• Login
  • Register
Jumat, 12 Agustus 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Perempuan Nelayan Berjuang di Tengah Krisis Iklim

Banjir rob  tak hanya berdampak besar bagi ekonomi keluarga nelayan, namun juga berdampak besar secara fisik dan mental terhadap perempuan

Indah Rahmasari Indah Rahmasari
10/01/2022
in Publik
0
Putri Daopeyago

Putri Daopeyago

201
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kemarin dalam acara Sangkepan bersama perempuan nelayan yang tergabung dalam Kesatuan Perempuan Nelayan Indonesia (KPPI), saya mendengar cerita dari perempuan nelayan asal Kabupaten Batubara Sumatera Utara. Ia bercerita tentang banjir rob atau banjir akibat pasang air laut yang menimpanya. Ia mengenang kondisi kampungnya yang dulu jauh beda dengan sekarang.

Dulu air rob hanya datang satu kali dalam setahun dan hanya mengenang halaman rumahnya, waktu datangnya pun bisa diperkirakan. Namun sejak tahun 2003, air rob hampir tiap hari datang. Air rob tak hanya mengenang di halaman namun juga masuk dalam rumah yang ketinggiannya setiap tahun meningkat, bahkan sekarang bisa mencapai 90 cm.

Air akan mengenang dalam rumah selama 3 sampai 4 jam dengan kandungan senyawa yang menyebabkan korosi pada perkakas rumah tangga. Sedangkan di luar rumah, air akan mengenang selama beberapa hari dengan sampah dan limbah ikan yang berbau busuk. Kini garis pantai sudah tak terlihat, halaman rumah para nelayan sudah bersatu dengan pantai.

Selanjutnya perempuan nelayan asal Demak Jawa tengah juga menuturkan cerita mengenaskan akibat banjir rob. Setiap tahun air rob mengalami kenaikan lebih dari 10 cm yang membuat lingkungan mereka tergenang air setiap hari. Panen ikan yang dulu setahun bisa tiga kali kini hanya satu kali, bahkan kadang gagal panen karena ikan hilang terseret air rob.

Banjir rob adalah salah satu dampak dari perubahan  iklim. Dilansir oleh indoprogress.com dalam artikel berjudul “Sejarah Perubahan Iklim Adalah Sejarah Sistem Kapitalis”, perubahan iklim terjadi karena pencemaran berat atmosfer bumi yang berakibat menurunnya kemampuan bumi mengontrol suhu udara dan memicu terjadinya berbagai bencana, termasuk banjir rob, badai, kekeringan, kebakaran hutan dan lainnya.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • 5 Alasan Persoalan Sampah Wajib Disuarakan Gerakan Perempuan
  • Mari Kita Bersatu, Wujudkan Kualitas Udara Bersih
  • Bagaimana Cara Mengelola Sampah Menjadi Rupiah?
  • Ihya-ul Mawat dan Penyelamatan Lahan Kritis

Baca Juga:

5 Alasan Persoalan Sampah Wajib Disuarakan Gerakan Perempuan

Mari Kita Bersatu, Wujudkan Kualitas Udara Bersih

Bagaimana Cara Mengelola Sampah Menjadi Rupiah?

Ihya-ul Mawat dan Penyelamatan Lahan Kritis

Pencemaran atmosfer bumi diakibatkan oleh pembongkaran dan pembakaran energi fosil serta perusakan hutan dan lahan, termasuk perusakan laut. Dampak perubahan iklim berkelindan dengan dampak akibat pembangunan skala besar seperti pembangunan infrastruktur skala besar misalnya jalan tol, reklamasi wilayah pesisir dan lainnya.

Banjir rob yang kini kerap terjadi telah berdampak besar terhadap keluarga dan perkampungan  nelayan, terutama terhadap para perempuan yang dimensi dampaknya beragam. Secara ekonomi banjir rob tak hanya menimbulkan permasalahan tentang rumah yang rusak akibat gelombang air. Namun banjir rob telah berdampak pada hasil tangkapan nelayan yang kemudian berpengaruh besar pada kehidupan perempuan nelayan.

Nelayan tradisional yang menggunakan perahu kecil tidak mampu melawan ganasnya gelombang tinggi ketika musim baratan. Inilah masa paceklik bagi nelayan yang harus mengandalkan uang tabungan jika ada, jika tidak mereka akan berhutang.

Pada saat musim angin timuran yang menandai datangnya musim kemarau adalah musim panen untuk nelayan. Pada saat itu ikan dan udang mulai muncul beserta fenomena gelombang tinggi dan angin kencang. Saat itulah nelayan harus jeli ketika melaut, sebab ketika melaut harus dipastikan cuacanya kondusif.

Namun tiga tahun terakhir mereka tak mengalami musim panen, yang dulu selalu mereka andalkan sebagai tabungan untuk biaya sekolah anak, untuk perbaikan rumah, perbaikan perahu dan alat tangkap lainnya yang rusak termakan usia termasuk bekal menghadapi masa paceklik. Setiap tahunnya nelayan harus dihadapkan pada masa tidak aman untuk melaut.

Tak hanya nelayan tangkap, petambak ikan dan petambak garam pun menuai hasil yang serupa. Banjir rob telah membuat lingkungan mereka terendam air dan hal ini sangat berpengaruh pada hasil panen tambak mereka. Ancaman gagal panen datang setiap saat.

Dampak banjir rob secara ekonomi sangat mempengaruhi kehidupan perempuan nelayan. Bagaimana tidak,  jika nelayan laki-laki tidak dapat melaut atau melaut tapi tak mendapatkan ikan maka perempuan nelayan tak dapat mengolahnya untuk dijual ataupun diolah menjadi olahan hasil laut seperti ikan pindang, ikan asin, atau yang lainnya.

Jika tidak melaut otomatis daur kerja nelayan akan berhenti, dan tak ada penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Dalam kondisi seperti ini, sebagian besar perempuanlah yang akan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dengan menjadi buruh informal atau pembantu rumah tangga bahkan tak jarang mereka harus berpisah dengan keluarga dengan menjadi buruh migran. Selain itu perempuan masih harus melakukan kerja  perawatan keluarga dan pengasuhan anak. Ini mengakibatkan beban kerja ganda bagi perempuan.

Jika mereka tak beruntung mendapat pekerjaan, perempuan juga yang terpaksa harus mendapatkan uang lewat utang, bisa ke keluarga atau tetangga yang kebetulan mampu bahkan ke rentenir untuk memenuhi kebutuhan harian. Tak jarang keluarga nelayan terjerat utang pada rentenir.

Banjir rob  tak hanya berdampak besar bagi ekonomi keluarga nelayan, namun juga berdampak besar secara fisik dan mental terhadap perempuan. Perempuan secara biologis memang berbeda dengan laki-laki. Perempuan bisa mengalami menstruasi, hamil, melahirkan, nifas dan menyusui sedangkan laki-laki tidak.

Akibat rob, wc dan penyaluran limbah tak terarah, sampah dan bangkai ikan berserakan, sehingga lingkungan menjadi kotor, kumuh dan berbau busuk. Air bersih menjadi sulit untuk didapat. Penyakit kulit seperti gatal dan berkudis menyerang siapa saja, anak-anak dan orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan.

Banjir rob juga berdampak pada kesehatan reproduksi perempuan. Tak jarang para perempuan juga mengalami keputihan atau gatal pada vagina karena air yang kotor. Bisa dibayangkan ketika perempuan mengalami peran biologisnya dengan lingkungan yang tergenang air akibat banjir rob. Rob tak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental pada perempuan. Mereka merasakan panik ketika air tiba-tiba datang dan mengenang. Selanjutnya perasaan cemas menghantui, tatkala kondisi ekonomi keluarga terganggu dan rumah rusak yang butuh biaya perbaikan.

Ada juga perempuan nelayan yang depresi sehingga membuatnya harus menahan rasa sakit akibat asam lambung yang kambuh setiap banjir rob datang. Krisis iklim memang berdampak besar pada semua makhluk hidup di bumi. Termasuk perempuan yang dimensi dampaknya beragam. []

Tags: Banjir RobPerempuan NelayanPerubahan Iklim
Indah Rahmasari

Indah Rahmasari

Ibu rumah tangga yang tinggal di Kertosono. Suka menulis dan sedang tertarik belajar tentang Ekofeminis. Saya bisa dihubunggi di indahr69@gmail.com

Terkait Posts

Merawat Lingkungan

Merawat Lingkungan dan Menjaga Bangsa Ini Sama Pentingnya

11 Agustus 2022
Dakwah Wali Songo

Keterlibatan Perempuan dalam Kesuksesan Dakwah Wali Songo

9 Agustus 2022
Film Horor

Logika Ekonomi Hantu Perempuan di Balik Film-film Horor Indonesia

9 Agustus 2022
Dunia Kerja

Mengenal Istilah Extend di Dunia Kerja, dan Payung Hukum yang Menaunginya

8 Agustus 2022
Udara Bersih

Mari Kita Bersatu, Wujudkan Kualitas Udara Bersih

6 Agustus 2022
Moderasi Beragama

Mediasi Moderasi Beragama; Dari Ruang Kelas ke Ruang Publik

6 Agustus 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jilbabisasi Paksa

    Jilbabisasi Paksa: Ketika Menutupi, Sebenarnya Mengekspos

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Laki-Laki jadi Seksi Konsumsi, Lalu Perempuan Seksi Perlengkapan, Mengapa Tidak?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Lingkungan dan Menjaga Bangsa Ini Sama Pentingnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menilik Batasan Syahwat Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Konsep Kaffah Dalam Perkawinan Menurut Bu Nyai Badriyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Benteng Kelanggengan Dalam Perkawinan
  • Ketika Laki-Laki jadi Seksi Konsumsi, Lalu Perempuan Seksi Perlengkapan, Mengapa Tidak?
  • Kesetaraan Dalam Beragama
  • Jilbabisasi Paksa: Ketika Menutupi, Sebenarnya Mengekspos
  • Pandangan Islam dan Hukum Positif Tentang Perjanjian Perkawinan (3)

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist