Mubadalah.id – Dalam pemenuhan hak-hak dasar anak, para orang tua sebaiknya harus menggunakan perspektif kasih sayang.
Sehingga, di antara hak dasarnya juga harus terbebas dari segala bentuk kekerasan, yang biasanya anak terima dengan alasan disiplin dan pendidikan.
Melalui hadisnya, Nabi Saw bersabda: dari Abdullah bin Mughaffal, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Allah itu lembut dan menyukai kelembutan. Allah juga memberi (kepada seseorang) atas kelembutan (yang ia lakukan) suatu anugerah yang tidak Allah berikan atas kekerasan (yang ia lakukan).” (Sunan Abi Dawud no. 4809).
Dari Amru bin Sa’id bin al-Ash al-Umawi, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak ada sesuatu yang orangtua berikan kepada anaknya yang paling baik kecuali pendidikan yang baik.” (Sunan al-Tirmidzi, no. 2079).
Dari Aisyah r.a. berkata: Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila Allah Swt. menghendaki kebaikan pada sebuah keluarga. Maka Ia akan menganugerahkan kelembutan kepada mereka.” (Musnad Ahmad, no. 25065).
Teks-teks Hadis ini bisa menjadi awal inspirasi untuk rumusan hak-hak anak dengan mempertimbangkan kepentingan terbaik bagi anak. Karena mereka masih rentan yang harus memperoleh perhatian, dan terlindungi dari segala jenis kekerasan.
Inspirasi Nabi Saw
Hak-hak dasar anak bisa ditemukan inspirasinya dari berbagai Hadis. Baik berupa pernyataan dan teladan umum Nabi Muhammad Saw. untuk menghormati hak hidup sebagai manusia. Maupun yang khusus sebagai anak kecil yang masih harus memerlukan perhatian dan perlindungan.
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, “Setiap Muslim, satu atas yang lain, diharamkan (mengucurkan) darahnya, (mengambil) hartanya, dan (mencederai) kehormatannya,” (Shahih Muslim, no. 6706).
Kemudian, dalam hadis lain, dari Abdullah bin Amr, ia berkata: Rasulullah Saw, bersabda, “Seseorang sudah cukup berdosa ketika menyia-nyiakan (tidak memenuhi hak-hak dasar) orang yang ada dalam tanggungannya (terutama anak-anak),” (Sunan Abi Dawid, no. 1694). []