• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Penggunaan Energi Terbarukan dalam Pandangan Islam

Sekiranya penggunaan energi surya diketahui dampak negatifnya lebih ringan dari pada penggunaan energi fosil, maka kita harus memilih dan mengutamakan energi surya, hingga ditemukan jenis energi lain yang lebih ringan lagi dampak kemafsadatannya.

Redaksi Redaksi
13/04/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Penggunaan Energi

Penggunaan Energi

343
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sumber energi fosil sebagai energi yang paling banyak digunakan oleh umat manusia dewasa ini diakui telah menipis. Berdasarkan kalkulasi Kementerian ESDM, per tahun 2012 cadangan minyak Indonesia hanya cukup untuk 18 tahun lagi.

Sementara untuk gas 60 tahun lagi dan cadangan batu bara masih 150 tahun lagi ke depan. Artinya, cadangan minyak Indonesia diperkirakan akan habis pada sekitar tahun 2030, cadangan gas akan berhenti pada sekitar tahun 2072, dan cadangan batu bara akan habis pada sekitar tahun 2162.

Efek negatif emisi gas rumah kaca yang dihasilkan energi fosil memperparah kondisi global warming bumi ini. Emisi gas rumah kaca yakni CO2, CH4, dan N2O, merupakan faktor dominan terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim. Sebaliknya, dalam hal ini energi terbarukan dipandang lebih ramah lingkungan.

Oleh sebab itu, ditilik dari kemafsadatan yang ditimbulkan, energi terbarukan jauh lebih ringan kemafsadatannya dibandingkan dengan energi fosil. Selain itu, sumber energi terbarukan jauh lebih melimpah untuk kondisi Indonesia yang berada pada garis khatulistiwa.

Kaidah Fikih

Oleh karena itu, dalam pandangan Islam penggunaan energi terbarukan harus lebih kita utamakan. Hal ini berdasarkan pada kaidah fikih sebagai berikut:

“Apabila terdapat dua kemafsadatan, maka kemafsadatan yang lebih ringan harus kita dahulukan.”

Baca Juga:

Menyusui Anak dalam Pandangan Islam

KB dalam Pandangan Islam

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Kaidah fikih sejenis ini banyak ragam redaksinya dengan makna yang sama, di antaranya adalah sebagai berikut:

“Bahaya atau kerusakan harus kita hilangkan” dan “Bahaya atau kerusakan harus kita tolak sesuai dengan kemampuan.”

Sayyid Abdurrahman al-Ahdal mengatakan bahwa mayoritas ulama lebih mengutamakan menolak kerusakan/kemafsadatan ketimbang menarik kemaslahatan. Sebab, dalam menolak kerusakaan itu terkandung kemaslahatan. Berikut ini kaidah fikih yang relevan:

“Menolak kerusakan lebih diutamakan daripada memperoleh kemaslahatan.”

“Ketika dua kemafsadatan berkumpul (dalam satu keadaan), maka kemafsadatan yang lebih ringan dipilih untuk dilaksanakan.”

Makna dari kaidah-kaidah ini adalah apabila ada dua hal yang sama-sama mengandung kemafsadatan dan kadar kemafsadatannya bisa kita ketahui, maka kita harus memilih hal yang kadar kemafsadatannya lebih ringan.

Artinya, sekiranya penggunaan energi surya kita mengetahui dampak negatifnya lebih ringan dari pada penggunaan energi fosil, maka kita harus memilih dan mengutamakan energi surya. Hingga menemukan jenis energi lain yang lebih ringan lagi dampak kemafsadatannya.

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa Islam memiliki perhatian yang tinggi pada penggunaan energi yang paling ringan tingkat bahayanya. []

Tags: Energi TerbarukanislamPenggunaan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Hadits-hadits Membolehkan Azl

Hadits-hadits yang Membolehkan Azl

21 Mei 2025
Azl dilarang

Pengertian dan Hadits Larangan Melakukan Azl

21 Mei 2025
Dalam Hadits

KB dalam Hadits

21 Mei 2025
Menyusui Anak

Menyusui Anak dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Hadits-hadits yang Membolehkan Azl
  • Film Pengepungan di Bukit Duri : Kekerasan yang Diwariskan
  • Pengertian dan Hadits Larangan Melakukan Azl
  • Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat
  • KB dalam Hadits

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version