• Login
  • Register
Kamis, 4 Maret 2021
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Mandiri 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    KBGO

    Awas KBGO! Perempuan Bisa Menjadi Korban atau Pelaku

    Perempuan

    GEA: Penguatan Partisipasi Perempuan Malang Raya di Ranah Publik

    Aman Indonesia

    Aman Indonesia Luncurkan Buku “Reflective Structured Dialog”

    Najhaty Sharma

    Rahasia Menulis Novel Viral dan Laris Ala Najhaty Sharma

    Nikah Mut'ah

    Analisa Perdebatan Hukum Nikah Mut’ah dan Nikah Sirri

    Krisis Iklim

    Krisis Iklim di Bumi, Mengapa Kita Harus Peduli?

    Aisha Wedding

    Logika Hukum dan Ideologi Misoginis dibalik Aisha Wedding

    Nikah Mut'ah

    Menyoal Nikah Mut’ah, Bagaimana Hukumnya?

    SKB 3 Menteri

    SKB 3 Menteri Harus Dijalankan

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Toxic Parents

    Toxic Parents Masih Ada, Kita Belum Sadar Penuh Mengatasinya

    Pendidikan

    Menyoal Pendidikan Perempuan Dalam Pusaran Patriarki

    IWD

    IWD 2021: Merayakan Keragaman Kerja Perempuan

    Keimanan

    Keimanan dan Ibadah kok Diiming-Imingi Syahwat di Surga?

    Menstruasi

    Iklan Pembalut Vs Pernyataan Nabi tentang Tabu Menstruasi

    Perempuan

    Perempuan yang Feminin Menjadi Pemimpin, Why Not?

    Islam

    Pemahaman Islam yang Ramah Perempuan: Sebuah Refleksi

    Ayahku

    Kegelisahan Ayahku tentang Hak Waris Anak Perempuan (Part II)

    Stereotipe Gender

    Stereotipe Gender: Perempuan Bisa Jadi Tukang Bangunan?

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Cinta

    Cinta, Anugerah atau Malapetaka?

    Adik

    Adikku, Hadiah Terbaik dari Tuhan

    Kawin Anak

    Kawin Anak dalam Perspektif Islam

    Penodaan Agama

    Memandikan Jenazah Beda Agama, Apakah Penodaan Agama?

    Festival Hujan

    Berdamai dengan Bencana melalui Pertunjukan Festival Hujan

    Imam Malik

    Imam Malik Tak Naik Kendaraan Karena Hormat Nabi

    Surat

    Tentang Surat: Pekerjaan yang Berbahaya di Planet Ini

    Kesaksian

    Menyoal Kesaksian Perempuan Menurut AlQur’an

    Kang Jalal

    Refleksi Doa Bersama Mengenang Kang Jalal

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Ibn Katsir

    Teks Mubadalah dalam Tafsir Ibn Katsir

    Perempuan Memakai Parfum

    Perempuan Memakai Parfum dalam Perspektif Mubadalah

    sujud istri pada suami perspektif mubadalah

    Jika dibolehkan, Suamipun Harusnya Sujud pada Istri

    Bagaimana Hukum Penggunaan Harta Suami oleh Istri?

    Ayat Nusyuz yang Tersembunyi

    kesalingan

    “Mainstreaming Mubadalah” dalam Kaidah Fiqh Isu-isu Keluarga

    Mengelola Dinamika Berkeluarga

    Islam dalam Pandangan Buya Husein

    Membuka Lembaran Tafsiran Indah, yang Berpihak pada Kaum Mustad’afin (Tamat)

  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    KBGO

    Awas KBGO! Perempuan Bisa Menjadi Korban atau Pelaku

    Perempuan

    GEA: Penguatan Partisipasi Perempuan Malang Raya di Ranah Publik

    Aman Indonesia

    Aman Indonesia Luncurkan Buku “Reflective Structured Dialog”

    Najhaty Sharma

    Rahasia Menulis Novel Viral dan Laris Ala Najhaty Sharma

    Nikah Mut'ah

    Analisa Perdebatan Hukum Nikah Mut’ah dan Nikah Sirri

    Krisis Iklim

    Krisis Iklim di Bumi, Mengapa Kita Harus Peduli?

    Aisha Wedding

    Logika Hukum dan Ideologi Misoginis dibalik Aisha Wedding

    Nikah Mut'ah

    Menyoal Nikah Mut’ah, Bagaimana Hukumnya?

    SKB 3 Menteri

    SKB 3 Menteri Harus Dijalankan

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Toxic Parents

    Toxic Parents Masih Ada, Kita Belum Sadar Penuh Mengatasinya

    Pendidikan

    Menyoal Pendidikan Perempuan Dalam Pusaran Patriarki

    IWD

    IWD 2021: Merayakan Keragaman Kerja Perempuan

    Keimanan

    Keimanan dan Ibadah kok Diiming-Imingi Syahwat di Surga?

    Menstruasi

    Iklan Pembalut Vs Pernyataan Nabi tentang Tabu Menstruasi

    Perempuan

    Perempuan yang Feminin Menjadi Pemimpin, Why Not?

    Islam

    Pemahaman Islam yang Ramah Perempuan: Sebuah Refleksi

    Ayahku

    Kegelisahan Ayahku tentang Hak Waris Anak Perempuan (Part II)

    Stereotipe Gender

    Stereotipe Gender: Perempuan Bisa Jadi Tukang Bangunan?

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Cinta

    Cinta, Anugerah atau Malapetaka?

    Adik

    Adikku, Hadiah Terbaik dari Tuhan

    Kawin Anak

    Kawin Anak dalam Perspektif Islam

    Penodaan Agama

    Memandikan Jenazah Beda Agama, Apakah Penodaan Agama?

    Festival Hujan

    Berdamai dengan Bencana melalui Pertunjukan Festival Hujan

    Imam Malik

    Imam Malik Tak Naik Kendaraan Karena Hormat Nabi

    Surat

    Tentang Surat: Pekerjaan yang Berbahaya di Planet Ini

    Kesaksian

    Menyoal Kesaksian Perempuan Menurut AlQur’an

    Kang Jalal

    Refleksi Doa Bersama Mengenang Kang Jalal

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Ibn Katsir

    Teks Mubadalah dalam Tafsir Ibn Katsir

    Perempuan Memakai Parfum

    Perempuan Memakai Parfum dalam Perspektif Mubadalah

    sujud istri pada suami perspektif mubadalah

    Jika dibolehkan, Suamipun Harusnya Sujud pada Istri

    Bagaimana Hukum Penggunaan Harta Suami oleh Istri?

    Ayat Nusyuz yang Tersembunyi

    kesalingan

    “Mainstreaming Mubadalah” dalam Kaidah Fiqh Isu-isu Keluarga

    Mengelola Dinamika Berkeluarga

    Islam dalam Pandangan Buya Husein

    Membuka Lembaran Tafsiran Indah, yang Berpihak pada Kaum Mustad’afin (Tamat)

  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Single Mom adalah Ibu yang Hebat!

Sebagai anak yang dibesarkan oleh seorang single mom, saya tidak pernah merasa berbeda dengan teman-teman lainnya, yang dibesarkan oleh kedua orang tua yang lengkap.

Cut Novita Srikandi Cut Novita Srikandi
15/01/2021
in Keluarga, Kolom
0
Single Mom

Single Mom

0
SHARES
106
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Mubadalah.id – Berjuta tanya seringkali hadir di benak saya sebagai anak yang dibesarkan oleh single mom, khususnya apabila mendengarkan tentang stereotype yang berkembang di masyarakat terkait janda. Sebagai anak yang dibesarkan oleh seorang single mom, saya tidak pernah merasa berbeda dengan teman-teman lainnya, yang dibesarkan oleh kedua orang tua yang lengkap.

Saya tidak pernah merasa kekurangan baik dalam kebutuhan materi maupun kebutuhan kasih sayang. Karena itu bagi saya, Ibu adalah perempuan terhebat karena ia mampu berperan sebagai single mom, ibu sekaligus ayah dalam membesarkan anaknya.

Ayah telah dipanggil Yang Maha Kuasa ketika umur saya masih beranjak sepuluh bulan. Sejak saat itu ibu memutuskan untuk menjadi single fighter yang menggantikan peran ayah dalam membesarkan saya hingga dewasa. Tidak dapat dipungkiri juga bahwa pada saat itu, saya sering bertanya tentang sosok ayah kepada ibu.

Saya juga sering iri melihat teman-teman yang memiliki orang tua yang lengkap. Namun, hal itu tidak lantas membuat saya merasa kurang dibanding teman-teman. Karena nyatanya saya juga memiliki sosok ayah, meskipun bersemayam di raga seorang perempuan hebat, seorang single fighter, yaitu ibu.

Ibu memang seorang single mom atau biasanya masyarakat kita menyebutnya janda. Sebagai seorang perempuan yang menyandang status janda di tengah masyarakat, ibu tidak jarang merasa terbebani. Bahkan menurut ibu, beban untuk menanggung status janda di tengah masyarakat lebih berat dibanding merawat, membesarkan, dan mendidik anaknya sendiri. Apalagi saat itu umur ibu masih 20 tahunan.

Baca Juga:

Toxic Parents Masih Ada, Kita Belum Sadar Penuh Mengatasinya

Kegelisahan Ayahku tentang Hak Waris Anak Perempuan (Part II)

Cinta, Anugerah atau Malapetaka?

Demi Status Sebagai Istri, Haruskah Pasrah Dipoligami?

Janda merupakan sebutan bagi perempuan yang tidak bersuami karena bercerai atau ditinggal meninggal. Namun, Janda sering sekali menjadi sebuah stereotipe negatif di tengah masyarakat dan sering dijadikan bahan candaan yang sifatnya melecehkan. Janda sering dikaitkan dengan penggoda, genit, pelakor, jablay, gampangan bahkan perusak rumah tangga orang.

Berbagai stereotype tersebut telah melahirkan mitos mengenai single mom atau janda dan sering disebarkan melalui berbagai media popular seperti film, acara televisi, talkshow, komedi situasi. Berbagai stereotipe yang menyebar secara massif dan turun temurun ini telah melahirkan diskriminasi terhadap janda. Perundungan bahkan pelecehan kerap dialami oleh para perempuan yang menyandang status janda. Berbagai pemberitaan telah menunjukkan ada banyak kejadian pelecehan seksual dan kekerasan yang dialami oleh janda.

Menjadi janda akibat perceraian dalam masyarakat di Indonesia pun tidak mudah. Beban diskriminasi yang dialami janda lebih besar daripada saat menjadi duda. Berbeda dengan duda, janda menjadi pihak yang selalu disalahkan dalam perceraian yang terjadi antara suami dan istri. Perceraian dalam pandangan masyarakat berbudaya patriarki terjadi akibat kesalahan si istri, meskipun yang menjadi penyebab perceraian adalah kesalahan laki-laki.

Contoh kasus; saat laki-laki melakukan poligami secara diam-diam yang membuat istri tidak menerima sehingga terjadilah perceraian. Namun, pihak yang disalahkan tetap lah perempuan. Perempuan sering dianggap tidak mampu memenuhi persyaratan untuk menjadi istri yang ideal bagi suami sehingga suaminya mendambakan istri lainnya. Tentunya hal ini tidak berlaku bagi sang istri.

Berbagai stereotype terhadap single mom atau  janda sering kali membuat perempuan yang menyandang status ini terburu-buru untuk mencari pasangan hidup baru dan menikah lagi. Hal tersebut sebagai upaya untuk melepaskan status janda yang ia kenakan.

Ditambah lagi tuntutan masyarakat yang terus menerus membisikkan tentang tidak enaknya hidup menjadi single mom atau janda. Sementara itu, laki-laki yang mempersunting janda juga sering memberikan perlakuan berbeda dibanding saat mempersunting seorang gadis. Mempersunting seorang janda dianggap lebih ‘mudah’ dan ‘murah’ dibanding mempersunting seorang gadis.

Kembali lagi pada cerita ibu saya. Tidak dapat dipungkiri bahwa ibu juga sering mengalami hal serupa dengan penggambaran saya di atas. Namun, beban pahit saat menyandang status janda sama sekali tidak pernah ia tunjukkan pada saya.

Ibu selalu berusaha menunjukkan sikap-sikapnya yang bertolak belakang dari berbagai stereotype masyarakat terhadap janda. Sehingga yang terlihat dari sosok ibu adalah sikap tegas, berprinsip, keras, dan teguh hati serta kerja keras dan pengorbanannya untuk anak semata wayangnya.

Tidak jarang pula tetangga maupun kolega sering memuji bahkan memberikan pengecualian ibu saya sebagai ‘janda yang berbeda’ dari janda lainnya karena keberhasilannya dalam menghantarkan saya ke gerbang kesuksesan. Ini memang pujian bagi ibu, tapi mirisnya tetap bukan ditujukan untuk ‘janda’ pada umumnya.

Namun apapun itu, bagi saya, Ibu adalah sosok perempuan yang sukses mematahkan stereotype terkait ‘janda’ yang berkembang di tengah masyarakat. Jadi, teruntuk single mom lainnya, kalian adalah para ibu yang hebat! Jangan pernah patah semangat dan berkecil hati, karena yakinlah kalian pasti bisa menghantarkan anak-anak ke gerbang kesuksesan suatu saat nanti. []

 

 

 

 

Tags: anakIbuJandakeluargasingle mom
Cut Novita Srikandi

Cut Novita Srikandi

Alumni Women Writers Conference Mubadalah tahun 2019, Dosen dan Peneliti Sastra

Terkait Posts

Toxic Parents

Toxic Parents Masih Ada, Kita Belum Sadar Penuh Mengatasinya

4 Maret 2021
Pendidikan

Menyoal Pendidikan Perempuan Dalam Pusaran Patriarki

4 Maret 2021
IWD

IWD 2021: Merayakan Keragaman Kerja Perempuan

4 Maret 2021
Keimanan

Keimanan dan Ibadah kok Diiming-Imingi Syahwat di Surga?

3 Maret 2021
Menstruasi

Iklan Pembalut Vs Pernyataan Nabi tentang Tabu Menstruasi

3 Maret 2021
Perempuan

Perempuan yang Feminin Menjadi Pemimpin, Why Not?

3 Maret 2021
No Result
View All Result
qiraah mubadalah shop

TERPOPULER

  • Istri

    Demi Status Sebagai Istri, Haruskah Pasrah Dipoligami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kegelisahan Ayahku tentang Hak Waris Anak Perempuan (Part II)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polemik Hijab, Perempuan dan Ketimpangan Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kegelisahan Ayahku tentang Hak Waris Anak Perempuan (Part I)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Stereotipe Gender: Perempuan Bisa Jadi Tukang Bangunan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Toxic Parents Masih Ada, Kita Belum Sadar Penuh Mengatasinya
  • Menyoal Pendidikan Perempuan Dalam Pusaran Patriarki
  • Awas KBGO! Perempuan Bisa Menjadi Korban atau Pelaku
  • IWD 2021: Merayakan Keragaman Kerja Perempuan
  • GEA: Penguatan Partisipasi Perempuan Malang Raya di Ranah Publik

Komentar Terbaru

    095086
    Views Today : 783
    Server Time : 2021-03-04
    • Tentang
    • Redaksi
    • Kontributor
    Kontak kami:
    redaksi@mubadalah.id

    © 2020 MUBADALAH.ID

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Aktual
    • Kolom
      • Keluarga
      • Personal
      • Publik
    • Khazanah
      • Hikmah
      • Hukum Syariat
      • Pernak-pernik
      • Sastra
    • Rujukan
      • Ayat Quran
      • Hadits
      • Metodologi
      • Mubapedia
    • Tokoh
    • Login
    • Sign Up

    © 2020 MUBADALAH.ID

    Selamat Datang!

    Login to your account below

    Forgotten Password? Sign Up

    Create New Account!

    Fill the forms bellow to register

    All fields are required. Log In

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In

    Add New Playlist