• Login
  • Register
Rabu, 25 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Jangan Membedakan Perlakuan antara Anak Laki-laki dan Perempuan

Pembedaan perlakuan orang tua terhadap anak laki-laki dan perempuan pada masa kanak-kanak dapat berdampak langsung pada pembentukan karakter anak.

Redaksi Redaksi
17/06/2025
in Keluarga
0
Perbedaan anak laki-laki dan perempuan

Perbedaan anak laki-laki dan perempuan

604
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Orang tua, guru, maupun masyarakat hendaknya tidak membeda-bedakan perlakuan terhadap anak laki-laki dan perempuan, baik di rumah, sekolah, maupun di masyarakat.

Termasuk dalam hal pendidikan, pemilihan minat dan bakat, maupun dalam pemberian fasilitas kepada anak. Pembedaan perlakuan orang tua terhadap anak laki-laki dan perempuan pada masa kanak-kanak dapat berdampak langsung pada pembentukan karakter anak.

Hal tersebut sering kali tidak disadari oleh orang tua. Apabila orang tua menerapkan pola hidup yang tidak pilih kasih terhadap anak-anaknya. Maka dengan sendirinya akan tumbuh sikap egaliter di antara mereka, satu sama lain saling menghargai dan menghormati.

Anak-anak sejak dini diperkenalkan pada nilai-nilai yang menghargai perbedaan. Jenis kelamin bisa berbeda, ada laki-laki dan perempuan, suku dan bahasa berbeda-beda bergantung daerah dan negaranya. Juga termasuk masing-masing memiliki keunikan, agama juga berbeda-beda bergantung keyakinan masing-masing orang.

Perbedaan-perbedaan tersebut tidak perlu orang tua pertentangkan. Bahkan sebaliknya, harus ia berikan untuk bisa sikap saling menghargai satu sama lain.

Baca Juga:

Menyoal Tubuh Perempuan sebagai Fitnah dalam Pemikiran Fikih

Urgensi Ijtihad Fikih yang Berpihak Kepada Perempuan

Belajar dari Khansa binti Khidam Ra: Perempuan yang Dipaksa Menikah Berhak untuk Membatalkannya

Perkawinan Bukan Perbudakan: Hak Kemandirian Perempuan dalam Rumah Tangga

Demokratis

Demokratis sangat penting dalam pengasuhan anak agar anak merasa dihargai dan memiliki konsep diri yang matang.

Berikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pendapatnya, dan orang tua maupun guru mendengarkan apa yang anak ungkapkan. Kemudian memusyawarahkannya secara bersama-sama.

Tanamkan kepada anak bahwa berbeda pendapat tidak berarti salah, tapi harus saling menghargai perbedaan maupun pendapat orang lain.

Pendidikan demokratis dapat orang tua berikan kepada anak usia dini dengan cara memberikan kesempatan kepada anak untuk membuat pilihan-pilihan yang ia sukai dari hal-hal yang paling sederhana. Misalnya, memilih warna mainan, warna pakaian, makanan yang ia sukai, dan sebagainya. []

Tags: anaklaki-lakiMenghargaipentingnyaperbedaanperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Cinta Alam

Mengapa Cinta Alam Harus Ditanamkan Kepada Anak Sejak Usia Dini?

21 Juni 2025
Ibu Rumah Tangga

Multitasking itu Keren? Mitos Melelahkan yang Membebani Ibu Rumah Tangga

17 Juni 2025
Tanggung Jawab Perkawinan

Tanggung Jawab Pasangan Suami Istri dalam Menjaga Perkawinan

15 Juni 2025
Baru Menikah

Dinamika Pasangan Suami Istri yang Baru Menikah

13 Juni 2025
Kekerasan Finansial

Kisah Nyata Kekerasan Finansial dan Pentingnya Perjanjian Pranikah

11 Juni 2025
Dad's Who Do Diapers

Dad’s Who Do Diapers: Ayah Juga Bisa Ganti Popok, Apa yang Membuat Mereka Mau Terlibat?

10 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bias Kultural

    Bias Kultural dalam Duka: Laki-laki Tak Boleh Sepi, Perempuan Harus Mengisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membongkar Dalil Lemah di Balik Khitan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Francisca Christy: Ancaman Kekerasan di Era Digital itu Nyata !!!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berbagi dan Selfie: Mengkaji Etika Berbagi di Tengah Dunia Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingkah Melabeli Wahabi Lingkungan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Mengurai Bias Fitnah Perempuan dalam Wacana Keislaman
  • Sebutir Nasi sebagai Simbol Keadilan
  • Khitan Perempuan: Upaya Kontrol atas Tubuh Perempuan
  • Bagaimana Mubadalah Memandang Fenomena Perempuan yang Menemani Laki-laki dari Nol?
  • Membangun Kehidupan yang Sehat Dimulai dari Keluarga

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID