Mubadalah.id- Peran perempuan dalam bidang politik telah mengalami perubahan yang signifikan. Dulu, kebanyakan orang mengabaikan dan melarang perempuan untuk terlibat dalam urusan politik. Namun, seiring berjalannya waktu, semangat perempuan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan publik semakin menguat.
Perempuan semakin diberikan ruang dan kesempatan untuk menyuarakan pandangan serta aspirasi mereka. Banyak perempuan memimpin negara, memegang jabatan-jabatan politik, dan berperan dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang berdampak pada masyarakat luas.
Kontribusi mereka tidak hanya tercermin dalam skala nasional, tetapi juga dalam lingkup global, di mana suara perempuan semakin diakui dan dihargai dalam diplomasi internasional. Salah satu contoh inspiratif dalam hal ini adalah Sheikh Hasina Wazed, seorang tokoh perempuan yang memiliki kontribusi kuat dalam bidang politik, terutama di Bangladesh.
Mengenal Sosok Sheikh Hasina
Sheikh Hasina Wazed, lahir pada tanggal 28 September 1947 di Tungipara, sebuah desa di Distrik Gopalganj, Bangladesh. Ia adalah putri dari Sheikh Mujibur Rahman, pendiri negara Bangladesh dan seorang tokoh utama dalam perjuangan kemerdekaan dari Pakistan pada tahun 1971.
Sheikh Hasina menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Bangladesh. Saat itu, negara tersebut masih bagian dari Pakistan. Kemudian, ia melanjutkan ke Universitas Dhaka, di mana ia memperoleh gelar sarjana (Bachelor’s Degree) dalam bidang Sastra dan Jurusan Pendidikan.
Selama perjuangan kemerdekaan Bangladesh dari Pakistan pada tahun 1971, Sheikh Hasina dan keluarganya berada di luar negeri. Keadaan mereka tidak aman karena mendapat tekanan politik. Akhirnya mereka menghabiskan sebagian besar waktu perang di India.
Setelah kemerdekaan Bangladesh, ia kembali ke negaranya dan aktif dalam bidang politik, terutama dalam mendukung partai yang didirikan oleh ayahnya, Liga Awami. Salah satu partai politik terbesar di Bangladesh.
Meskipun perjalanan pendidikan Sheikh Hasina sempat terhenti akibat berbagai peristiwa politik, namun ia berhasil memanfaatkan pengetahuan dan pengalamannya. Lebih-lebih dalam masalah sosial dan politik. Sehingga ia mampu memimpin Bangladesh, melewati berbagai tantangan, termasuk upaya-upaya untuk memperkuat demokrasi dan mengatasi ketegangan politik internal.
Bukan Sekedar Pemimpin Perempuan
Sheikh Hasina pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Bangladesh dalam beberapa periode. Pertama kali ia menjabat yaitu dari tahun 1996 hingga 2001, setelah memenangkan pemilihan umum. Sosok sepertinya, bukan hanya sekadar pemimpin perempuan. Tetapi juga teladan inspiratif bagi generasi muda perempuan yang ingin berkontribusi dalam pembangunan masyarakat dan negara.
Saat masa pemerintahannya, ia berfokus pada pembangunan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan pemberantasan korupsi. Salah satu inisiatif kemanusiaan terpenting yang ia ambil adalah menerima sejumlah besar pengungsi Rohingya dari Myanmar. Kala itu, mereka melarikan diri dari kekerasan etnis.
Ia telah mendorong pembangunan sosial, termasuk dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Walhasil, dalam pemerintahannya, Bangladesh mencapai kemajuan signifikan dalam peningkatan harapan hidup dan pengurangan angka kematian anak.
Sebagai Perdana Menteri Bangladesh, ia menggambarkan sosok perempuan yang mampu menjadi pemimpin dalam pembentukan kebijakan dan mengatasi isu-isu penting dalam pemerintahan. Ia telah melakukan pemberantasan korupsi dan pemajuan infrastruktur. Upaya ini menunjukkan tekadnya untuk mencapai perubahan positif di negeri Bangladesh.
Partisipasi Perempuan dalam Bidang Politik
Melalui kepemimpinannya, Sheikh Hasina telah membuktikan bahwa perempuan memiliki potensi luar biasa untuk membawa perubahan yang berarti dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang politik. Bahkan saat itu, stabilitas politik Bangladesh telah berhasil ia kendalikan dengan baik dalam waktu yang relatif panjang.
Dalam partai, Sheikh Hasina tidak hanya mengambil alih peran kepemimpinan saja, melainkan juga memimpin perjuangan untuk restorasi demokrasi dalam era pemerintahan militer yang sulit. Ia menunjukkan keberanian dan tekadnya dalam menghadapi tantangan tersebut.
Begitu juga dalam membela hak-hak rakyat, Sheikh Hasina memiliki tekad yang sangat kuat. Ia selalu memastikan agar peran perempuan tetap diakui dalam perpolitikan.
Kemudian, apa saja upaya yang sudah ia lakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya partisipasi perempuan dalam bidang politik?
Pertama, menyadarkan masyarakat melalui program-program sosialisasi dan kampanye. Kedua, memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk terlibat dalam politik dan pemerintahan, seperti memberikan kuota khusus untuk perempuan dalam pemilihan umum.
Ketiga, mendorong pembentukan organisasi perempuan dan memperkuat peran mereka dalam politik serta pemerintahan. Keempat, meningkatkan akses perempuan dalam pendidikan dan pelatihan politik, sehingga mereka dapat memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang mumpuni untuk terlibat dalam politik.
Dengan kebijakan-kebijakan tersebut, Sheikh Hasina telah berhasil meningkatkan partisipasi politik perempuan di Bangladesh. Bahkan, selama kepemimpinannya, tingkat partisipasi perempuan di kursi politik meningkat.
Perjalanan inspiratif Sheikh Hasina, menunjukkan bahwa perempuan dapat berkontribusi banyak dalam bidang politik dan pemerintahan. Perempuan memiliki peran penting dalam membentuk masa depan sebuah negara. Dedikasi sepenuh hati yang ia berikan, telah mewujudkan perubahan positif bagi negara dan seluruh masyarakatnya. []