Mubadalah.id – Salah satu dewan penasehat ulama perempuan (KUPI), KH. Husein Muhammad menyampaikan, bahwa mereka yang suka melarang dan menyalahkan orang lain adalah mereka yang pikirannya sempit dan picik.
Orang yang pikirannya sempit, kata pria yang kerap disapa Buya Husein, adalah orang yang pengetahuannya sedikit dan tidak mendalam. Dia hanya tahu satu jalan di antara beribu jalan. Dia juga melihat sesuatu hanya dari kulitnya.
Orang picik, kata Buya Husein, adalah orang yang tidak mampu menempatkan dirinya dalam posisi orang lain. Dia terlalu berpikiran sempit tapi merasa kalau dirinya yang paling pintar dan paling benar.
Orang semacam itu tidak patut menjadi pemimpin, karena akan sering marah-marah, mengambil kebijakan yang kaku dan mengantarkan masyarakat hidup dalam kesulitan dan terus mundur ke belakang.
Nabi saw bersabda:
يسروا ولا تعسروا بشروا ولا تنفروا
Artinya : “Permudahlah urusan orang, jangan mempersulit. Gembirakan mereka dan jangan membuat mereka pergi lari dan membenci”.
“إِنَّ الدِّينَ يُسْر، وَلَنْ يشادَّ الدينَ أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ، فسَدِّدوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا،
Artinya : “Agama itu mudah atau luas. Siapapun yang mempersulit dan membuatnya berat akan ditinggalkan. Luruslah, carilah alternatif yang memudahkan dan menyenangkan”.
Rasulullah Saw juga mengatakan: “Agama yang paling dicintai Allah adalah agama yang moderat dan toleran”.
Seorang ulama senior Arab Saudi, Abdullah bin Sulaiman Al-Muni’, anggota Dewan Cendekiawan Senior Arab Saudi mengeluarkan fatwa :
لا مانع من الصلاة في مساجد الشيعة أو الصوفية أو كنائس النصارى واليهود، مشيرا إلى أن الأرض كلها لله سبحانه وتعالى، واستشهد بحديث النبي صلى الله عليه وسلم «جعلت لي الأرض مسجدا وطهورا».
“Tidak ada larangan bagi umat Islam (Sunni) untuk shalat di mesjid mana saja baik Sunni maupun Syiah, masjid kaum Sufi, Gereja bahkan Sinagog Yahudi”. Ia merujuk pada hadits Nabi bahwa bumi Allah di manapun bisa dijadikan tempat sujud dan suci.
Selanjutnya Al-Muni’ menegaskan bahwa Islam adalah agama toleran dan kasih, bukan agama kekerasan, intoleran atau terorisme. Dia menekankan bahwa umat Islam harus menyebarkan Islam yang benar dan mengikuti tradisi Nabi Muhammad SAW untuk memperlakukan orang-orang yang berbeda agama secara toleran.
Cara pandangnya begitu mengesankan : inklusif. Katanya : “Islam adalah agama yang hadir untuk menjalin koeksistensi damai dengan siapa saja dan menolak kekerasan dan permusuhan. (Rul)