• Login
  • Register
Sabtu, 4 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Perempuan Nelayan Berjuang di Tengah Krisis Iklim

Banjir rob  tak hanya berdampak besar bagi ekonomi keluarga nelayan, namun juga berdampak besar secara fisik dan mental terhadap perempuan

Indah Rahmasari Indah Rahmasari
10/01/2022
in Publik
0
Putri Daopeyago

Putri Daopeyago

218
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kemarin dalam acara Sangkepan bersama perempuan nelayan yang tergabung dalam Kesatuan Perempuan Nelayan Indonesia (KPPI), saya mendengar cerita dari perempuan nelayan asal Kabupaten Batubara Sumatera Utara. Ia bercerita tentang banjir rob atau banjir akibat pasang air laut yang menimpanya. Ia mengenang kondisi kampungnya yang dulu jauh beda dengan sekarang.

Dulu air rob hanya datang satu kali dalam setahun dan hanya mengenang halaman rumahnya, waktu datangnya pun bisa diperkirakan. Namun sejak tahun 2003, air rob hampir tiap hari datang. Air rob tak hanya mengenang di halaman namun juga masuk dalam rumah yang ketinggiannya setiap tahun meningkat, bahkan sekarang bisa mencapai 90 cm.

Air akan mengenang dalam rumah selama 3 sampai 4 jam dengan kandungan senyawa yang menyebabkan korosi pada perkakas rumah tangga. Sedangkan di luar rumah, air akan mengenang selama beberapa hari dengan sampah dan limbah ikan yang berbau busuk. Kini garis pantai sudah tak terlihat, halaman rumah para nelayan sudah bersatu dengan pantai.

Selanjutnya perempuan nelayan asal Demak Jawa tengah juga menuturkan cerita mengenaskan akibat banjir rob. Setiap tahun air rob mengalami kenaikan lebih dari 10 cm yang membuat lingkungan mereka tergenang air setiap hari. Panen ikan yang dulu setahun bisa tiga kali kini hanya satu kali, bahkan kadang gagal panen karena ikan hilang terseret air rob.

Banjir rob adalah salah satu dampak dari perubahan  iklim. Dilansir oleh indoprogress.com dalam artikel berjudul “Sejarah Perubahan Iklim Adalah Sejarah Sistem Kapitalis”, perubahan iklim terjadi karena pencemaran berat atmosfer bumi yang berakibat menurunnya kemampuan bumi mengontrol suhu udara dan memicu terjadinya berbagai bencana, termasuk banjir rob, badai, kekeringan, kebakaran hutan dan lainnya.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Pengelolaan dan Pelestarian Air dalam Perspektif Islam
  • Cuaca Ekstrem Pertanda Krisis Iklim Semakin Nyata
  • Belajar Mitigasi Banjir dari Kearifan Lokal Masyarakat Aceh
  • Ensiklik LaudatoSi Katolik dan Prinsip Mubadalah

Baca Juga:

Pengelolaan dan Pelestarian Air dalam Perspektif Islam

Cuaca Ekstrem Pertanda Krisis Iklim Semakin Nyata

Belajar Mitigasi Banjir dari Kearifan Lokal Masyarakat Aceh

Ensiklik LaudatoSi Katolik dan Prinsip Mubadalah

Pencemaran atmosfer bumi diakibatkan oleh pembongkaran dan pembakaran energi fosil serta perusakan hutan dan lahan, termasuk perusakan laut. Dampak perubahan iklim berkelindan dengan dampak akibat pembangunan skala besar seperti pembangunan infrastruktur skala besar misalnya jalan tol, reklamasi wilayah pesisir dan lainnya.

Banjir rob yang kini kerap terjadi telah berdampak besar terhadap keluarga dan perkampungan  nelayan, terutama terhadap para perempuan yang dimensi dampaknya beragam. Secara ekonomi banjir rob tak hanya menimbulkan permasalahan tentang rumah yang rusak akibat gelombang air. Namun banjir rob telah berdampak pada hasil tangkapan nelayan yang kemudian berpengaruh besar pada kehidupan perempuan nelayan.

Nelayan tradisional yang menggunakan perahu kecil tidak mampu melawan ganasnya gelombang tinggi ketika musim baratan. Inilah masa paceklik bagi nelayan yang harus mengandalkan uang tabungan jika ada, jika tidak mereka akan berhutang.

Pada saat musim angin timuran yang menandai datangnya musim kemarau adalah musim panen untuk nelayan. Pada saat itu ikan dan udang mulai muncul beserta fenomena gelombang tinggi dan angin kencang. Saat itulah nelayan harus jeli ketika melaut, sebab ketika melaut harus dipastikan cuacanya kondusif.

Namun tiga tahun terakhir mereka tak mengalami musim panen, yang dulu selalu mereka andalkan sebagai tabungan untuk biaya sekolah anak, untuk perbaikan rumah, perbaikan perahu dan alat tangkap lainnya yang rusak termakan usia termasuk bekal menghadapi masa paceklik. Setiap tahunnya nelayan harus dihadapkan pada masa tidak aman untuk melaut.

Tak hanya nelayan tangkap, petambak ikan dan petambak garam pun menuai hasil yang serupa. Banjir rob telah membuat lingkungan mereka terendam air dan hal ini sangat berpengaruh pada hasil panen tambak mereka. Ancaman gagal panen datang setiap saat.

Dampak banjir rob secara ekonomi sangat mempengaruhi kehidupan perempuan nelayan. Bagaimana tidak,  jika nelayan laki-laki tidak dapat melaut atau melaut tapi tak mendapatkan ikan maka perempuan nelayan tak dapat mengolahnya untuk dijual ataupun diolah menjadi olahan hasil laut seperti ikan pindang, ikan asin, atau yang lainnya.

Jika tidak melaut otomatis daur kerja nelayan akan berhenti, dan tak ada penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Dalam kondisi seperti ini, sebagian besar perempuanlah yang akan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dengan menjadi buruh informal atau pembantu rumah tangga bahkan tak jarang mereka harus berpisah dengan keluarga dengan menjadi buruh migran. Selain itu perempuan masih harus melakukan kerja  perawatan keluarga dan pengasuhan anak. Ini mengakibatkan beban kerja ganda bagi perempuan.

Jika mereka tak beruntung mendapat pekerjaan, perempuan juga yang terpaksa harus mendapatkan uang lewat utang, bisa ke keluarga atau tetangga yang kebetulan mampu bahkan ke rentenir untuk memenuhi kebutuhan harian. Tak jarang keluarga nelayan terjerat utang pada rentenir.

Banjir rob  tak hanya berdampak besar bagi ekonomi keluarga nelayan, namun juga berdampak besar secara fisik dan mental terhadap perempuan. Perempuan secara biologis memang berbeda dengan laki-laki. Perempuan bisa mengalami menstruasi, hamil, melahirkan, nifas dan menyusui sedangkan laki-laki tidak.

Akibat rob, wc dan penyaluran limbah tak terarah, sampah dan bangkai ikan berserakan, sehingga lingkungan menjadi kotor, kumuh dan berbau busuk. Air bersih menjadi sulit untuk didapat. Penyakit kulit seperti gatal dan berkudis menyerang siapa saja, anak-anak dan orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan.

Banjir rob juga berdampak pada kesehatan reproduksi perempuan. Tak jarang para perempuan juga mengalami keputihan atau gatal pada vagina karena air yang kotor. Bisa dibayangkan ketika perempuan mengalami peran biologisnya dengan lingkungan yang tergenang air akibat banjir rob. Rob tak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental pada perempuan. Mereka merasakan panik ketika air tiba-tiba datang dan mengenang. Selanjutnya perasaan cemas menghantui, tatkala kondisi ekonomi keluarga terganggu dan rumah rusak yang butuh biaya perbaikan.

Ada juga perempuan nelayan yang depresi sehingga membuatnya harus menahan rasa sakit akibat asam lambung yang kambuh setiap banjir rob datang. Krisis iklim memang berdampak besar pada semua makhluk hidup di bumi. Termasuk perempuan yang dimensi dampaknya beragam. []

Tags: Banjir RobPerempuan NelayanPerubahan Iklim
Indah Rahmasari

Indah Rahmasari

Ibu rumah tangga yang tinggal di Kertosono. Suka menulis dan sedang tertarik belajar tentang Ekofeminis. Saya bisa dihubunggi di [email protected]

Terkait Posts

Industri Halal

Pengembangan Industri Halal yang Ramah Lingkungan

4 Februari 2023
Hari Kanker Sedunia

Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker

4 Februari 2023
Satu Abad NU

Satu Abad NU:  NU dan Kebangkitan Kaum Perempuan 

3 Februari 2023
Pengelolaan Sampah

Bagaimana Cara Melakukan Pengelolaan Sampah di Pengungsian?

31 Januari 2023
Aborsi Korban Perkosaan

Ulama Bolehkan Aborsi Korban Perkosaan

31 Januari 2023
Pemakaman Muslim Indonesia

5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia dan Kontribusinya dalam Pelestarian Lingkungan Hidup

30 Januari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perempuan Miskin

    Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengembangan Industri Halal yang Ramah Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin
  • Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus
  • 5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam
  • Pengembangan Industri Halal yang Ramah Lingkungan
  • Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik

Komentar Terbaru

  • Indonesia Meloloskan Resolusi PBB tentang Perlindungan Pekerja Migran Perempuan - Mubadalah pada Dinamika RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, yang Tak Kunjung Disahkan
  • Lemahnya Gender Mainstreaming dalam Ekstremisme Kekerasan - Mubadalah pada Lebih Dekat Mengenal Ruby Kholifah
  • Jihad Santri di Era Revolusi Industri 4.0 - Mubadalah pada Kepedulian KH. Hasyim Asy’ari terhadap Pendidikan Perempuan
  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist