Senin, 17 November 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Bedah Buku #Reset Indonesia

    Bedah Buku #Reset Indonesia: Membongkar Kegagalan Sistemik Negeri Ini

    silent revolution

    Prof. Alimatul Qibtiyah Sebut Silent Revolution sebagai Wajah Gerakan Perempuan Indonesia

    Alimat

    Alimat Teguhkan Arah Gerakan Perempuan Lewat Monev Sosialisasi Pandangan Keagamaan KUPI tentang P2GP

    mahasiswa dan diaspora Indonesia di Sydney

    Mahasiswa dan Diaspora Indonesia di Sydney Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

    Soeharto

    Menolak Gelar Pahlawan: Catatan Hijroatul Maghfiroh atas Dosa Ekologis Soeharto

    Pahlawan Soeharto

    Ketua PBNU hingga Sejarawan Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Dosanya Besar bagi NU dan Masyarakat

    Disabilitas

    Di UNIK Cipasung, Zahra Amin: Jadikan Media Digital Ruang Advokasi bagi Penyandang Disabilitas

    Bagi Disabilitas

    Rektor Abdul Chobir: Kampus Harus Berani Melahirkan Gagasan Inklusif bagi Penyandang Disabilitas

    Fondasi Utama Fiqh al-Murunah

    4 Fondasi Utama Fiqh al-Murunah

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Kampus Menjadi Ruang

    Bersama Melawan Bullying: Kampus Harus Menjadi Ruang Aman

    Tinder

    Kelindan Teror dalam Aplikasi Tinder

    CBB

    Cewek Bike-Bike (CBB): Bukan Sekadar Kayuhan, Tapi tentang Merayakan Tubuh Perempuan

    Al-Ummu Madrasatul Ula

    Menafsir Al-Ummu Madrasatul Ula: Keluarga Sebagai Sekolah Pertama

    Peran Pemuda

    Peran Pemuda dalam Merawat Indonesia

    Male Loneliness

    Male Loneliness dan Solusi Ta’aruf: Memahami untuk Mengatasi Kesepian

    Publik tentang Pesantren

    Krisis Pemahaman Publik tentang Pesantren

    Bullying ABK

    Bullying ABK di Sekolah Reguler, Seberapa Rentan?

    Pesantren sebagai Tempat

    Pesantren: Tempat Pembentukan Peradaban

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    Surga

    Ketika Surga Direduksi Jadi Ruang Syahwat Laki-Laki

    Perempuan Lebih Rendah

    Ketakwaan Perempuan Tidak Lebih Rendah dari Laki-laki

    Keterbukaan Rumah Tangga

    Keterbukaan Adalah Kunci Utama Keharmonisan Rumah Tangga

    Keterbukaan

    Pentingnya Sikap Saling Keterbukaan dalam Rumah Tangga

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Bedah Buku #Reset Indonesia

    Bedah Buku #Reset Indonesia: Membongkar Kegagalan Sistemik Negeri Ini

    silent revolution

    Prof. Alimatul Qibtiyah Sebut Silent Revolution sebagai Wajah Gerakan Perempuan Indonesia

    Alimat

    Alimat Teguhkan Arah Gerakan Perempuan Lewat Monev Sosialisasi Pandangan Keagamaan KUPI tentang P2GP

    mahasiswa dan diaspora Indonesia di Sydney

    Mahasiswa dan Diaspora Indonesia di Sydney Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

    Soeharto

    Menolak Gelar Pahlawan: Catatan Hijroatul Maghfiroh atas Dosa Ekologis Soeharto

    Pahlawan Soeharto

    Ketua PBNU hingga Sejarawan Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Dosanya Besar bagi NU dan Masyarakat

    Disabilitas

    Di UNIK Cipasung, Zahra Amin: Jadikan Media Digital Ruang Advokasi bagi Penyandang Disabilitas

    Bagi Disabilitas

    Rektor Abdul Chobir: Kampus Harus Berani Melahirkan Gagasan Inklusif bagi Penyandang Disabilitas

    Fondasi Utama Fiqh al-Murunah

    4 Fondasi Utama Fiqh al-Murunah

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Kampus Menjadi Ruang

    Bersama Melawan Bullying: Kampus Harus Menjadi Ruang Aman

    Tinder

    Kelindan Teror dalam Aplikasi Tinder

    CBB

    Cewek Bike-Bike (CBB): Bukan Sekadar Kayuhan, Tapi tentang Merayakan Tubuh Perempuan

    Al-Ummu Madrasatul Ula

    Menafsir Al-Ummu Madrasatul Ula: Keluarga Sebagai Sekolah Pertama

    Peran Pemuda

    Peran Pemuda dalam Merawat Indonesia

    Male Loneliness

    Male Loneliness dan Solusi Ta’aruf: Memahami untuk Mengatasi Kesepian

    Publik tentang Pesantren

    Krisis Pemahaman Publik tentang Pesantren

    Bullying ABK

    Bullying ABK di Sekolah Reguler, Seberapa Rentan?

    Pesantren sebagai Tempat

    Pesantren: Tempat Pembentukan Peradaban

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    Surga

    Ketika Surga Direduksi Jadi Ruang Syahwat Laki-Laki

    Perempuan Lebih Rendah

    Ketakwaan Perempuan Tidak Lebih Rendah dari Laki-laki

    Keterbukaan Rumah Tangga

    Keterbukaan Adalah Kunci Utama Keharmonisan Rumah Tangga

    Keterbukaan

    Pentingnya Sikap Saling Keterbukaan dalam Rumah Tangga

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Sistem Reproduksi Perempuan Menurut Perspektif Al-Qur’an

Al-Qur'an yang mungkin bagi sebagian orang hanya sebagai pedoman hidup saja, nyatanya Al-Qur'an adalah penyelamat dan lentera bagi perempuan

Layyin Lala Layyin Lala
28 Oktober 2023
in Personal, Rekomendasi
0
Sistem Reproduksi Perempuan

Sistem Reproduksi Perempuan

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Saya mengagumi penuh bagaimana Al-Qur’an melindungi perempuan bahkan dalam masalah terdetail, yaitu sistem reproduksi perempuan. Saya mencoba untuk mencari tahu, seberapa jauh Al-Qur’an membahas mengenai hal ini.

Akankah Al-Qur’an hanya membahas hal ini hanya karena kepentingan ibadah saja? Seperti yang kita tahu, ada beberapa kondisi saat perempuan mengalami haid atau menstruasi yang berpengaruh terhadap Ibadah perempuan. Hal inilah yang membuat saya untuk terus mencari tau.

Konsep Sistem Reproduksi Pada Perempuan

Kalau membicarakan konsep reproduksi pada perempuan, kita setuju bahwa perempuan memiliki alat reproduksi bagian luar dan bagian dalam. Pada alat reproduksi bagian luar, terdapat genitalia eksternal yaitu vulva. Vulva sendiri terdiri dari labia mayora atau biasa terkenal sebagai bibir besar kemaluan dan klitoris (organ erektil kecil yang mengandung pembuluh darah dan serabut saraf)

Pada bagian dalam reproduksi perempuan, terdapat vagina, sebagai saluran bagian dalam alat reproduksi, lalu terdapat dinding rahim dan rahim, tuba falopi (penyambung antara rahim dan indung telur) serta indung telur sendiri yang bertugaskan menghasilkan sel telur yang nantinya akan menjadi cikal bakal dari generasi penerus.

Selain itu, perempuan memiliki pengalaman-pengalaman reproduksi yang khas sebagai ciri perempuan. Pengalaman-pengalaman tersebut meliputi menstruasi (haid), hamil, melahirkan, menyusui, dan nifas. Sistem reproduksi perempuan sendiri biasanya berjalan dengan waktu yang lama dan terjadi secara kompleks.

Maksud terjadi secara kompleks, misalnya ketika perempuan baru saja melahirkan selanjutnya perempuan tersebut akan mengalami fase nifas dan fase menyusui dalam waktu yang bersamaan.

Perspektif Al-Qur’an Mengenai Sistem Reproduksi Perempuan

1. Haid

Di dalam Al-Qur’an sendiri, sistem reproduksi perempuan khususnya pengalaman reproduksi perempuan seringkali disebut baik dari pengalaman seperti haid atau menstruasi, hamil, melahirkan, nifas, dan menyusui. Misalnya, dalam Al-Qur’an dijelaskan mengenai pengalaman haid perempuan dalam surat Al-Baqoroh ayat 222.

“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” 

Betapa mulianya, Al-Qur’an menjelaskan persoalan haid/menstruasi. Hal ini sangat membantu kaum laki-laki untuk mengenal dan memahami lebih lanjut mengenai haid (mengingat para kaum laki-laki memiliki pengalaman reproduksi yang berbeda dengan perempuan).

Haid dalam Al-Qur’an dijelaskan sebagai kotoran. Hal ini memang benar adanya. Dalam perspektif sains, haid merupakan fenomena ketika sel telur mati karena tidak dibuahi oleh sel sperma. Sel telur yang mati akan terbuang bersamaan dengan darah  yang keluar dari rahim.

Haid dan wanita adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Setiap perempuan dipastikan akan mengalaminya (dalam kasus tertentu, bisa saja perempuan tidak mengalami haid) karena darah haid merupakan sifat alamiyah setiap perempuan. Ketentuan ini sebagaimana digambarkan oleh Nabi Muhammad SAW, bahwa haid adalah sesuatu yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT.

2. Kehamilan

Ayat-ayat kehamilan dalam Al-Qur’an sangat banyak, umumnya ayat-ayat ini berisi mengenai kebesaran-kebesaran Allah. Surat Al-Mukminun ayat 12-14 menjelaskan mengenai proses penciptaan manusia.

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Lalu air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. al-Mukminun ayat 12-14)

Kalau kita cermati lagi, lebih dari 1400 tahun yang lalu, sains atau ilmu pengetahuan belum sehebat dan secanggih sekarang. Namun, Al-Qur’an telah lebih dulu menjelaskan proses penciptaan manusia secara mendetail. Setelah proses penciptaan selesai, berlanjut pada proses kehamilan dan melahirkan. Hal ini termaktub dalam surah Az-Zumar ayat 6.

“Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. (Az-Zumar : 6)”

Dalam jurnal dakwah, penelitian yang berjudul konsep keshatan reproduksi dalam Al-Qur’an oleh Ratna Dewi dijelaskan bahwa maksud ayat tersebut mengisyaratkan bahwa kehidupan janin dalam kandungan ibu sangat nyaman, karena ia berada dalam tiga kegelapan, yaitu dilapisi tiga lapisan yang menyebabkan rahim ibu sangat nyaman untuk bayi.

Al-Maraghi menafsirkan bahwa tiga kegelapan adalah perut, rahim dan selaput bayi. Sementara Dr. Abdul ’Aziz Isma’il menafsirkannya dengan tiga selaput yaitu selaput minbari, kharban dan lafaif.

3. Persalinan

Setelah masa mengandung atau kehamilan, selanjutnya perempuan akan mengalami proses persalinan atau melahirkan. Pada proses ini, perempuan benar-benar mempertaruhkan nyawa ketika proses persalinan berlangsung. Ayat Al-Qur’an yang membahas mengenai persalinan sering bersamaan dengan ayat tentang kehamilan.

“Kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung sampai menyapihnya itu selama tiga puluh bulan….” (Al-Ahqaf : 15)

Pada penelitian oleh Ratna dewi dalam jurnal yang berjudul Konsep Kesehatan Reproduksi Pada Perempuan menjelaskan mengenai makna ayat tersebut bahwa salah satu alasan kenapa Allah memberi wasiat pada manusia agar berbakti pada kedua orang tua adalah karena proses persalinan  merupakan suatu proses yang sangat berat.

Pengaruh kontraksi rahim ketika bayi mau lahir, menyebabkan ibu merasakan sangat kesakitan, bahkan dalam keadaan tertentu, dapat menyebabkan kematian. Karena perjuangan ibu ketika melahirkan dan resiko yang sangat berat, Nabi bijaksana dan memberi empati pada ibu yang meninggal karena melahirkan sebagai syahid, setara dengan perjuangan jihad di medan perang.

Mengapa Rasulullah begitu memberi empati terhadap ibu yang meninggal karena melahirkan sebagai syahid? Hal ini karena rasa sakit yang luar biasa saat melahirkan. Sehingga, Rasulullah memberikan empati dan penghargaan tersebut.

Namun sekali lagi, maksud Rasulullah bukanlah untuk “membiarkan” agar ibu yang melahirkan mati syahid. Namun, dengan cara inilah kita dapat memaknai bahwa perlu adanya perlindungan, pemberian kasih sayang, pemeliharaan, hingga upaya pengobatan selama ibu melakukan persalinan.

Dalam riwayat hadis  oleh Abu Dawud, ada 7 golongan orang-orang yang termasuk dalam golongan mati syahid selain dari peperangan Agama, yaitu orang yang mati karena wabah/tha’un, orang yang mati karena tenggelam, orang yang mati karena sakit pinggang, orang yang mati karena sakit perut, orang yang mati karena terbakar, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan, dan perempuan yang mati karena melahirkan dan persalinan.

4. Menyusui

Menyusui menjadi pengalaman reproduksi perempuan selanjutnya setelah proses persalinan. Bayi yang baru lahir membutuhkan ASI (Air Susu Ibu) untuk memenuhi nutrisi dan gizinya. Karena sistem pencernaan bayi yang masih lemah dan belum dapat makan makanan keras seperti orang dewasa, maka proses menyusui menjadi proses yang sangat penting bagi bayi untuk keperluan tumbuh kembang.

Saya menjadi ingat, beberapa hari terakhir banyak para ibu yang berbagi pengalaman tentang menyusui. Proses menyusui kadang menjadi proses yang menyakitkan bagi ibu. Bagaimana tidak? Payudara ibu bisa menjadi sakita karena lecet, tersumbat asi yang mengental, hingga terjadi pembengkakakan.

Menyusui sendiri tersurat dalam Surah Al-Baqarah ayat 233, Surah Luqman ayat14 dan surah Al-Ahqaf ayat 15. “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.”

Bagaimana jika perempuan yang telah melahirkan belum atau tidak dapat menyusui? Bila karena sesuatu hal, ibu tidak dapat menunaikan fungsi reproduksi menyusui, atas dasar musyawarah keluarga, mencari perempuan lain untuk menyusui bayinya dengan memberi imbalan jasa.

Ah, saya teringat akan Sayyida Aminah (Ibunda Rasulullah) yang menyusukan Rasulullah pada Ibu Halimah As-Sa’diyah binti Dzuaib, perempuan desa dari kabilah Sa’ad. Hal ini sebenarnya menjadi tradisi bagi masyarakat pada waktu itu bahwa perempuan-perempuan kota menyusukan anak-anak mereka pada perempuan desa agar tumbuh menjadi bayi yang sehat dan kuat.

5. Merawat Anak

Dan yang terakhir, salah satu pengalaman reproduksi perempuan adalah merawat anak. Saya menjadi terkesima, bahkan proses perawatan anak menjadi pesan penting dalam Al-Qur’an. Selain itu, pertanyaan saya juga muncul. Apakah merawat anak merupakan satu-satunya tugas Ibu sebagai ciri khas pengalaman reproduksi?

Dalam surah Luqman ayat 13, “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika ia memberi pelajaran kepadanya, ‘Wahai anakku! Janganlah engkau memperskutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.”

Mengutip dari jurnal yang berjudul Konsep Kesehatan Reproduksi Pada Perempuan oleh Ratna Dewi, ayat ini menjelaskan Mendidik anak dengan cara-cara yang baik dan sabar agar mereka mengenal dan mencintai Allah, yang menciptakannya dan seluruh alam semesta, mengenal dan mencintai Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, yang pada diri beliau terdapat suri tauladan yang mulia, serta agar mereka mengenal dan memahami Islam untuk diamalkan.

Ajarkanlah Tauhid, yaitu bagaimana mentauhidkan Allah, dan jauhkan serta laranglah anak dari berbuat syirik. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an terkait dengan pemeliharaan anak. Sebagaimanan nasihat Luqman kepada anaknya.

Akan tetapi yang lebih penting, tugas merawat anak adalah tugas bersama bagi suami dan istri. Meskipun merawat anak menjadi bagian dari pengalaman reproduksi perempuan, bukan berarti tugas dan tanggung jawab suami lepas begitu saja.

Menerapkan prinsip kesalingan (mubadalah)  dalam konsep pengasuhan dan perawatan anak. Hal ini untuk mencegah terjadinya rasa sakit, pertikaian, bias, dan hal yang dapat merugikan pasangan lain ataupun anak.

Al-Qur’an Ramah Terhadap Sistem Reproduksi Perempuan

Saya sangat terharu ketika saya menyadari bahwa hal-hal detail begitu tertulis pada kitab suci. Al-Qur’an yang mungkin bagi sebagian orang hanya sebagai pedoman hidup saja, nyatanya Al-Qur’an adalah penyelamat dan lentera bagi perempuan.

Ketika sistem dan pengalaman reproduksi perempuan sendiri sering terabaikan oleh manusia sendiri termasuk dari kaum laki-laki, Al-Qur’an malah mengangkat hal tersebut sebagai kemulyaan bagi perempuan. Lebih jauh lagi, Rasulullah mengapresiasi perempuan atas pengalaman reproduksi yang menyakitkan. Oleh karenanya, Al-Qur’an begitu ramah terhadap sistem reproduksi perempuan. []

Tags: Hak Kesehatan ReproduksiislamMerebut TafsirsejarahSistem Reproduksi PerempuanSunah Nabi
Layyin Lala

Layyin Lala

A Student, Santri, and Servant.

Terkait Posts

Soeharto
Publik

Soeharto dan Situasi Epistemik Bangsa

12 November 2025
Penyusuan Anak
Keluarga

Konsep Penyusuan Anak dalam Islam

11 November 2025
Soeharto Pahlawan
Publik

Menolak Soeharto Jadi Pahlawan: Sejarah Kelam Tak Boleh Dilupakan

8 November 2025
Disabilitas
Publik

Memperjuangkan Kontestasi Makna: Mengapa ‘Disabilitas’ Lebih Manusiawi dari ‘Cacat’

6 November 2025
Perempuan Haid yang
Keluarga

Saatnya Umat Islam Mengakhiri Stigma terhadap Perempuan Haid

5 November 2025
Perempuan Haid bukan
Keluarga

Islam Memuliakan Perempuan Haid, Bukan Mengasingkannya

4 November 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Peran Pemuda

    Peran Pemuda dalam Merawat Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menafsir Al-Ummu Madrasatul Ula: Keluarga Sebagai Sekolah Pertama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Krisis Pemahaman Publik tentang Pesantren

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Male Loneliness dan Solusi Ta’aruf: Memahami untuk Mengatasi Kesepian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bullying ABK di Sekolah Reguler, Seberapa Rentan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bersama Melawan Bullying: Kampus Harus Menjadi Ruang Aman
  • Kelindan Teror dalam Aplikasi Tinder
  • Cewek Bike-Bike (CBB): Bukan Sekadar Kayuhan, Tapi tentang Merayakan Tubuh Perempuan
  • Menafsir Al-Ummu Madrasatul Ula: Keluarga Sebagai Sekolah Pertama
  • Peran Pemuda dalam Merawat Indonesia

Komentar Terbaru

  • Refleksi Hari Pahlawan: Tiga Rahim Penyangga Dunia pada Menolak Gelar Pahlawan: Catatan Hijroatul Maghfiroh atas Dosa Ekologis Soeharto
  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID