• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Penjelasan Istri Shalihah Menurut Buya Husein (9)

Rasa damai, indah, bahagia dan penuh kenikmatan itu harus dialami oleh keduanya. Tak boleh hanya oleh laki-laki, suaminya, tetapi juga oleh perempuan, istrinya. Karena hasrat-hasrat itu ada dalam diri keduanya, dan perlu menyalurkannya

Redaksi Redaksi
01/08/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Husein

Husein

276
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pengasuh Pondok Pesantren Dar Al-Fikr Cirebon, Buya Husein Muhammad menjelaskan bahwa ada hal yang sangat menarik adalah penyebutan tiga kata penting dalam surat ar-Rum ayat 21 di atas.

Para millenial, kata Buya Husein, menyebutnya dengan simbol ”Samara”. Yakni Sakinah, Mawaddah, Rahmah. Lalu, lanjut Buya Husein, apakah makna dari tiga kata tersebut?. Apakah arti kata-kata itu?. (Baca juga: Penjelasan Istri Shalihah Menurut Buya Husein (8))

Buya Husein memaparkan, pertama, kata “Sakinah”. Secara literal sakinah berarti tenang, tenteram, nyaman atau “anteng” dan “ayem” dalam bahasa jawa. Atau dalam bahasa lain “merasa damai di hati dan pikiran”.

Sakinah Menurut Buya Husein

Sakinah menurut Buya Husein adalah suasana hati yang meliputi oleh kegembiraan dan kebahagiaan sesudah mengalami kegalauan, resah, gelisah dan gejolak yang meronta-ronta. Ini adalah akibat dari hasrat-hasrat yang menuntut untuk dipenuhi atau disalurkan itu terjadi. (Baca juga: Penjelasan Istri Shalihah Menurut Buya Husein (7))

Hasrat-hasrat itu adalah kerinduan-kerinduan tubuh dan jiwa kepada yang menginginkan dan merindukan. Puncak kerinduan itu adalah “ittihad”, penyatuan tubuh dan ruh.

Baca Juga:

Tafsir Sakinah

Benarkah Istri Shalihah Itu yang Patuh Melayani Suami?

Menafsir Ulang Perempuan Shalihah: Antara Teks dan Konteks

Nyai Awanillah Amva: Jika Ingin Istri Seperti Khadijah, Muhammad-kan Dulu Dirimu

Rasa damai, indah, bahagia dan penuh kenikmatan itu harus dialami oleh keduanya. Tak boleh hanya oleh laki-laki, suaminya, tetapi juga oleh perempuan, istrinya. Karena hasrat-hasrat itu ada dalam diri keduanya, dan perlu menyalurkannya. Ayat al-Qur’an menyebutkan :

هُنَّ لِبَاس لَّكُم وَأَنتُم لِبَاس لَّهُنَّ

Artinya : Mereka (para istri) adalah pakaian bagi kalian (para suami), dan kalian adalah pakaian bagi mereka…(QS al-Baqarah ayat 187).

Ada sejumlah tafsir atas ayat ini. Sebagian mufassir mengatakan :

هن فراش لكم وأنتم لحاف لهن

Artinya : “Mereka (istri) adalah kasurmu (suami) dan kamu adalah selimut mereka”.

Sebagian lagi mengatakan :

هن سكن لكم وأنتم سكن لهن، أي يسكن بعضكم إلى بعض

Artinya : “Mereka (istri) adalah “sakan” , tempat kenyamananmu dan kamu tempat kenyamanan mereka. Yakni kalian, suami-istri hendaklah saling memberi kenyamanan.”

وحاصله أن الرجل والمرأة كل منهما يخالط الآخر ويماسه ويضاجعه

Artinya : “Jadi suami dan istri hendaklah saling memberikan kenikmatan dan kepuasan seksual, serta ketenangan dan kebahagiaan jiwa”. (Rul)

Tags: Buya Husein MuhammadislamIstri Shalihahpenjelasanshalihahsuami
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Fikih

Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

1 Juli 2025
Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?
  • Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID