Mubadalah.id – Sayyidah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qusay al Qurasyiyah. Garis keturunan Qusay melahirkan Bani Hasyim, yang dari garis keturunan inilah Nabi Muhammad Saw terlahir. Sayyidah Khadijah Al-Kubra adalah istri pertama Nabi Muhammad Saw, orang pertama yang mengimani risalah Nabi. P
Perempuan terkaya di Kota Mekah melalui perniagaannya, memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mengelola perdagangannya di tengah persaingan yang sangat ketat. Ia juga orang terpandang, terhormat, mulia, memiliki sifat-sifat terpuji, berjiwa sosial, toleransi, pemberani, dan dihormati serta disegani oleh masyarakat. Tidak akan habis untaian kata apapun yang bisa menggambarkan keagungan dari Sayyidah Khadijah Al-Kubra secara sempurna.
Izinkan saya untuk sedikit menceritakan Sayyidah Khadijah yang jika saya jabarkan secara penuh bagaikan samudra yang di dalamnya mengandung mutiara hikmah kehidupan. Kisah ini bisa menjadi rujukan atau motivasi bagi perempuan secara umum dalam menjalani kehidupan yang fana ini.
Air mata seakan tidak mau berhenti menetes ketika membaca dan memahami kisah-kisah beliau dalam menemani sekaligus berkorban demi dakwah Rasulullah Saw. Hingga akhir hayatnya, beliau masih memikirkan apa yang bisa diberikan untuk keberlangsungan dakwah Kanjeng Nabi Muhammad Saw dalam menyebarkan Islam.
Peran Sayyidah Khadijah
Dorongan dan semangat selalu ia berikan kepada Nabi Muhammad Saw dalam menyebarkan ajaran Islam. Awal masa kenabian suaminya tertandai dengan turunnya wahyu pertama melalui Malaikat Jibril ketika Nabi sedang khalwat di Gua Hira.
Sesampainya di rumah, Nabi Muhammad demam, gelisah, cemas, dan khawatir karena sosok Malaikat Jibril mendatanginya dengan membawa wahyu pertama yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5. Dengan kecerdasan intelektualnya, istri Nabi ini mampu menangkap maksud atas kejadian yang suaminya lalui.
Dan dengan kecerdasan emosionalnya, ia mampu menenangkan Nabi Muhammad dari segala kegelisahan. Untuk lebih menguatkan, Khadijah bertanya kepada pamannya yang pandai dan bijaksana bernama Waraqah bin Naufal atas peristiwa itu.
Dalam bidang materil, Sayyidah Khadijah memberikan dukungan secara penuh kepada Nabi Muhammad. Ketika Nabi mendapat tekanan ekonomi,istri Nabi ini memberikan seluruh hartanya untuk keperluan dakwah suaminya sekaligus menyantuni kebutuhan umat muslim.
Tidak tanggung-tanggung, harta Sayyidah Khadijah habis ia hibahkan untuk kepentingan Islam. Sumbangsih yang Sayyidah Khadijah lakukan adalah bentuk pengabdian yang luar biasa terhadap suami, agama, dan Allah Swt. Hal itulah yang menjadikannya perempuan agung yang berada di sisi Rasulullah Saw. Bahkan hingga beberapa tahun silam setelah wafatnya, Nabi tidak menikah lagi.
Dukungan terhadap Umat Islam
Di tengah masyarakat, Sayyidah Khadijah memberikan dorongan dan dukungan spiritual kepada umat muslim untuk senantiasa memiliki keteguhan hati serta kesabaran dalam menghadapi tantangan dan cobaan dari kaum kafir seperti pemboikotan ekonomi dan pengisolasian. Selain itu, ia juga mengajarkan perintah agama melalui keteladanannya seperti menjenguk orang sakit atau yang terkena musibah dan lain sebagainya.
Suri tauladan yang Al-Kubra ajarkan ini selaras dengan misi keagamaan yang dibawa Nabi. Sebagai ummul mu’minin Sayyidah Khadijah mampu mengangkat derajat seorang perempuan atas nama kaum ibu dan istri serta segala perangainya yang sangat mulia sebagai seorang perempuan.
Pada saat masa pemboikotan kaum kafir Quraisy, Sayyidah Khadijah memberikan kepingan-kepingan emas kepada Ali bin Abi Thalib untuk ia belikan air minum. Kemudian air minum itu mereka bagikan kepada kaum mukmin dan keluarganya.
Teladan yang yang Tak Pernah Lekang
Masih banyak lagi kebaikan-kebaikan yang ia lakukan, dan tidak bisa saya jelaskan satu persatu karena keterbatasan pengetahuan dan pemahaman saya. Bukan hanya harta benda, melainkan seluruh waktu, tenaga, pikiran, dan keikhlasan Sayyidah Khadijah untuk membela cita-cita dan misi dakwah Nabi Muhammad Saw.
Segala kiprah dan peran Sayyidah Khadijah tidak hanya diakui oleh masyarakat dari masa ke masa. Namun Allah Swt juga mengakuinya bahkan menghadiahkan surga dengan segala keindahannya yang sudah dikabarkan secara langsung melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw.
Sayyidah Khadijah Al-Kubra adalah perempuan agung di sisi Rasulullah Saw yang mencurahkan seluruh hidupnya untuk kepentingan Islam melalui dakwah Nabi. Dengan segala kemuliaannya, maka sudah menjadi keharusan bagi perempuan zaman sekarang untuk meneladani kehidupannya. Walau sekecil apapun hikmah yang bisa kita ambil serta terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Lahal fatikhah. []