• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Respon Islam Terkait Kasus Pencabulan Anak

Realitas di dalam kehidupan kita masih belum ada ruang yang aman bagi anak-anak. Sehingga menjadi wajar jika anak-anak kita masih berada dalam lingkaran kekerasan.

Abdullah Faqih Abdullah Faqih
23/06/2023
in Keluarga
0
Pencabulan Anak

Pencabulan Anak

599
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Baru-baru ini, kasus pencabulan terhadap anak kembali terjadi, kasus ini menimpa seorang anak perempuan berusia 8 tahun yang dicabuli oleh ayah dan kakeknya.

Seperti dalam unggahan video Instagram Kompas TV menyebutkan, kasus pencabulan itu sudah sejak lama sang ayah lakukan kepada anak perempuanya. Dalam laporan Kompas TV, sang ayah melakukan perbuatan keji itu sejak bulan Oktober 2022. Sedangkan si kakek mencabuli cucunya itu mulai 10 Juni 2023.

Kasus pencabulan yang terjadi di Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba, Sumatera Utara itu akhirnya terbongkar melalui laporan sang anak kepada bibinya. Akibat perbuatannya, si ayah dan kakek terancam mendapatkan hukuman 20 tahun penjara.

Dari kasus pencabulan yang sangat keji itu, bagi saya, telah menyadarkan kepada kita semua bahwa masih belum ada ruang yang aman bagi anak. Mereka masih terus menjadi sasaran objek kekerasan dari orang yang ada di sekililing mereka. Termasuk di dalam rumah sekalipun, anak masih menjadi sasaran kekerasan dari keluarganya. Dan tidak jarang pelakunya adalah ayah dan kakeknya sendiri.

Jika merujuk data dari Komisi Nasional Perempuan (Komnas Perempuan) mencatat pada tahun 2023 ada sebanyak 457.895 kasus kekerasan yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Dari angka tersebut, tercatat ada sekitar 140 di antaranya kasus kekerasan terhadap anak perempuan.

Baca Juga:

Tafsir Sakinah

Kasus Francisca Christy: Ancaman Kekerasan di Era Digital itu Nyata !!!

Islam Menolak Kekerasan, Mengajarkan Kasih Sayang

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

Dari data tersebut, artinya realitas di dalam kehidupan kita masih belum ada ruang yang aman bagi anak-anak. Sehingga menjadi wajar jika anak-anak kita masih berada dalam lingkaran kekerasan.

Selain belum ada ruang aman bagi anak, di dalam kehidupan di keluarga pun masih belum ada pengetahuan terkait pola asuh, pendidikan, pemberian hak anak, dan perhatian dari para orang tua kepada anaknya.

Sehingga hal ini lah yang menjadi salah satu penyebab kenapa sebagian orang tua, terutama ayah belum bisa menjaga, melindungi, dan mengasuh anak-anaknya dengan baik.

Ajaran Islam

Di dalam ajaran Islam, seperti dikutip dalam buku Perempuan bukan Makhluk Domestik karya Kiai Faqihuddin Abdul Kodir, anak adalah mereka yang secara tubuh, mental, dan intelektual masih belum matang. Sehingga memerlukan perhatian khusus dari keluarga, masyarakat, dan negara.

Maka dari itu, sebagai orang tua, terutama ayah, sebaiknya untuk bisa memberikan perhatian, kasih sayang, keamanan, dan pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Bukan justru menjadikan anak sebagai pelampiasan seksualnya.

Selain itu, dalam memberikan penyadaran kepada para orang tua tentang tugas mereka dalam menjaga, melindungi dan mengasuh anak, keduanya juga mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya.

Dalam memberikan pendidikan yang terbaik, ada lima pola pendidikan anak sesuai ajaran Islam, seperti yang saya kutip di dalam buku Parenting With Love, karya Maria Ulfah Anshor. Berikut lima pendidikan anak sesuai ajaran Islam:

Pertama, menjadi orangtua merupakan bentuk tanggung jawab manusia kepada Tuhan. Allah telah memberikan anugerah dan amanah besar kepada kita. Sudah seyogianya  menjaga dan merawat anak-anak kita untuk menjadi tali penyambung dalam menegakkan agama Allah, untuk menyerukan kebaikan (amar ma’ruf) dan menghindari serta mencegah hal-hal yang merusak (munkar).

Kedua, dalam mewujudkan amanah dari Allah, orangtua mempunyai tanggung jawab yang wajib terpenuhi yang menjadi hak anak sebagai manusia seutuhnya, berupa kasih sayang, tuntunan, pendidikan, dan kehidupan yang baik untuk anak-anak.

Ketiga, orangtua hendaknya menjadi guru dan teman, serta teladan dalam memberikan contoh secara teori dan praktik dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana apa yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. terhadap keluarga dan anak-anaknya.

Merawat dan Mendidik Anak

Keempat, dalam merawat dan mendidik anak, orangtua tidak boleh melakukan tindakan-tindakan yang masuk masuk kategori sebagai tindak kekerasan kepada anak.

Karena itu, jika ada orangtua mengabaikannya, berarti mereka tidak dapat menjaga amanah yang telah Allah berikan. Pun juga orang tua, telah melanggar hukum nasional dan internasional yang telah menjadi kesepakatan dunia terhadap penghargaan martabat anak.

Kelima, perlindungan terhadap hak anak menjadi tanggung jawab bersama antara orangtua, masyarakat, dan negara, yaitu menjamin bahwa setiap anak dapat tumbuh kembang secara optimal di lingkungannya masing-masing.

Oleh sebab itu, melalui lima pola pendidikan anak ini, semoga dapat memberikan penyadaran bahwa tanggung jawab besar orang tua adalah dengan melindungi, merawat, mendidik, mangasuh, dan menyayangi anak-anak.

Dengan begitu, anak-anak akan tumbuh menjadi anak yang sehat, pintar, cerdas dan membanggakan kedua orang tuanya. Sehingga hal ini akan membuat orang tua memiliki kesadaran soal tanggung jawabnya. Dan anak akan bahagia karena seluruh haknya bisa ia rasakan.

Dan yang paling inti adalah anak akan terhindar dari berbagai kekerasan seksual. Termasuk pencabulan yang ayah dan kakeknya seperti kasus di atas. []

Tags: anakislamkasuspencabulanrespon
Abdullah Faqih

Abdullah Faqih

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesai (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Marital Rape

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

2 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Peran Ibu

Peran Ibu dalam Kehidupan: Menilik Psikologi Sastra Di Balik Kontroversi Penyair Abu Nuwas

1 Juli 2025
Geng Motor

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

29 Juni 2025
Keluarga Maslahah

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

28 Juni 2025
Sakinah

Apa itu Keluarga Sakinah, Mawaddah dan Rahmah?

26 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Boys Don’t Cry

    Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu
  • Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID