Mubadalah.id – Bulan suci Ramadan merupakan bulan yang penuh keberkahan, yang kehadirannya sangat dinanti-nantikan oleh seluruh umat Islam.
Kehadiran bulan suci Ramadan juga kerap dirayakan dengan penuh suka cita, dan kebahagiaan.
Sebagian muslim di Indonesia menyambutnya dengan berbagai tradisi, mulai dari bersih-bersih masjid, berziarah kubur, pawai obor, dan perayaan-perayaan yang beragam lainnya.
Begitupun, saat memasuki bulan suci Ramadan, kita akan menemukan beberapa tradisi yang unik dan menarik, yang mungkin tidak pernah ditemukan di bulan-bulan lainnya.
Di Cirebon, terdapat tiga tradisi yang menarik, yang masih tetap dijaga dan berjalan. Tiga tradisi itu diantaranya, pertama tradisi obrog, kedua tadarusan dan ketiga ngabuburit.
Tradisi obrog merupakan salah satu aktifitas kegiatan oleh sekelompok orang yang terdiri pemuda/pemudi guna membangunkan untuk makan sahur.
Melalalui tradisi obrog, sekolompok pemuda/pemudi itu akan membangunkan masyarakat dengan bermacam-macam cara.
Ada dengan sekumpulan alat musik kentongan yang terbuat dari bambu, lalu dengan musik, yang terdiri dari gitar, piano, drum, bahkan ada yang menggunakan pengeras suara (toa).
Dengan adanya obrog, setidaknya dapat menjadi alarm untuk bangun dari tidur dan segera makan sahur bersama keluarga.
Di akhir Ramadan, biasanya kelompok obrog ini akan meminta imbalan kepada warga, karena di sepanjang malam di bulan Ramadan, para warga dibangukan untuk makan sahur. Adapun imbalanya bisa berupa uang atau beras.
Tradisi kedua adalah tadarusan. Tadarusan adalah tradisi membaca ayat suci al-Qur’an setelah melaksanakan salat tarawih.
Dalam tadarusan biasanya dilakukan dengan berbagai macam cara, ada yang ngaji al-Qur’an dengan menggunakan pengeras suara, lalu ada yang membaca al-Qur’an dengan cara bergiliran, kemudian ada yang membagi setiap juz dan lain sebagainya.
Tujuan dari tadarus al-Qur’an tidak lain adalah mengharap ridha dari Allah SWT agar mendapatkan pahala yang berlipat ganda, keberkahan dan kemuliaan bulan suci Ramadan.
Ketiga, tradisi ngabuburit. Tradisi ini merupakan suatu kegiatan untuk menunggu waktu berbuka puasa.
Dalam tradisi ngabuburit, biasanya diisi dengan jalan-jalan ke taman, alun-alun atau hanya sekedar berkeliling di sekitar rumah.
Ngabuburit menjadi waktu untuk berkumpul, bertemu dan menikmati waktu bersama pasangan, sanak keluarga, tetangga dan masyarakat pada umumnya.
Dengan tiga tradisi itulah, semoga bulan suci Ramadan kita, dapat diisi dengan penuh pahala, warna dan kebahagiaan. []