islam, pakaian muslimah mengandung tiga nilai utama.

Pertama, pakaian muslimah berfungsi sebagai penutup aurat, perhiasan dan pakaian takwa (QS. Al-A’raf/7: 26).

Kedua, pakaian berfungsi sebagai penanda identitas muslimah dan perlindungan kepadanya agar tidak dilecehkan (QS. al-Ahzab/33: 59);

Ketiga, pakaian sebagai ekspresi penampilan yang terbaik di hadapan Allah (QS. Al-A’raf/7: 31).

Dari ketiga nilai tersebut, Kata Nyai Badriyah, tujuan pakaian muslimah bukan untuk menonjolkan kemolekan tubuh perempuan, karena tubuh perempuan bukanlah komoditas publik.

Baca Juga:

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

Tafsir Sakinah

Karena itulah segala bentuk perilaku berlebihan, eksploitatif (tabarruj) dan mengenakan pakaian dengan keangkuhan itu, menjadi sebuah larangan.

Nilai-nilai yang mulia ini, kata dia, kemudian turun menurun dalam bentuk yang lebih rinci dan detail agar muslimah memiliki acuan yang jelas.

Rasulullah saw pun kemudian memberikan pakem-pakem pokok busana muslimah melalui banyak hadis.

Secara umum dapat memberikan kesimpulan bahwa pakem pokok busana muslimah adalah menutup aurat, tidak ketat, tidak tipis (transparan), tidak berlebihan atau eksploitatif, bersih dan patut, serta tidak menyerupai pakaian laki-laki.

Ketentuan terakhir ini (tidak menyerupai pakaian laki-laki), kata Nyai Badriyah, tentu tidak bisa memahaminya sebagai larangan mengenakan celana panjang bagi perempuan, karena menyerupai lawan jenis, maka tidak bisa melihatnya hanya dari pakaian perpotong.

Sebagai perbandingan, Nyai Badriyah menjelaskan, gamis dalam tradisi masyarakat Arab dipakai laki-laki dan perempuan.

Gamis laki-laki dan perempuan tidak sama, sehingga sekalipun sama-sama mengenakan gamis, kita tetap bisa mengetahui, mana laki-laki dan mana perempuan.

Demikian pula celana panjang. Sangat mudah membedakan mana laki-laki dan mana perempuan dari penampilannya secara keseluruhan meski sama-sama mengenakan celana panjang.

Pakaian disebut menyerupai pakaian lawan jenis, Nyai Badriyah mengungkapkan, jika pakaian dan penampilan seorang perempuan secara keseluruhan menyerupai laki-laki, atau sebaliknya. (Rul)

Tags: islamnilaiNyai Badriyah FayumipakaianPakaian muslimahulama KUPI
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Rumah Tak

    Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID