Mubadalah.id – Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) akhirnya resmi disahkan menjadi undang-undang oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dalam rapat paripurna, pada hari ini, Selasa, 12 April 2022. (Baca: Sudahi Pemaksaan Perkawinan pada Perempuan! Tidak Ada Toleransi bagi Kekerasan Terhadap Perempuan)
“Apakah Rancangan Undang-Undang tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) dapat disetujui untuk disahkan menjadi undang-undang?,” kata Ketua DPR RI, Puan Maharani, selaku pimpinan rapat, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV.
Mendengar pertanyaan itu, para peserta rapat menjawab secara serentak “setuju”, dan kemudian diikuti ketukan palu, sebagai tanda persetujuan.
Dengan disahkan RUU TKPS menjadi undang-undang, Anggota Majlis Musyawarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (MM KUPI), Nur Rofiah menyampaikan, RUU TPKS menjadi payung hukum yang memberikan perlindungan dan keamanan bagi perempuan korban kekerasan.
“RUU TPKS ini sangat dibutuhkan oleh perempuan untuk melindungi dan memberikan rasa aman,” kata Nur Rofiah.
Lebih lanjut, Pendiri Ngaji Keadilan Gender Islam (KGI) itu menyebutkan bahwa RUU TPKS sudah sejalan dengan ajaran agama Islam.
Karena di dalam RUU TPKS, menurut Nur Rofiah, bisa menjamin kehidupan perempuan agar mereka bisa hidup aman dan terlindungi dari tindak kekerasan seksual.
“Kalau dalam Islam, RUU TPKS ini adalah tujuan Islam, untuk mewujudkan sistem kehidupan yang menjadi anugerah bagi semesta termasuk bagi perempuan,” tukasnya. []