Mubadalah.id – Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA menjelaskan bahwa di dunia yang serba tak berbatas ini, tak ada satu pun orang tua yang bisa mengontrol anaknya 24 jam setiap hari. Oleh karena itu, menanamkan ihsan menjadi sangat penting.
Sejak dini, Nyai Badriyah menyebutkan, idealnya anak diberi pemahaman dan keyakinan bahwa di mana pun ia berada, perasaan selalu dipantau Allah Swt.
Hal ini merupakan salah satu aplikasi menanamkan ihsan yang sangat jitu, yaitu membentengi anak kita dari perbuatan tidak benar, meski orang tua, guru, atau temannya tidak melihatnya.
Sebagai insan beriman, Nyai Badriyah meyakini bahwa doa adalah media penyambung kehendak Allah yang mutlak dan takdirnya yang rahasia, agar sejalan dengan harapan kita.
Dengan doa, kita memohon agar kapan saja dan di mana saja anak kita terlindung.
Terutama terlindungi dari menjadi orang yang terzalimi (sebagai korban) dan dari menjadi orang yang menzalimi (sebagai pelaku).
Doa, menurut Nyai Badriyah, akan menjadi hal yang menentramkan karena kita menyerahkan perlindungan anak kita pada Allah.
Karena Allah Swt adalah Dzat yang menciptakan dan memeliharanya secara hakiki.
Nyai Badriyah berharap, kasus-kasus kejahatan seksual pada anak yang melahirkan hikmah.
Yakni adanya keseriusan secara masif untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan upaya perlindungan pada anak-anak kita semenjak dini.
Semua upaya perlu melakukannya, baik yang sifatnya ikhtiar manusiawi, maupun yang sifatnya memohon pertolongan pada Tuhan. (Rul)