• Login
  • Register
Sabtu, 14 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Senyum dari Jok Motor : Interaksi Difabel Dengan Dunia Kerja

Kerja keras yang telah penyandang disabilitas lakukan dengan inheren menyajikan pesan bahwa manusia adalah makhluk yang bermartabat.

Achmad Sofiyul Achmad Sofiyul
13/06/2025
in Pernak-pernik
0
Difabel

Difabel

1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id –  Beberapa malam lalu, saya menjadi saksi bahwa Jogja adalah kota yang berkebudayaan dan sangat hangat terhadap perjuangan orang orang yang luar biasa. Perjuangan dunia kerja yang carut marut ini, teman difabel masih berjuang dalam bertahan untuk hidup. Merekalah orang yang luar biasa.

Difabel yang sering mendapat stigma keterbatasan kemampuan itu membuktikan tegarnya hidup dengan hanya senyuman. Tepat di pangkalan Ojol Grab di sekitar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, saya melihat 4 (1 cewek 3 cowok) teman disabilitas sedang menjemput rezeki.

Seperti umumnya, menjadi ojol sudah pasti menunggu orderan sambil nongkrong bareng sejawatnya. 4 orang difabel itu dengan raut wajah sumringah bak tanpa beban. Senyum dan ketawanya menarik orang sekitar memperhatikan kebahagiaannya.

Saya kurang tau persis kategori apa 4 penyandang disabilitas tersebut, namun yang paling pasti mereka berinteraksi dan komunikasi dengan jari yang berwibawa itu. Salah satu yang saya lihat adalah stiker yang ada pada 1 orang yang pergi menjemput customer, bagian belakang helm nya terpampang stiker gambar telinga yang bertuliskan “Tuli”.

Cerita singkat itu mengantarkan saya kepada pemahaman bahwa dunia kerja merupakan kesempatan bagi ia yang mau bekerja. Namun, pemerataan kebutuhan dan aksesibilitas apakah telah sepadan? Bagaimana dengan dunia kerja bagi penyandang disabilitas? Kalau kata Cak Fuad “Zaman rekoso, sing gak difabel wae susah golek kerjo, opo meneh sing difabel ”

Baca Juga:

Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Menggali Fikih Ramah Difabel: Warisan Ulama Klasik yang Terlupakan

Menjemput Rezeki Tanpa Diskriminasi: Cara Islam Memandang Difabel di Dunia Kerja

Kerja dan Kemandirian di Atas Roda

Salah satu alternatif dunia kerja bagi difabel adalah mandiri di atas roda, yapss betul, menjadi Ojek Online Grab. Roda dua, yang terlihat selalu bersandingan dengan aspal ditangan penyandang disabilitas ia menjadi  poros kehidupan.

Demikian karena fakta mengatakan bagi banyak difabel masuk ke dunia kerja formal dan konvensional menjadi tantangan besar. Mulai dari faktor yang belum inklusif, proses rekruitmen yang diskriminatif, hingga asumsi bahwa keterbatasan fisik merupakan keterbatasan kemampuan.

Rentang waktu 2 tahun (2017-2019) grafik berdasarkan capaian Pendidikan mengatakan, penyandang disabilitas SMA Se-derajat mayoritas bekerja dengan usaha sendiri dan terbantu oleh buruh tidak tetap. Dan Diploma, S1, S2 dan S3 bekerja sebagai buruh/karyawan serta pegawai.

Hal itu merepresentasikan kemandirian penyandang disabilitas dalam hidup, tapi negara jarang meliriknya.  Meskipun menjadi ojol adalah suatu alternatif, tapi teman difabel acapkali menelan kepahitan, misalkan : sering mendapat diskriminasi dari pelanggan, sengaja melakukan pembatalan pesanan, dan rating rendah.

Lagi-lagi memang betul kata Cak Fuad :

“Persoalan inti penyandang disabilitas adalah faktor lingkungan dan sikap masyarakat kepadanya. Karena paradigma negatif yang selalu hadir kerap berkembangbiak sehingga menimbulkan stigma serta tindakan yang merugikan. Oleh karena itu, paradigma disabilitas secara sosial sudah saatnya dikonstruksikan.”

Alih-alih kerja mandiri, terselip pertanyaan, semua orang juga bisa mandiri, lain lagi dengan teman difabel. Saya rasa lebih membutuhkan aksesibilitas dan mobilitas yang memadai. Maka pertanyaannya sejauh mana dunia kerja peduli dengan penyandang disabilitas? Sementara kuota tenaga kerja disabilitas hanya 1% swasta dan 2% BUMN.

Di Balik Senyum itu, Ada Harapan

Senyum dari jok motor itu saya rasa bukan basa-basi. Bagi saya itu adalah senyum dari orang-orang yang terus jatuh, bangkit, tumbuh, dan melaju ke depan untuk lanjut. Kerja keras yang telah penyandang disabilitas lakukan dengan inheren menyajikan pesan bahwa manusia adalah makhluk yang bermartabat. Karena martabat itu bersifat mulia, maka tindakan karitatif selayaknya dihindari.

Senyum, selain itu sunnah, ia juga bernilai harapan bagi difabel. Dengan roda dua penyandang disabilitas berdikari, harapan-harapan yang muncul sering menyelimutinya, tidak lain harapan ini tanpa mengandung unsur belas kasihan, tapi lebih ke aspek sosial dan humanisme.

Seperti harapan untuk diterima sebagai manusia yang utuh dalam dunia kerja, juga harapan untuk mandiri dengan menikmati fasilitas yang aksesibel terhadapnya, serta harapan untuk dunia yang inklusif.

Jadi, dunia pekerjaan hari ini memang tidak baik-baik saja. Namun ada manusia yang memperjuangkan hidup, hak, dan jaminan sosialnya lebih ekstra. Betul, mereka adalah teman Difabel. Semoga stigma buruk yang selalu tertuju pada difabel akan musnah, dunia pekerjaan yang memadai, lingkungan sosial jadi lebih inklusif, dan kesadaran diri untuk bangkit bagi penyandang disabilitas adalah hal penting. []

Tags: bekerjacatatan perjalananDifabelDisabilitasMotorojek online
Achmad Sofiyul

Achmad Sofiyul

Bernafas dan Nir-Intelektual

Terkait Posts

Rumah Tangga

Tujuan Utama Rumah Tangga Menurut Al-Qur’an

13 Juni 2025
Relasi dalam

Prinsip Ketauhidan dalam Relasi Suami Istri

13 Juni 2025
Prinsip Penghormatan

Prinsip Penghormatan dan Kasih Sayang Jadi Fondasi untuk Berelasi Antar Manusia

13 Juni 2025
Tauhid

Tauhid secara Sosial

12 Juni 2025
Realita Disabilitas Dunia Kerja

Realita Disabilitas dalam Dunia Kerja

12 Juni 2025
Keadilan

Keadilan sebagai Prinsip dalam Islam

11 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Difabel

    Senyum dari Jok Motor : Interaksi Difabel Dengan Dunia Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Fenomena Perempuan Berolahraga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prinsip Ketauhidan dalam Relasi Suami Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tujuan Utama Rumah Tangga Menurut Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Humor yang Tak Lagi Layak Ditertawakan: Refleksi atas Martabat dan Ruang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga
  • Katanya, Jadi Perempuan Tidak Perlu Repot?
  • Dinamika Pasangan Suami Istri yang Baru Menikah
  • Senyum dari Jok Motor : Interaksi Difabel Dengan Dunia Kerja
  • Tujuan Utama Rumah Tangga Menurut Al-Qur’an

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID