• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Qira’ah Mubadalah Tidak Pernah Menyalahkan Teks

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
25/01/2019
in Aktual
0
Mubadalah tidak pernah menyalahkan teks

Mubadalah tidak pernah menyalahkan teks

43
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Mubadalah mampu menjawab bagaimana cara membangun relasi antar manusia untuk menjadi sehat. Baik relasi relasi pribadi, domestik, maupun publik. Dalam membangun relasi tersebut, perspektif Mubadalah tidak pernah menyalahkan teks, bahkan teks-teks yang dianggap misoginis sekalipun.

“Tidak ada ungkapan-ungkapan yang menyalahkan ayat al-Qur’an dan hadis, teks fiqh dan lainnya. Itu tidak ada,” kata Kepala Kantor Urusan Agama (KUA), H. Zudi Nurmanto saat bedah buku Qira’ah Mubaadalah di SMK Ma’arif Wonosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu 20 Januari 2019.

Dalam Qira’ah Mubaadalah, lanjut Zudi, yang diubah adalah paradigma, cara berpikir, cara pandang dan cara baca, bukan mengubah atau menyalahkan teksnya.

“Ternyata kita bisa memahami teks dengan tanpa menyalahkan teks. Tetapi dengan pespektif yang membawa kenyamanan,” lanjutnya.

Zudi mengungkapkan, teks al-Qur’an yang diturunkan di Arab berada pada kondisi sosial budaya yang mendiskrimasi terhadap perempuan. Maka tidak sedikit ayat al-Qur’an yang menyudutkan perempuan.

Baca Juga:

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

Misalnya, perempuan digambarkan sebagai barang bukan sebagai orang. Artinya, dia bisa diwariskan dan bisa diperjualbelikan.

Itulah kenapa di dalam sebuah keluarga, kehadiran seorang perempuan di Arab pada masa pra-Islam disambut dengan sedih. Raut muka yang tadinya ceria berubah menjadi marah besar. Kehadiran perempuan berarti beban keluarga menjadi bertambah.

“Kondisi ini disebut dengan kondisi feodal artinya siapa yang punya modal maka dia yang berkuasa. Dalam kondisi ini perempuan diposisikan sebagai yang menghalangi bagi orang yang mempunyai modal. Akhirnya lahirnya seorang perempuan di masyakarat itu banyak memberikan beban,” ungkapnya.

Zudi menuturkan, pembacaan teks ayat akan melahirkan perilaku yang berbeda. Jika keliru maka yang akan terjadi perempuan akan selalu didiskriminasi seperti yang terjadi sebelum Islam datang.

Hal itulah yang menyebabkan budaya patriakhal mengakar kemana-mana. Sebuah budaya dimana laki-laki sebagai pusat peradaban sementara perempuan menjadi subordinat dan terpinggirkan.

“Qira’ah Mubadalah ini diharapkan akan melahirkan kenyamanan dan pesan Islam rahmatan lil ‘alamin,” pungkasnya. (RUL)

Tags: cara pandangfeodalHaditsislamkeluargaKesalinganlaki-lakiMubadalahparadigmaperempuanqiroah mubadalahQuran
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?
  • Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID