Mubadalah.id – Perjalanan rombongan Amirul Hajj Indonesia adalah perjalanan dalam rangka khidmatul hujjaj dengan berkah dapat berhaji dan beribadah di tanah suci. Perjalanan yang sangat membahagiakan tentu saja. Khidmatul Hujjaj Syarafun Lana (melayani jamaah haji ada kehormatan bagi kami). Gusmen (Menteri Agama RI, red.) mengingatkan bahwa perjalanan kami utamanya untuk khidmatul Hujjaj. Melayani jamaah haji. Bukan menjadi jamaah yang dilayani.
Khidmah yang bagaimana? Sebagai anggota rombongan, tugas kami adalah, pertama mendampingi Amirul Hajj (Mentri Agama RI), wakil dan sekretaris dalam kunjungan kerja selama di Arab Saudi. Kedua, memberikan saran dan masukan kepada Amirul Hajj, dan ketiga, memberikan saran dan masukan untuk bahan laporan pelaksanaan tugas kepada Amirul Hajj.
Nah, tugas Amirul Hajj yang menjadi penanggung jawab utama bagi 210 ribu lebih jamaah haji Indonesia (30 persen lebih lansia) sendiri sungguh tidak ringan, yakni pertama, memimpin misi haji Indonesia di Arab Saudi. Kedua, melakukan kordinasi denga pihak-pihak terkait dalam penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi.
Lalu ketiga, melakukan pertemuan dengan instansi terkait di Arab Saudi. Keempat, melakukan pembinaan dan pengendalian penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi. Kelima, melakukan peninjauan fasilitas layanan jamaah haji di Arab Saudi.
Keenam, Memberikan arahan dan masukan kepada seluruh petugas haji Indonesia di Arab Saudi. Ketujuh, memberikan bimbingan dan konsultasi kepada jamaah haji, memimpin rapat-rapat kordinasi di Arab Saudi. Kesembilan, memimpin pelaksanaan khutbah wukuf. Kesepuluh, melakukan evaluasi kegiatan penyelenggaraan ibadah haji.
Even Paling Akbar di Dunia
Penyelenggaraan ibadah haji adalah super even yang paling akbar di dunia. Lebih 6 juta orang asing berkumpul dan tinggal dalam waktu lebih dua bulan, terus bergerak, dan selama 3 hari bergerak serentak (ibadah Armuzna). Manusianya sangat beragam.
Semua perlu pelayanan. Mulai transporasi, akomodasi, konsumsi, kesehatan, hingga bimbingan ibadah dan konsultasi. Sungguh memerlukan pengorganisasian dan manejemen tingkat tinggi. Dzahiran wa bathinan.
Rombongan Amirul Hajj tahun ini terdiri dari 13 orang dan dua pejabat Kemenag yg mengurusi sekretariat. Rombongan Amirul Hajj ini representasi dari berbagai Ormas Islam, Kementerian dan lembaga-lembaga Pemerintah yang terkait langsung dengan penyelenggaraan haji.
Kami berangkat dua gelombang. Yang pertama berangkat tgl 19 Juni. Ada Gusmen Yaqut Cholil Qoumas sbg Amirul Hajj, Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid (PBNU) naibnya, dan Habib Ali Hasan Al Bahar (UIN Jakarta) sekretarisnya. Dua orang yg cekatan dari Kemenag juga menyertai. Pak Sidik Sisdiyanto dan bu Anna Hasbie.
10 orang yang lain berangkat di rombongan kedua tgl 21 Juni bersama pak Wamenag. 10 orang itu adalah KH Muhammad Saad Ibrahim (PP Muhammadiyah/ Naib), Prof Noor Achmad (MUI, anggota), mbak Alissa Wahid (BKM, anggota), pak Fadhlul Imansyah (BPKH, anggota).
Lalu, saya Badriyah Fayumi (KUPI, anggota), Bu Indah Pertiwi Nataprawira (KB PII, anggota), mas Juri Ardiyantoro (KSP, Anggita), pak Machhendra Setyo Atmaja (Kemenko PMK, anggota), pak Sundoyo Senen Wirowaridin (Kemenkes, anggota) dan pak Cecep Kurniawan (Kemenhub, anggota).
Tiga Orang Perempuan Amirul Hajj
Sebelum berangkat kami ngobrol santai di ruang Bima VIP Bandara dan berfoto bareng sesaat sebelum naik pesawat. Supaya tidak terlupa, kami tiga orang perempuan Amirul Hajj pertama dalam sejarah perhajian Indonesia, berfoto juga. Siapa tahu suatu saat nanti ada yang menulis sejarah perempuan dalam perhajian Indonesia. Foto santai ini bisa bicara.
Sampai Jeddah kami singgah sejenak di Daker Bandara King Abdul Aziz. Petugasnya ramah-ramah. Kami duduk dan ngobrol rileks. Tentang penyelenggaraan haji dan sapa-sapa pribadi. Lalu foto lagi. Lanjut ke Wisma Haji Jeddah yang nyaman dan tenang. Istirahat sejenak. Jam 9 malam menuju Makkah dengan pakaian ihram.
Tengah malam menunaikan umrah hingga selesai pas adzan Shubuh. Kembali ke Wisma Daker Makkah, saya milih nyuci pakaian dan menata barang. Tidak berani tidur. Takut kepulasan. Karena jam 10 pagi kami terjadual rapat dengan Amirul Hajj dan penyelenggara haji dari Kemenag dengan berbagai unsurnya. Di rapat ini kami mendengar laporan dari berbagai unsur PPIH, memberikan respon dan saran. Habis rapat kami foto bersama lagi.
Hari keberangkatan dan hari pertama di tanah suci berlalu dengan selamatnya perjalanan, lancarnya ibadah umroh, serta cukup jelasnya gambaran tentang fakta dan persoalan penyelenggaraan ibadah haji dan kondisi jamaah haji yang dilaporkan dan dibahas dalam rapat kordinasi. Alhamdulillah. (bersambung)
Makkah, 8 Dzulhijjah 1444 H.